YOUR FASHION
JF3 Ungkap Tantangan 20 Tahun Berkiprah di Industri Fesyen Tanah Air
Yuni Yuli Yanti
Jumat 19 Juli 2024 / 08:00
Jakarta: JF3 Fashion Festival 2024 kembali hadir dengan semangat baru untuk mendukung kebangkitan industri fesyen Indonesia. Memasuki usia ke-20, JF3 telah berkontribusi nyata dan melanjutkan komitmennya untuk turut mendukung perkembangan industri mode tanah air.
Diketahui, sejak tahun 2004, JF3 telah menjadi festival mode paling berpengaruh dan konsisten diselenggarakan di Indonesia. JF3 melibatkan berbagai pihak seperti model, seniman, fotografer, videografer, koreografer, dan desainer setting, serta masih banyak lagi pelaku industri fashion untuk memberikan kesempatan bagi semua pihak, sehingga roda bisnis juga terus bergerak.
Namun, Thresia Mareta, Advisor JF3, mengatakan saat ini industri fesyen Indonesia masih menghadapi tantangan besar, di antaranya eksposur ke dunia internasional dan juga akses terhadap pasar internasional.
Menurutnya, tantangan ini yang harus dijawab dengan solusi nyata agar industri fashion Indonesia terus tumbuh dan mampu bersaing di pasar mode internasional.
"Dalam 3 tahun terakhir, JF3 telah membuat banyak perubahan, terutama dalam bagaimana presentasi itu dilakukan. Saya melihat kita sangat membutuhkan visiyang baru untuk membawa industri ini keluar dari momok masa lalu yang saya sadari sudah sangat tidak relevan dengan perkembangan masa. Untuk itu, kami melakukan perubahan eksekusi secara detail, mulai dari pemilihan lokasi, konsep presentasi, hingga bagaimana ruang itu dibangun untuk mencapai relevansi ang dituju. Hasilnya, dalam 3 tahun terakhir ini, JF3 selalu berbeda dan menampilkan sesuatu yang baru," ungkapnya pada konferensi pers JF3 2024.
Dalam kesempatan yang sama, Soegianto Nagaria, Chairman JF3, menyampaikan pada awalnya JF3 diinisiasi oleh PT Summarecon Agung adalah untuk mendukung para pelaku usaha mode agar dapat menampilkan karyanya secara lebih profesional.
"20 tahun bukanlah waktu yang singkat, terutama untuk sebuah festival mode. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, seperti krisis ekonomi dan pandemi, JF3 tetap teguh melangkah. Bagi kami, pelaku industri mode harus terus bergerak maju agar visi kami untuk memajukan industri mode bisa terwujud sepenuhnya," ujarnya.
Diketahui, festival mode terbesar di Indonesia ini akan digelar pada 18 hingga 28 Juli di Summarecon Mall Kelapa Gading dan 26 Juli hingga 4 Agustus 2024 di Summarecon Mall Serpong.
.png)
(Soegianto Nagaria - Chairman JF3 dan Thresia Mareta - Advisor JF3 dalam konferensi pers pada Kamis (18/7/2024) di Media Center JF3, Summarecon Mall Kelapa Gading, Jakarta. Foto: Dok. Yuni Yuli)
Pada gelaran JF3 kali ini akan menampilkan 66 desainer dan brand yang akan mempresentasikan koleksi di runway di antaranya Albert Yanuar, Andreas Odang, Danny Satriadi, Ernesto Abram, Hartono Gan, Hian Tjen, Rama Dauhan, Rinda Salmun, Tities Sapoetra, Wilsen Willim dan masih banyak lainnya.
Selain itu, juga hadir beberapa brand lokal seperti Danjyo Hiyoji, Eyez On Me, Raegita Zoro, Future Loundry dan LAKON Indonesia serta lebih dari 100 brand dan UMKM mode juga siap berpartisipasi di eksibisi. JF3 juga didukung oleh total lebih dari 550 pelaku industri dalam pagelaran show termasuk model, koreografer, seniman dan pekerja seni lainnya.
"JF3 Fashion Festival 2024 hadir dengan dua konsep unik di dua lokasi berbeda. Di Summarecon Mall Kelapa Gading, tema Budaya Indonesia dipadukan dengan sentuhan kelas dan seni melalui Niwasana by Fashion Village, menampilkan kerajinan tangan dan produk fashion lokal. Sementara, di Summarecon Mall Serpong, JF3 berkolaborasi dengan DRP Paris untuk menghadirkan DRP Jakarta, festival streetwear dan budaya pop ternama dari Paris yang memperluas kehadirannya pertama kali di Asia. DRP Jakarta berlangsung dari 26 Juli hingga 4 Agustus 2024," jelas Thresia.
Menurut Soegianto, JF3 bukan hanya sebuah acara, melainkan sebuah ekosistem yang telah matang dan lengkap untuk mendukung para pelaku industri mode.
"Ekosistem ini mencakup acara JF3 sebagai platform untuk menghubungkan pelaku dengan media dan masyarakat, serta mall dan department store sebagai sarana untuk transaksi bisnis dan pasar yang telah terbangun," tuturnya.
Thresia menambahkan pra pelaku industri ini sebenarnya selalu memiliki keinginan untuk
mengembangkan pasar mereka seluas-luasnya hingga ke pasar global.
