"Atik mengalami patah tulang sejak dari rumahnya, sehingga saat ini harus dirawat di RSU Haji Sukolilo," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, Kohar Hari Santoso, di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), Jatim.
Menurut Kohar, pemeriksaan terhadap Atik masih berlangsung. Kata Kohar, pemeriksaan kesehatan ini dilakukan sebagai syarat jamaah haji dinyatakan mampu untuk menunaikan ibadah haji.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Dari pemeriksaan satu calon haji terpaksa tidak boleh berangkat karena patah tulang kaki. Kami rawat dulu, nanti bisa diberangkatkan ikut rombongan kloter lainnya dengan kursi roda kalau sudah baik," ujarnya.
Kohar mengatakan, dari 1.350 jamaah dari kloter I dan kloter II yang diberangkatkan hari ini 59,29 persen jamaah sudah masuk kategori risiko tinggi. "Risiko tinggi ini karena usianya dan penyakit yang menyertainya seperti tekanan darah tinggi dan diabetes," katanya.
Kohar mengatakan, hasil pemeriksaan ini sekaligus menjadi antisipasi bagi jamaah sendiri dan tim kesehatan yang mendampingi di tanah suci. Setidaknya, para jamaah bisa menjaga diri secara mandiri terhadap kerentanan gangguan kesehatan yang dideritanya. "Bisa mengatasi secara mandiri, atau didampingi keluarga dan tim kesehatan," katanya.
Sekadar diketahui, pemberangkatan jemaah haji perdana asal Jatim di Emabarkasi Surabaya ini terbagi dalam 3 kloter dan berjumlah 1.350 jemaah. Rinciannya sebanyak 450 jamaah per kloter ditambah lima orang petugas pendamping. Total keseluruhan jemaah haji kloter 1 hingga 37 di Embarkasi Surabaya ini berjumlah 37.055 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)