Menteri Agama (Menag) RI Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, sistem ini tidak ditemukan di kebanyakan negara lain. Pemerintah menyisihkan uang saku untuk masing-masing calon haji (calhaj) sebesar SAR1.500 atau sekitar Rp5.800.000,- (kurs Rp3.900,-/SAR).
Pemberian bekal tersebut dilakukan demi menjamin kebutuhan pokok jemaah jelang puncak pelaksanaan haji di Tanah Suci.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Apalagi H-3 hingga H+2 fase Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) layanan katering dihentikan karena tidak ada angkutan,” kata Menag di kawasan Syisyah Rawdah, Mekah, Rabu, 15 Agustus 2018.
Lukman mengimbau, selain uang saku, pemerintah juga terus berusaha melayani kebutuhan jemaah dengan berbagai fasilitas. Itu sebabnya, pemerintah berharap, jemaah haji Indonesia mampu memanfaatkannya dengan baik terutama dalam hal kesehatan.
"Kesehatan merupakan syarat mutlak beribadah," katanya.
Menjelang puncak pelaksanaan haji di Arafah, Menag juga mengingatkan agar para jemaah tidak memforsir tenaganya.
"Inti haji adalah wukuf di Arafah sehingga untuk saat ini jangan memforsir berlebihan yang bisa berimplikasi buruk pada kesehatan," pungkas Lukman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SBH)