"Saya ingin melalui JF3 inilah keinginan tersebut bisa tercapai. Karena selama ini saya belum melihat ada yang bisa mengakomodir hal tersebut secara nyata. Dengan kerjasama internasional yang sudah terjalin di JF3, saya berharap untuk dapat melanjutkan kerjasama ini dengan lebih banyak pihak lagi sehingga hubungan internasional yang kita cita-citakan bisa terwujud dan membuka pintu untuk perkembangan industri mode Indonesia secara luas," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Diketahui, sejak tahun 2004, JF3 telah menjadi festival mode paling berpengaruh dan konsisten diselenggarakan di Indonesia. JF3 melibatkan berbagai pihak seperti model, seniman, fotografer, videografer, koreografer, dan desainer setting, serta masih banyak lagi pelaku industri fashion untuk memberikan kesempatan bagi semua pihak, sehingga roda bisnis juga terus bergerak.
Namun, Thresia Mareta, Advisor JF3, mengatakan saat ini industri fesyen Indonesia masih menghadapi tantangan besar, di antaranya eksposur ke dunia internasional dan juga akses terhadap pasar internasional.
Menurutnya, tantangan ini yang harus dijawab dengan solusi nyata agar industri fashion Indonesia terus tumbuh dan mampu bersaing di pasar mode internasional.
"Dalam 3 tahun terakhir, JF3 telah membuat banyak perubahan, terutama dalam bagaimana presentasi itu dilakukan. Saya melihat kita sangat membutuhkan visiyang baru untuk membawa industri ini keluar dari momok masa lalu yang saya sadari sudah sangat tidak relevan dengan perkembangan masa. Untuk itu, kami melakukan perubahan eksekusi secara detail, mulai dari pemilihan lokasi, konsep presentasi, hingga bagaimana ruang itu dibangun untuk mencapai relevansi ang dituju. Hasilnya, dalam 3 tahun terakhir ini, JF3 selalu berbeda dan menampilkan sesuatu yang baru," ungkapnya pada konferensi pers JF3 2024.
Dalam kesempatan yang sama, Soegianto Nagaria, Chairman JF3, menyampaikan pada awalnya JF3 diinisiasi oleh PT Summarecon Agung adalah untuk mendukung para pelaku usaha mode agar dapat menampilkan karyanya secara lebih profesional.
"20 tahun bukanlah waktu yang singkat, terutama untuk sebuah festival mode. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, seperti krisis ekonomi dan pandemi, JF3 tetap teguh melangkah. Bagi kami, pelaku industri mode harus terus bergerak maju agar visi kami untuk memajukan industri mode bisa terwujud sepenuhnya," ujarnya.
Diketahui, festival mode terbesar di Indonesia ini akan digelar pada 18 hingga 28 Juli di Summarecon Mall Kelapa Gading dan 26 Juli hingga 4 Agustus 2024 di Summarecon Mall Serpong.
.png)
(Soegianto Nagaria - Chairman JF3 dan Thresia Mareta - Advisor JF3 dalam konferensi pers pada Kamis (18/7/2024) di Media Center JF3, Summarecon Mall Kelapa Gading, Jakarta. Foto: Dok. Yuni Yuli)
Pada gelaran JF3 kali ini akan menampilkan 66 desainer dan brand yang akan mempresentasikan koleksi di runway di antaranya Albert Yanuar, Andreas Odang, Danny Satriadi, Ernesto Abram, Hartono Gan, Hian Tjen, Rama Dauhan, Rinda Salmun, Tities Sapoetra, Wilsen Willim dan masih banyak lainnya.
Selain itu, juga hadir beberapa brand lokal seperti Danjyo Hiyoji, Eyez On Me, Raegita Zoro, Future Loundry dan LAKON Indonesia serta lebih dari 100 brand dan UMKM mode juga siap berpartisipasi di eksibisi. JF3 juga didukung oleh total lebih dari 550 pelaku industri dalam pagelaran show termasuk model, koreografer, seniman dan pekerja seni lainnya.
"JF3 Fashion Festival 2024 hadir dengan dua konsep unik di dua lokasi berbeda. Di Summarecon Mall Kelapa Gading, tema Budaya Indonesia dipadukan dengan sentuhan kelas dan seni melalui Niwasana by Fashion Village, menampilkan kerajinan tangan dan produk fashion lokal. Sementara, di Summarecon Mall Serpong, JF3 berkolaborasi dengan DRP Paris untuk menghadirkan DRP Jakarta, festival streetwear dan budaya pop ternama dari Paris yang memperluas kehadirannya pertama kali di Asia. DRP Jakarta berlangsung dari 26 Juli hingga 4 Agustus 2024," jelas Thresia.
Menurut Soegianto, JF3 bukan hanya sebuah acara, melainkan sebuah ekosistem yang telah matang dan lengkap untuk mendukung para pelaku industri mode.
"Ekosistem ini mencakup acara JF3 sebagai platform untuk menghubungkan pelaku dengan media dan masyarakat, serta mall dan department store sebagai sarana untuk transaksi bisnis dan pasar yang telah terbangun," tuturnya.
Thresia menambahkan pra pelaku industri ini sebenarnya selalu memiliki keinginan untuk
mengembangkan pasar mereka seluas-luasnya hingga ke pasar global.
"Saya ingin melalui JF3 inilah keinginan tersebut bisa tercapai. Karena selama ini saya belum melihat ada yang bisa mengakomodir hal tersebut secara nyata. Dengan kerjasama internasional yang sudah terjalin di JF3, saya berharap untuk dapat melanjutkan kerjasama ini dengan lebih banyak pihak lagi sehingga hubungan internasional yang kita cita-citakan bisa terwujud dan membuka pintu untuk perkembangan industri mode Indonesia secara luas," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)