Film yang menghadirkan latar waktu 1946 ini merupakan hasil ko-produksi dari sejumlah negara, yang menghasilkan film sejarah menegangkan dibalut drama percintaan.
“Ada kontribusi dengan berko-produksi bersama para kru-kru internasional dengan para kru perfilman Indonesia. Terutama untuk VFX, yang menjadikan film Perang Kota bisa merepresentasikan visual Jakarta 1946 menjadi lebih sempurna,” kata produser Rama Adi dari Cinesurya, dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Senin, 21 April 2025.
Adi menyebut kolaborasi ini penting karena di dalamnya terjadi pertukaran informasi dan pengetahuan yang tentunya berguna bagi pekerja film yang ada di tanah air. Sejumlah negara yang terlibat dalam film ini yakni, Singapura, Belanda, Prancis, Norwegia, Filipina, dan Kamboja.
Perang Kota menjadi hasil dari komitmen Cinesurya dalam memberikan genre film baru yang jarang dieksploitasi oleh sineas tanah air.
baca juga: |
Sebelum tayang di Indonesia pada 30 April 2025 nanti, Perang Kota telah tampil perdana di International Film Festival Rotterdam pada Februari lalu dengan judul internasional This City A Battlefield.
Dalam film ini penonton akan diajak kembali ke tahun 1946 dimana terjadi invasi Belanda. Kota mulai ditinggal oleh warga dan pemimpinnya. Di balik semua itu, perjuangan gerilya dilakukan sekelompok anak muda.
Di tengah kekacauan kota, Isa (Chicco Jerikho) harus berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan dan juga mengisi perut anggota keluarganya, dengan cara menjalankan misi rahasia untuk membunuh pemimpin Belanda.
Peperangan tak hanya terjadi di jalan, rumah tangga Isa pun harus mengalami peperangan. Istrinya Fatimah (Ariel Tatum) bertahan dari perang batinnya, dan terjebak hubungan romantis dengan Hazil (Jerome Kurnia) murid kursus biola Isa.
Selain tiga tokoh utama di atas, film ini juga dibintangi oleh Rukman Rosadi, Imelda Therinne, Faiz Vishal, Anggun Priambodo, Ar Barrani Lintang, Chew Kin Wah, Alex Abbad, Indra Birowo, Dea Panendra, dan masih banyak lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News