Pembimbing haji Multazam Utama Ubaidillah al Hasaniy mengatakan sedikitnya ada tiga hal yang perlu dipersiapkan jemaah menjelang wukuf di Arafah.
"Khusus ibadah di Arafah ada tiga hal yang mesti dipersiapkan; ilmu, tenaga, dan pikiran," ujarnya, dalam Metro Pagi Primetime, Sabtu, 21 Juli 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ubaidillah mengatakan bekal ilmu bertujuan agar para jemaah memahami bahwa wukuf merupakan salah satu rukun haji yang paling utama. Seseorang tidak bisa dikatakan telah melaksanakan haji jika tidak melakukan wukuf di Arafah.
"Kalau haji tidak ke Arafah (hajinya) tidak sah," kata dia.
Persiapan kedua adalah tenaga. Cuaca panas di Arab Saudi terutama di Arafah akan mudah menguras tenaga para jemaah. Sementara wukuf baru bisa dilaksanakan setelah matahari tergelincir atau zuhur dan selesai sampai magrib.
Jemaah juga wajib menjaga pikiran agar tahan dengan berbagai ujian yang dapat menyulut emosi. Menjaga hati dengan niat haji benar-benar hanya untuk mengharap rida Allah bukan hal lain.
Dia menambahkan, tanda mabrurnya haji bisa terlihat saat seseorang yang telah melaksanakan haji lebih murah dalam bersedekah dan bagus perilakunya baik dalam beribadah maupun di kehidupan masyarakat.
"Salah satu tanda mabrurnya haji seseorang itu mereka senang memberi makan orang (sedekah) dan menjadi simbol dalam kehidupan sosial jugalebih baik dalam akhlak," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(MEL)