Comic 8 merupakan film seri yang terdiri dari tiga film. Film yang disutradarai Anggy Umbara itu dulu dibintangi sejumlah komika terkenal seperti Ernest Prakasa, Pandji, Mongol Stres, Babe Cabiita, Arie Kriting, Kemal Palevi dan lainnya.
Proses audisi digelar mulai tanggal 23 Agustus sampai 21 September 2024 di 8 kota besar di Indonesia, yaitu Bandung, Jogyakarta, Surabaya, Makassar, Bali, Medan, Palembang, dan Jakarta.
"Audisi Comic 8 Revolution dirancang untuk memberikan kesempatan bagi stand up comedian dari berbagai daerah untuk menunjukkan bakat mereka. Dari ajang ini diharapkan dapat menemukan bakat-bakat baru yang segar dan potensial untuk berperan dalam film yang sudah dinanti oleh banyak penggemar ini," kata Frederica selaku produser.
| baca juga: Film Kabut Berduri Tembus 10 Film Top Netflix di Brasil, Argentina, dan Perancis |
Setelah melewati tahap audisi awal di kota-kota tersebut, peserta yang berhasil lolos akan dikarantina untuk mengikuti babak selanjutnya. Selama masa karantina, peserta akan dibekali dengan pelatihan intensif dan berbagai tantangan untuk mengasah kemampuan mereka.
"Dunia hiburan Indonesia saat ini dipenuhi oleh komedian. Untuk itulah kami berharap lewat audisi ini menjadi ajang yang tepat untuk mendapatkan talenta-talenta komedian terbaik, untuk dapat menjadi bagian dalam film Comic 8 Revolution," katanya.
Acara ini menghadirkan Indro Warkop, Cak Lontong, Adjies Doa Ibu, Oki Rengga, Gilang Bhaskara, Awwe, Kemal Palevi dan David Nurbianto sebagai juri. Sementara Jirayut, Halda, Arafah dan Astry Novita (Ovie) sebagai hostnya, dan ada juga acting coach yaitu Adjie Bonk.
"Saya merasa sangat terhormat dan senang bisa menjadi bagian dari Comic 8 Revolution sebagai juri utama. Melihat bakat-bakat muda yang penuh semangat dan kreativitas dalam dunia komedi sungguh menginspirasi. Saya percaya bahwa komedi adalah salah satu bentuk seni yang sangat penting dalam masyarakat kita," kata Indro Warkop.
Cak Lontong yang juga menjadi juri ikut merasa terhormat. Sebagai juril, Cak Lontong merasa beban tersendiri.
"Jadi juri itu punya tanggung jawab dan konsekuensi moral untuk mencapai target yang diharapkan, juga pada masyarakat komedi apalagi terhadap para peserta audisi yang menaruh harapan dan mimpi juga kemampuan maksimalnya di audisi ini," ucap Cak Lontong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
