Gambar ini sontak menarik perhatian publik karena tampilannya yang tidak biasa dan pesan yang mengandung sindiran politik.
"Selamat merayakan May the 4th untuk semua, termasuk para Radikal Kiri Gila yang berjuang keras membawa kembali Sith Lords, Pembunuh, Gembong Narkoba, Narapidana Berbahaya, & Anggota Geng MS-13 terkenal ke dalam Galaksi kita. Kalian bukan Pemberontak kalian adalah Kekaisaran. May the 4th be with you," tulis caption akun Instagram @whitehouse.
Dalam dunia Star Wars, Sith Lords dikenal sebagai musuh utama dan simbol sisi gelap. Menariknya, meskipun unggahan itu menggambarkan Trump sebagai pahlawan Jedi, lightsaber yang digunakannya justru berwarna merah, yang secara tradisional identik dengan tokoh-tokoh jahat seperti Darth Vader.
Sementara pahlawan di sisi terang biasanya memakai lightsaber berwarna biru atau hijau.
| Baca juga: Polisi Tangkap Dua Pelaku Teror Bom Konser Lady Gaga di Brasil |
Ini bukan pertama kalinya Gedung Putih menggunakan gambar AI untuk menggambarkan Trump. Sehari sebelumnya, mereka juga memposting gambar buatan AI yang memperlihatkan Trump sebagai Paus di akun sosial media resmi mereka.
Unggahan itu muncul hanya beberapa minggu setelah Paus Fransiskus wafat pada 21 April lalu, yang membuat banyak orang mempertanyakan maksud dan sensitivitas unggahan tersebut.
Hari Star Wars, atau yang dikenal dengan sebutan "May the 4th", merupakan hari perayaan tidak resmi yang digemari para penggemar Star Wars.
Kalimat “May the 4th be with you” adalah permainan kata dari frasa ikonik “May the Force be with you” dalam film tersebut. Tradisi ini bermula setelah rilis film Star Wars: A New Hope pada tahun 1977 dan semakin populer seiring waktu.
Salah satu penggunaan awal frasa ini dalam media adalah ketika Partai Konservatif Inggris merayakan kemenangan Margaret Thatcher pada 4 Mei dengan iklan bertuliskan “May the Fourth be with you.”
(Nithania Septianingsih)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
