JAFF Market digelar di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta, pada 3-5 Desember 2024. Dengan acara tersebut, kamu bisa secara langsung bertemu, bertukar ide, dan menjalin kerjasama dengan para pelaku di industri film.
Selain itu, Sobat Medcom juga bisa melihat rencana proyek film dari berbagai rumah produksi. Dari yang telah diumumkan kepada publik hingga diperlihatkan secara eksklusif di JAFF Market 2024.
baca juga: JAFF Market Awal Baru bagi Pasar Film Indonesia |
Berikut bocoran proyek film Indonesia di JAFF Market 2024:
1. The Tiger
Film ini rencananya akan diproduksi oleh ANPFILMS dengan Aris Nugraha sebagai produser dan Ari Rusyadi sebagai ko-produser. Film The Tiger akan digarap oleh sutradara Ardiansah Sulistiana.Film The Tiger menceritakan tentang keluarga petarung silat di desa kecil yang menjaga rahasia gaya bertarung harimau yang diwariskan secara turun-temurun. Namun tradisi silat yang semula disembunyikan itu terungkap ke publik setelah adanya insiden kecil yang terekam di pasar.
Film The Tiger akan dibintangi oleh Epy Kusnandar, Cecep Arif Rahman, Farus Hilman, Faris Fajar Munggaran, Donna Wisnu Wardhana, dan Fiolina Teja Yanti. Film ini direncanakan tayang pada 2025 mendatang.
Namun saat ini tim produksi film The Tiger sedang mencari distributor untuk merilisnya. Ko-produser Ari Rusyadi berharap bisa bermitra segera untuk membawa film tersebut ke layar bioskop, OTT, atau juga festival.
"Kami mencari distributor dan eksibitor untuk rilis film ini. Di forum JAFF Market, kami berharap ada peluang untuk bertemu dan berdiskusi langsung dengan perusahaan yang akan bermitra dalam distribusi atau bahkan membawa film lebih dekat ke penonton melalui OTT (streaming) atau rilis teater, dan mungkin juga sirkulasi festival," jelas Ari Rusyadi, dikutip dari Variety, pada Rabu, 4 Desember 2024.
2. Agen +62
Setelah sukses dengan Dua Garis Biru (2019), Like & Share (2022), dan Dua Hati Biru (2024), rumah produksi Wahana Kreator telah menyiapkan beberapa proyek terbarunya. Salah satunya adalah film Agen +62 yang bergenre mata-mata, drama, dan komedi.Film Agen +62 rencananya akan digarap oleh sutradara Dinna Jasanti. Sementara untuk skenario filmnya ditulis oleh Diva Apresya dan Candra Aditya.
Film Agen +62 menceritakan tentang Dito dan Martha, dua agen rahasia dari PUANAS (Pusat Usaha Nasional), badan intelijen paling bawah di Indonesia. Namun karena statusnya yang rendah, data mereka luput dari peretasan besar-besaran yang membocorkan informasi rahasia di seluruh negeri.
Hal itu membuat PUANAS mengambil peluang dengan mengadakan misi terbesarnya untuk mengungkap kasus paling meresahkan di negara ini, yakni perjudian online.
3. Seni Merayu Tuhan
Selain Agen +62, Wahana Kreator telah menyiapkan film yang diadaptasi dari buku berjudul sama karya Habib Husein Ja'far Al-Hadar yang diterbitkan pada 2019 lalu. Film Seni Merayu Tuhan yang mengusung genre religi komedi drama ini ditulis skenarionya oleh Rino Sarjono.Film Seni Merayu Tuhan menceritakan tentang seseorang bernama Hikmah yang mungkin dianggap nakal oleh mendiang ibunya, tetapi sang ibu juga tidak selalu baik padanya. Kini, sang ibu muncul dalam mimpinya, memohon agar Hikmah menyelamatkannya dari siksa kubur. Terombang-ambing oleh imannya, Hikmah memulai perjalanan untuk menemukan hikmah hidup yang sejati, mencari cara untuk membujuk Tuhan menyelamatkan ibunya dan dirinya sendiri.
4. Mother's Nest
Wahana Kreator juga memiliki proyek film horor drama bertajuk Mother's Nest. Film ini skenarionya ditulis oleh Jeffry Kurniawan.Film Mother's Nest menceritakan tentang Tiara dan Raka hidup dalam bayang-bayang ibu mereka yang terlalu protektif, mendambakan dunia di luar rumah mereka. Ketika rumah mereka dibobol oleh orang asing, mereka menemukan kebenaran mengejutkan: mereka adalah korban penculikan, dan wanita yang mereka sebut "Ibu" bukanlah pelindung yang mereka kira. Kini, Tiara dan Raka harus mencari cara untuk melarikan diri dari cengkeraman kasih sayang yang ternyata palsu.
5. Trilogi dan Spin-off Film Qodrat
Rumah produksi Magma Entertainment berencana untuk membuat Qodrat-Verse yang terdiri dari film trilogi dan spin-off yang digarap oleh sutradara Charles Ghozali. Proyek tersebut akan melanjutkan alur cerita film Qodrat yang rilis pada 2022 lalu.Film Qodrat 2 direncanakan tayang pada 2025, sementara untuk Qodrat 3 akan rilis dengan estimasi waktu pada 2027 mendatang. Kemudian, film spin-off masih belum mengumumkan judul resminya, tetapi film itu akan menghadirkan karakter iblis baru yang belum ada di Qodrat-Verse.
