Namun, di balik kesuksesan tersebut, sejumlah film industri Tanah Air justru hanya mencatat angka penonton yang sangat minim. Melansir data dari laman Cinepoint, fenomena ini menunjukkan kontras dalam peta persaingan film nasional dari segi distribusi, promosi, hingga daya tarik cerita.
Penasaran dengan film-film tersebut? Simak informasi sebagai berikut.
Daftar 10 Film Indonesia Tahun 2025 Paling Sedikit Penonton
1. Misteri Cek Khodam - 27 penonton
Film horor garapan Limbad sebagai sutradara memegang gelar sebagai “film paling tak laku di tahun 2025” dengan total penjualan tiket sebanyak 27 lembar. Film ini menampilkan jajaran aktor seperti Bopak Castello, Reiner Manopo, Budi Bima, Budi Limbad, Daus Separo, Gus Idris, dan Rafa Fauzia.Sebuah akun pemerhati sinema Indonesia di X/Twitter mengungkap bahwa film ini hanya bertahan selama dua hari di bioskop sebelum ditarik karena minimnya jumlah penonton pada bulan Februari lalu.
Baca Juga :
5 Film Netflix Terpopuler 2025
Misteri Cek Khodam mengisahkan tentang perjalanan seorang pemuda yang tanpa disadari mewarisi khodam dari sang ayah. Keberadaan makhluk gaib tersebut membawa berbagai kejadian di luar nalar, mengungkap rahasia kelam yang selama ini tersembunyi.
2. Basement: Jangan Turun Ke Bawah - 115 penonton
Film horor/thriller garapan Enjah Praboe sebagai sutradara dan Boylee Salim sebagai produser juga menduduki peringkat kedua dari film Indonesia paling tak laku dengan total penjualan tiket sebanyak 115 lembar. Basement: Jangan Turun Ke Bawah menampilkan Nicharter, Johfi Syazeli, dan Amanda Lucson. Film tersebut dirilis pada awal bulan Juni.Raka (Nicharter) merupakan seorang penulis di sebuah rumah produksi yang dihantui oleh penampakan perempuan menangis di rubanah kantornya. Teror semakin menjadi ketika gangguan supranatural mulai menyebar hingga ke rumahnya. Bersama Adnan (Johfi Syahzeli) dan rekan-rekannya, Raka menyelidiki rahasia kelam gedung itu. Hal ini terkait dengan sosok misterius Sugondo (Agus Subekti), pemilik lama yang diduga melakukan ritual tumbal demi kesuksesan.
3. Korban Jatuh Tempo: Pinjol - 179 penonton
Film komedi/horor karya Bram Ferino ini mengangkat soal fenomena yang relevan: pinjaman online atau pinjol. Namun, film ini tidak berhasil menarik antusiasme masyarakat saat tayang pada bulan April kemarin. Film ini menampilkan Lilis Suganda, Gelby Matthew, Arjuna Tarigan, Inung Hartati, Shinta Ardiana, dan Juni Irsandi.
Korban Jatuh Tempo: Pinjol mengisahkan kehidupan anak perantauan dari Medan dan Bangka yang berjuang untuk melunasi hutang pinjol orang yang sudah meninggal agar indekos mereka tidak disita. Serangkaian teror hantu datang ketika kamar kos bekas bunuh diri dibuka kembali.
4. Putra - 293 penonton
Film animasi karya rumah produksi Spectrum Film sempat merilis proyek dengan genre drama aksi pada Agustus lalu. Proyek animasi Putra sebenarnya sudah diperkenalkan sejak tahun 2022 untuk tayang dalam format serial. Kemudian, film ini berubah menjadi film panjang dengan durasi 67 menit dan tayang secara eksklusif di Sam's Studios.Kisah Putra berfokus pada seorang anak laki-laki berusia 11 tahun yang berjuang melawan kejahatan dengan menggunakan sepatu roda sebagai senjata andalannya. Ia pun ditemani oleh tiga kawan yang masing-masing memiliki kemampuan berbeda. Aksi melawan kejahatan ditampilkan dengan gaya khas anak-anak, namun tetap menghadirkan pesan moral tentang keberanian, persahabatan, dan kecerdikan.
