Ini merupakan pengalaman pertama bagi Dian Sastrowardoyo untuk menjadi produser film dari Palari Films. Karena sebelumnya, ia hanya bermain sebagai aktor dalam film Aruna & Lidahnya (2018).
Menurutnya, ini merupakan sebuah kesempatan yang besar dan membuatnya bangga. Apalagi dengan rekam jejak Palari Films yang tidak perlu diragukan.
"Buat saya, bisa menjadi rekannya teman-teman Palari itu adalah sebuah privilege yang sangat besar sebagai pelaku film," ucap Dian Sastrowardoyo, di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, pada Senin, 18 November 2024.
| Baca juga: Ario Bayu Sempat Kesulitan Bintangi Film Bisu Tanpa Dialog |
"Karena sudah tidak usah diragukan lagi, track record dan prestasi dan juga kualitas dari film-film yang selalu dikeluarkan dari Palari Film. Jadi saya bangga banget bisa bermitra dengan Palari Films," lanjutnya.
Pada kesempatan itu, Dian Sastrowardoyo pun menyampaikan mengenai bisnis barunya di industri perfilman bernama Beacon Films. Bisnis itu akan berfokus untuk memproduksi sebuah film sebagai co-producer.
"Kebetulan tahun ini, saya sendiri baru menetapkan sebuah entitas bisnis, yaitu perusahaan film saya sendiri, yaitu Beacon Films. Dimana kami memang berfokus untuk menjadi co-producer untuk beberapa produksi film yang memiliki dedikasi yang besar kepada kemajuan perfilman Indonesia. Terutama film-film yang bisa membawa nama Indonesia di tanah internasional," jelas Dian Sastrowardoyo.
Ia merasa Beacon Films cocok untuk bekerja sama dengan Palari Films dalam menggarap film Monster Pabrik Rambut. Oleh karena itu, Dian Sastrowardoyo merasa antusias dengan film garapan sutradara Edwin tersebut.
"Kami melihat Palari sangat cocok dengan profil ini, apalagi khususnya proyek ini sangat-sangat bagus. Kami sangat excited sekali untuk bisa mendukung Bung Edwin dalam mewujudkan film horor pertamanya yang pastinya sudah akan ditunggu-tunggu di banyak kancah internasional," ujar Dian Sastrowardoyo.
Ia menyampaikan ada beberapa produser dari negara lain, seperti Singapura, Jepang, dan Swiss juga, yang bergabung dalam proyek film Monster Pabrik Rambut. Hal itu pun membuatnya merasa bangga.
"Bangga banget bisa bermitra sama co-produser yang dari Jepang, dan Antony Chen juga dari Singapura, dan dari Swiss juga. Aduh pokoknya ini kita kayak menjadi bagian dari sebuah proyek yang sangat multinasional. Penulisnya aja udah penulis Jepang, kameramennya juga ibu-ibu umur 73 seorang DOP (Director of Photography)," ujar Dian Sastrowardoyo.
| Baca juga: Film Bila Esok Ibu Tiada Tembus 1 Juta Penonton Usai 4 Hari Tayang |
Ia berharap film Monster Pabrik Rambut bisa menjadi contoh bagi sineas Indonesia untuk berkolaborasi dengan negara lain untuk membuat sebuah karya internasional.
"Jadi ini adalah proyek yang sangat internasional. Sudah waktunya orang-orang filmmaker Indonesia tuh berkolaborasi lebih banyak lagi secara internasional seperti ini. Terima kasih sekali lagi dan selamat," pungkas Dian Sastrowardoyo.
Film Monster Pabrik Rambut akan dibintangi oleh Rachel Amanda, Lutesha, Iqbaal Ramadhan, Sal Priadi, hingga kreator konten Lukman yang kerap disapa Kak Kev. Film horor fantasi ini telah memulai syuting sejak awal November ini dan dijadwalkan tayang pada 2025 mendatang.
Film Monster Pabrik Rambut menceritakan tentang sepasang kakak adik yang terpaksa harus bekerja di pabrik rambut setelah sang ibu meninggal dunia dan meninggalkan hutang kepada mereka. Selama bekerja, mereka mengalami berbagai macam hal ajaib.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