Sebelumnya, film Qodrat (2022) dibintangi oleh Vino G. Bastian, Marsha Timothy, Maudy Effrosina, dan Randy Pangalila. Film Qodrat menceritakan tentang seorang ustaz yang gagal meruqyah anaknya sendiri. Lalu, ia kembali ke pesantren untuk mencari jawaban. Namun di sana ia menemukan desa yang diganggu oleh kekuatan jahat yang sama. Sang ustaz pun harus berjuang melawan kekuatan tersebut untuk menyelamatkan desa dan menemukan kedamaian batin.
6. Sumpah Pocong
Selain Qodrat-Verse, Magma Entertainment juga telah menyiapkan beberapa film lawas yang akan di-remake. Salah satunya adalah film Sumpah Pocong yang merupakan versi remake dari Sumpah Pocong Lintang dan Bayu (1988) garapan sutradara Ismail Soebardjo. Untuk jadwal penayangan dan jajaran tim produksi masih belum dipublikasikan.Film Sumpah Pocong Lintang dan Bayu menceritakan tentang sepasang kekasih yang dipaksa melakukan sumpah pocong karena sang perempuan hamil di luar nikah. Meski sudah bersumpah, masalah mereka tak kunjung selesai. Sawung, sahabat Bayu, ternyata dalang di balik semua ini. Ia ingin merebut Lintang dan bekerja sama dengan dukun hitam. Setelah kebohongan Sawung terungkap, terjadilah perkelahian.
7. Perempuan Dalam Pasungan
Film garapan sutradara Ismail Soebardjo yang satu ini juga akan dibuatkan versi remake oleh Magma Entertainment. Film Perempuan Dalam Pasungan yang dirilis pada 1980 ini telah mendapatkan apresiasi yang baik dari industri perfilman Indonesia dengan memenangkan penghargaan Piala Citra sebagai Film Terbaik dan beberapa kategori lainnya dalam Festival Film Indonesia (FFI) 1981.Perempuan Dalam Pasungan menjadi film layar lebar pertama yang menggambarkan tradisi suku Jawa kuno yang akan memasung orang yang dianggap mengalami gangguan kejiwaan. Film ini juga mendapat sambutan di Festival Film Berlin 1981 sebagai salah satu film yang dibawa oleh kontingen Indonesia dan mendapat special acknowledgement sebagai film dengan konten budaya tradisional.
Film Perempuan Dalam Pasungan menceritakan tentang seorang wanita yang rupawan, halus tutur kata, rendah hati, sederhana dan khususnya sangat fleksibel dalam semua hal. Ia selalu menuruti apa perkataan orang tua dan suaminya. Namun ternyata hal tersebut justru menjadi akar masalah yang timbul dan tertuang dalam film ini.
8. Ranjang Pengantin
Film lawas Ranjang Pengantin yang digarap oleh sutradara Teguh Karya juga akan dibuatkan versi remake oleh Magma Entertainment. Film drama yang dibintangi oleh Slamet Rahardjo dan Lenny Marlina ini dirilis pada 1974.Film Ranjang Pengantin menceritakan tentang seorang pria pekerja keras yang hidup susah bersama istri dan mertuanya. Kehidupannya semakin sulit saat ia jatuh sakit dan istrinya harus mencari tambahan penghasilan. Konflik dalam keluarga semakin memanas karena situasi ekonomi yang sulit dan hubungan yang renggang. Akhirnya, dalam keputusasaan, pria itu memilih untuk mengakhiri hidupnya.
9. November Boys
Film ini merupakan interpretasi modern dari November 1828 garapan sutradara Teguh Karya yang dibintangi oleh Slamet Rahardjo, Rachmat Hidayat, El Manik, dan Yenny Rachman. Film November 1828 pun mendapatkan apresiasi yang baik dari industri perfilman dengan memenangkan 6 Piala Citra di Festival Film Indonesia (FFI) 1979, termasuk film terbaik dan sutradara terbaik.Film November Boys akan digarap oleh sutradara Charles Gozali. Meski belum diumumkan secara resmi, tetapi dalam posternya bisa diprediksi bahwa film November Boys ini akan dibintangi oleh Chicco Jerikho, Reza Rahadian, Abimana Aryasatya, dan Reza Rahadian.
Film November 1828 menceritakan tentang Kapten de Borst, seorang perwira Belanda keturunan Indonesia, berambisi membuktikan loyalitasnya kepada Belanda. Ia ditugaskan untuk menangkap Sentot Prawirodirjo, salah satu panglima perang Diponegoro. Demi mencapai tujuannya, de Borst dan pasukannya melakukan berbagai cara, termasuk mengintimidasi penduduk desa. Namun, perlawanan rakyat semakin sengit, menunjukkan semangat juang yang tinggi untuk mempertahankan tanah air.
Itulah sembilan bocoran proyek film dari beberapa rumah produksi yang siap mewarnai industri perfilman Indonesia mulai 2025. Untuk mengetahui lebih banyak informasi mengenai proyek film lainnya, Sobat Medcom bisa berkunjung ke JAFF Market digelar di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta, pada 3-5 Desember 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id