Marcella mencontohkan, beberapa artis jatuh sakit hingga dirawat di rumah sakit lantaran jam syuting yang berlebihan. Namun, mereka tidak bisa dengan mudah menuntut kepada pihak produser lantaran jargon umum, 'kalau mau ya segini, kalau enggak ya sudah'.
"Secara individu aktor tidak bisa protes. Untuk memperjuangkan, semua harus lewat asosiasi profesi kalau itu terkait dengan standar kelayakan, yang ujungnya adalah kebijakan (pemerintah)," ujar Marcella dalam acara diskusi di Hotel Amaroossa, Jakarta Selatan, Rabu 10 Mei 2017.
Kesejahteraan menjadi salah satu persoalan pekerja film yang belum dapat diatasi. Ketiadaan standar profesi artis peran dinilai sebagai faktor utama penyebab masalah-masalah ini terjadi.
"Seperti kualitas karya yang masih butuh peningkatan, kesejahteraan para pekerja film yang masih membutuhkan jaminan, dan kualitas kerja yang belum memadai, serta masih banyak lagi," ujar Marcella.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News