5. Orang Ikan - 332 penonton
Film bergenre horor/thriller/misteri garapan sutradara Mike Wiluan sudah sempat tayang di luar negeri dengan nama Monster Island pada tahun 2024. Namun, film ini tidak mendapatkan sorotan penonton Indonesia sehingga hanya mampu menghasilkan 332 total penjualan tiket pada bulan Juli kemarin.
Orang Ikan dibintangi oleh Dean Fujioka sebagai Saito dan Callum Woodhouse sebagai Bronson, dua prajurit Perang Dunia II dari kubu yang berbeda, terdampar di sebuah pulau di Pasifik dan bertemu dengan Orang Ikan, makhluk mitologis Melayu.
6. Mocca: Life In Bloom - 358 penonton
Film animasi musikal untuk perayaan 25 tahun perjalanan musik band Indonesia, Mocca, tidak mendapatkan penjualan tiket yang masif. Mocca: Life In Bloom sempat tayang secara eksklusif di bioskop Indonesia pada periode Agustus-September 2025. Film ini menawarkan sesi pertunjukan langsung dengan konsep sinematik.7. Cinta Pertamaku - 579 penonton
Cinta Pertamaku adalah film drama keluarga garapan sutradara Kamarul Akbar yang rilis pada bulan Agustus lalu. Film ini mendapatkan total penjualan tiket sebanyak 579 lembar. Cinta Pertamaku menampilkan jajaran pemain seperti Giselle Nicoleen Cahadi, Fadel Lenon, dan Caitlyn Angela.Film ini bercerita tentang Mentari, siswi SD yang hidup berdua dengan ayahnya, Rais, seorang petugas kebersihan dengan keterbatasan mental, setelah ibunya yang berprofesi sebagai penari tradisional meninggal dunia. Meski sering dirundung karena pekerjaan ayahnya, Mentari tetap bangga dan bertekad membahagiakan Rais. Konflik muncul saat Mentari diminta menari di acara sekolah, sementara Rais menolak karena tarian tersebut mengingatkannya pada mendiang istrinya.
8. Parah Bener - 656 penonton
Film komedi karya sutradara Deni Atmaja ini juga masuk dalam jajaran film Indonesia tahun 2025 yang paling sedikit penonton. Parah Bener yang dirilis pada Mei tahun ini hanya menjual 656 tiket. Kisah ini disadur dari kanal YouTube Deni Creator.Parah Bener menceritakan tentang empat sahabat: Marko, Paing, Nacing, dan Japri, yang selalu terlibat masalah. Ketika kekasih Marko diculik, mereka bersama Tania (artis yang membantu) berusaha menyelamatkannya. Namun, pencarian ini membuat mereka berakhir di Anyer. Film ini turut mengedepankan intrik komedi situasi yang muncul dari kesialan mereka.
9. Gara-Gara Cicilan - 660 penonton
Gara-Gara Cicilan adalah film drama karya sutradara Surya Darmawan yang dirilis pada bulan November lalu. Film berdurasi 93 menit ini merupakan karya anak-anak muda Makassar tentang kehidupan muda-mudi kota mereka.Film ini menceritakan tentang Tiara (Diva Pancarani), mahasiswi semester akhir sebuah perguruan tinggi di Makassar, bekerja paruh waktu di kafe untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarganya. Ia terlibat cinta segitiga dengan sahabatnya, Rija (Rijja Abbas), fotografer dengan penghasilan tak menentu, namun bergaya hidup tinggi, dan Jhaka (Jhaka Wijaz), barista berpenghasilan pas-pasan yang punya banyak cicilan.
10. Uwentira Kota Jin - 917 penonton
Film terakhir di daftar ini adalah Uwentira Kota Jin garapan sutradara Nur Afni Eka Muslim. Film horor saduran mitos daerah Sulawesi Tengah ini dirilis pada bulan Maret lalu dan hampir menjual seribu tiket selama periode penayangannya.Uwentira: Kota Jin mengisahkan perempuan bernama Dewi yang mengunjungi kota Palu untuk mencari kenalannya yang bernama Salena. Setibanya di desa tersebut, Dewi mulai mengalami kejadian-kejadian aneh yang berkaitan dengan mitos Uwentira, sebuah kerajaan gaib yang dipercaya oleh masyarakat setempat. Film ini mengeksplorasi misteri dan kengerian yang dihadapi Dewi saat mencoba mengungkap keberadaan kota jin tersebut.
(Nyimas Ratu Intan Harleysha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News