Ia mengatakan bahwa iPhone memiliki fungsi khusus untuk proses produksi film 28 Years Later karena bisa menjangkau tempat terpencil dan tak berpenghuni.
“Sangat ringan, murah, dan memungkinkan kami pergi ke tempat-tempat yang sangat terpencil dan minim jejak kehadiran manusia selama bertahun-tahun,” ungkap Danny Boyle, dikutip dari IndieWire, pada Selasa, 24 Juni 2025.
Pasalnya, ia bersama para kru ingin berpergian dengan ringan karena mereka harus syuting di daerah pedesaan yang sangat terpencil di Inggris dan Skotlandia.
Walaupun ada tantangan yang harus dihadapi setelah melakukan syuting dengan iPhone, tetapi Danny merasa kamera ponsel itu mudah dan menyenangkan saat digunakan.
baca juga: |
“Ini teknologi yang mudah dioperasikan. Memang sedikit merepotkan untuk sinkronisasi dan semacamnya di pasca-produksi, tetapi sangat menyenangkan untuk digunakan,” ucap Danny.
Ia telah menyiapkan sebanyak 20 iPhone, yang terdiri dari iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max, untuk mengambil beberapa adegan di film 28 Years Later.
Untuk mendukung proses produksi, Danny Boyle bersama sinematografer Anthony Dod Mantle merakit rig kamera khusus untuk menampung beberapa iPhone sekaligus. Hal itu berguna agar bisa merekam banyak adegan secara bersamaan dari berbagai sudut.
“Karena ini film horor, kami menggunakannya untuk adegan kekerasan untuk menekankan dampaknya,” kata Danny Boyle kepada IGN.
“Satu untuk delapan kamera, yang bisa dibawa dengan sangat mudah oleh satu orang, satu untuk 10 kamera, dan satu untuk 20," lanjutnya mengenai rig kamera yang digunakan.
Melansir dari Wired, Danny merekam film pertamanya, 28 Days Later, menggunakan delapan kamera digital Canon XL-1. Ia merupakan salah satu sutradara pertama yang syuting film bergaya dokumenter.
Ketika ini menggarap film 28 Years Later, Danny ingin mempertahankan nuansa realistis yang sama. Namun kamera digital yang ia gunakan sebelumnya sudah terlalu usang, sehingga Danny memilih versi kamera digital sehari-hari saat ini, yakni iPhone.
“Saya sangat bangga akan hal itu, dan saya ingin sebagian dari film ini memiliki elemen itu lagi, tetapi akan sulit jika menggunakan teknologi dengan kualitas rendah sekarang ketika 4K tersedia di semua ponsel kita,” jelas Danny.
Sebenarnya Danny Boyle tidak menggunakan iPhone secara keseluruhan untuk syuting film 28 Years Later. Ia juga menggunakan beberapa kamera lainnya dalam proses produksi.
“Memang tidak hanya direkam dengan iPhone, tetapi itu adalah keuntungan besar,” tutur Danny.
28 Years Later merupakan film ketiga dari seri 28 Days Later, setelah 28 Days Later (2002) dan 28 Weeks Later (2007). Film pertama digarap oleh Danny Boyle, sementara film keduanya disutradarai oleh Juan Carlos Fresnadillo.
Film 28 Years Later menceritakan tentang dua puluh delapan tahun setelah wabah virus mematikan melumpuhkan dunia, sekelompok kecil penyintas berjuang untuk bertahan hidup di sebuah pulau terpencil, jauh dari daratan yang masih dipenuhi kengerian. Ketenangan mereka terusik ketika salah satu dari mereka memberanikan diri kembali ke daratan utama demi sebuah misi penting.
Namun perjalanan tersebut justru mengungkap rahasia kelam, fenomena tak terduga, dan teror baru yang jauh lebih mengerikan dari dugaan mereka. Virus itu tidak hanya mengubah yang terinfeksi, tetapi juga menimbulkan mutasi pada para penyintas lain, memaksa mereka menghadapi ancaman yang berevolusi dan mempertanyakan apa artinya menjadi manusia di tengah kehancuran.
Film ini dibintangi oleh Jodie Comer, Aaron Taylor-Johnson, dan Ralph Fiennes. 28 Years Later tayang di bioskop Indonesia mulai 18 Juni 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id