Manoj Punjabi selaku Produser dan CEO MD Entertainment menyebut, momen liburan lebaran merupakan waktu emas di industri film Indonesia. Berdasarkan data yang dia miliki, penonton justru lebih memilih film Indonesia saat libur lebaran.
"Dari data yang kami pelajari, sebelum bulan puasa, film asing masih memiliki pasar yang kuat. Tapi saat Lebaran tiba, sentimen penonton beruba, mereka lebih memilih film Indonesia. Oleh karena itu, bagi saya, Lebaran adalah hari paling penting dalam setahun. Ini adalah momen emas," kata Manoj Punjabi di Jakarta.
Dua film MD seperti KKN di Desa Penari dan Badarawuhi punya rekam jejak sukses dalam pencapaian penonton. Manoj yakin tradisi itu bakal berlanjut di film Pabrik Gula yang disutradarai Awi Suryadi.
baca juga: Widi Mulia Antusias Bintangi Iblis Dalam Kandungan 2 |
Awi sebelumnya juga sukses membidani KKN di Desa Penari. Mereka juga merekrut Lele Laila penulis skenario KKN di Desa Penari untuk ikut terlibat naskah film yang diangkat dari utas yang ditulis Simpleman.
"Pabrik Gula adalah cerita yang sudah menarik perhatian saya sejak awal. Ini adalah kisah gelap yang mendalam, mengungkap misteri dan emosi yang kompleks," kata Awi Suryadi.
Kualitas itu pula yang membuat MD Pictures memutuskan menampilkan Pabrik Gula dalam format IMAX. Keputusan tersebut diambil setelah melalui diskusi dengan pihak IMAX dan jaringan bioskop 21.
"Film dengan potensi besar harus diperlakukan secara istimewa. Saya sangat menghargai dukungan dari pihak exhibitor, karena mereka juga menyadari bahwa Lebaran harus menjadi prioritas bagi film Indonesia. Tahun lalu, film Indonesia berhasil menarik 80 juta penonton dengan market share sekitar 65%. Ini adalah pencapaian luar biasa yang menjadi kebanggaan bagi kita semua," jelas Manoj.
Film Pabrik Gula dibintangi Arbani Yasiz, Ersya Aurelia, Erika Carlina, Bukie B. Mansyur, dan Wavi Zihan. Film ini akan tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Lebaran 2025.
Film Pabrik Gula berkisah tentang Endah, Fadhil, Dwi, Hendra, Wati, Ningsih, dan Franky berangkat bersama puluhan orang lainnya ke sebuah pabrik gula untuk menjadi buruh musiman.
Setiap tahun pabrik gula mempekerjakan orang-orang dari desa sekitar untuk mempercepat proses penggilingan tebu di musim panen. Awalnya semua berjalan wajar tanpa keanehan, sampai suatu malam, Endah terbangun dan keluar dari mes tempatnya menginap demi membuntuti sosok misterius.
Sejak kejadian malam itu, para buruh mulai mengalami teror yang terus meningkat. Mulai dari kecelakaan kerja yang menimpa salah satu dari mereka, sampai tewasnya seorang buruh secara mengenaskan di sumur belakang. Kemudian terungkap bahwa pabrik tersebut berdampingan dengan kerajaan demit, sesuatu telah membuat para demit marah sehingga sekarang mereka menuntut nyawa para buruh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News