Tenryuubito (Foto: IMDb)
Tenryuubito (Foto: IMDb)

Berlagak Dewa dan Kebal Hukum, Inilah 5 Kebusukan Tenryuubito di Anime One Piece

Agustinus Shindu Alpito • 22 Oktober 2025 10:45
Jakarta: Tenryuubito atau Naga Langit adalah kaum bangsawan dunia di serial One Piece yang merupakan keturunan dari 19 dari 20 raja yang mendirikan Pemerintah Dunia. Semesta One Piece diisi dengan berbagai jenis penjahat, mulai dari bajak laut keji hingga Angkatan Laut korup. Namun, para Nakama—sebutan penggemar One Piece—bisa sepakat bahwa golongan manusia paling busuk jatuh kepada para Tenryuubito.
 
Tenryuubito adalah perwujudan murni dari kesombongan, kekuasaan absolut yang korup, dan kekejaman di semesta One Piece. Mereka bukanlah penjahat kompleks dengan masa lalu tragis, melainkan Tenryuubito adalah cerminan dari sistem dunia yang salah. Penasaran seberapa bengisnya para Celestial Dragons ini? Simak informasi sebagai berikut.
   

Berikut Daftar Kebusukan Tenryuubito di Anime One Piece


Memiliki God Complex

Tenryuubito menganggap dirinya adalah "dewa" yang suci dan berada di atas semua makhluk hidup lainnya hanya karena mereka keturunan langsung para pendiri Pemerintah Dunia. Bagi mereka, rakyat biasa tidak lebih dari sekadar serangga atau mainan yang bisa mereka perlakukan sesuka hati. Semua ini berakar dari pola pikir mereka.
 
Simbol paling nyata dari kesombongan ekstrem ini adalah gelembung resin bak helm astronot yang selalu mereka pakai di kepala saat turun dari Mary Geoise, ibu kota Pemerintah Dunia. Mereka menolak menghirup udara yang sama dengan manusia biasa. Gelembung ini menjadi lapisan pemisah yang menunjukkan betapa jijiknya mereka terhadap rakyat jelata.
 

Melanggengkan Praktik Perbudakan di bawah Perlindungan Hukum

Kemudian, mereka masih melanggengkan praktik perbudakan yang brutal. Para Tenryuubito secara terbuka membeli manusia dan ras lain di rumah lelang Kepulauan Saobady untuk dijadikan koleksi mereka. Para budak ini dipasangi kalung bom, disiksa, dan sering kali dipaksa berjalan merangkak untuk ditunggangi layaknya kuda.

Namun, semua tindakan ini sepenuhnya legal dan dilindungi oleh hukum. Siapapun yang berani menentang mereka, akan langsung dianggap sebagai kriminal besar dan menjadi buronan seorang Laksamana Angkatan Laut.


Privilege Membunuh Siapapun dan Tetap Kebal Hukum

Kebusukan lainnya adalah mereka memiliki hak istimewa untuk membunuh siapa saja di tempat tanpa akan diadili. Alasannya pun bisa jadi sangat sepele, seperti tidak sengaja menghalangi jalan atau lupa menunduk saat mereka lewat. Bagi Tenryuubito, nyawa rakyat jelata tidak ada harganya sama sekali. Ditambah, mereka dibantu para Laksamada Angkatan Laut yang melindungi mereka jika ada yang berani menyerang seorang Naga Langit.
 


Memiliki Tradisi Turnamen Perburuan Manusia

Melalui kilas balik Insiden God Valley, setiap tiga tahun para Naga Langit menyelenggarakan sebuah "turnamen" berburu di sebuah pulau yang tidak terafiliasi dengan Pemerintah Dunia. Objek buruan dalam turnamen ini adalah seluruh penduduk asli pulau tersebut, termasuk para budak yang mereka bawa. Mereka membantai orang-orang ini hanya demi olahraga dan hiburan semata. 


Memeras Rakyat Melalui “Upeti Surgawi”

Gaya hidup super mewah dan boros para Tenryuubito di tanah suci Mary Geoise didanai oleh penderitaan rakyat kecil di seluruh dunia melalui sistem pajak keji yang disebut "Upeti Surgawi" atau Heavenly Tribute.
 
Semua negara yang bernaung di bawah Pemerintah Dunia diwajibkan untuk memberi setoran upeti dalam jumlah yang sangat besar. Akibatnya, banyak kerajaan yang jatuh miskin dan rakyatnya harus hidup dalam kelaparan ekstrem.
 
(Nyimas Ratu Intan Harleysha)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ASA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan