YOUR FASHION
Lagi-Lagi Nyeleneh! Ini Asal Mula Gelang Lakban Balenciaga Seharga 51 Juta Rupiah
Yuni Yuli Yanti
Rabu 20 Maret 2024 / 07:00
Jakarta: Dalam dunia fesyen kelas atas yang selalu unik, Balenciaga sekali lagi berhasil menarik perhatian dan memicu perdebatan dengan kreasi terbarunya. Ya, rumah mode asal Prancis ini menjual sebuah gelang yang dibuat menyerupai gulungan selotip transparan seharga 3.000 euro atau setara Rp51 juta.
Aksesori dari koleksi Fall/Winter 2024-2025 ini sontak membuat banyak orang terheran-heran dengan brand yang didirikan oleh Cristóbal Balenciaga, seorang perancang busana keturunan Spanyol.
Melansir dari laman Gutzy Asia, gelang yang diluncurkan pada tanggal 3 Maret di Paris Fashion Week ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Balenciaga untuk meningkatkan status benda sehari-hari yang awalnya biasa saja menjadi status haute couture (mewah) hanya dengan membubuhkan nama prestisiusnya.
Kali ini, merek tersebut membidik bahan kemasan dan menata ulangnya sebagai aksesori fesyen yang cocok untuk runway.
Pada peragaan busana di Paris Fashion Week beberapa waktu lalu, sang model yang berjalan di atas catwalk dengan gelang pita perekat (lakban) ini mengenakan gaun berwarna biru muda yang dibalut dengan pita perekat (lakban bening). Tampilan ini semakin menekankan konsep bahan kemasan yang menjadi pernyataan mode.
Namun, seperti peluncuran akseseori 'nyentrik' lainnya, absurditas penawaran terbaru Balenciaga tidak luput dari perhatian komunitas online. Setelah video yang menampilkan gelang tersebut muncul di halaman TikTok milik influencer fesyen @highsnobiety, video tersebut dengan cepat menjadi viral. Bahkan, ditonton hampir delapan juta kali dan memicu beragam reaksi dari para netizen di seluruh dunia.
"Balenciaga adalah eksperimen sosial untuk menjual barang-barang yang tidak masuk akal kepada orang kaya," kata @toni.montana97.
"Orang kaya sangat ingin merasa miskin," tulis komentar lain.

(Balenciaga 'Garbage Bag' yang dibanderol seharga Rp28 juta. Foto: Dok. Vogue France)
Meskipun beberapa komentator online mengejek keberanian Balenciaga dalam menetapkan harga selangit untuk barang yang pada dasarnya hanya berupa gulungan kaset. Namun, yang lain memuji merek tersebut karena kemampuannya memprovokasi percakapan dan menantang persepsi nilai dalam mode kontemporer.
"Saya pikir orang-orang di Balenciaga duduk di sebuah ruangan dan menghabiskan sepanjang hari menulis di papan “Bagaimana kita bisa membuat orang bodoh menjadi kaya hari ini?”, lalu ketika mereka selesai dan melihat orang-orang menyebut mereka jenius, Kevin tertawa," tulisnya.
Postingan tersebut mendapat lebih dari 300 komentar. Salah satunya dari akun @yorrarah mengajukan teori bahwa Balenciaga dengan sengaja menggunakan kembali barang-barang yang biasanya diasosiasikan dengan orang yang kurang mampu, sehingga meningkatkan daya tariknya di kalangan orang kaya.
"Ini adalah eksperimen sosial… Dan berhasil. Mereka mengambil artikel dari orang-orang miskin, memberi merek, dan meluncurkannya. Ini konyol, tapi berhasil," komentarnya.
Seperti diketahui, ini bukan pertama kalinya Balenciaga menuai kontroversi dengan desainnya yang tidak konvensional. Di masa lalu, merek tersebut telah merilis barang-barang seperti tas jinjing yang menyerupai tas belanja biru ikonik Ikea, dengan harga $2.000, dan sepasang sepatu olahraga usang dan kotor yang dijual seharga $1.850.
Bahkan, pada tahun 2022, Balenciaga memperkenalkan “kantong sampah paling mahal” dengan harga sekitar $1.790 atau setara Rp28 juta, bersama dengan sepatu olahraga usang dan kotor, dengan harga $1.850 atau sekitar Rp29 juta.
Bagaimana Ladies kamu berminat koleksi aksesori 'antik' Balenciaga?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)
Aksesori dari koleksi Fall/Winter 2024-2025 ini sontak membuat banyak orang terheran-heran dengan brand yang didirikan oleh Cristóbal Balenciaga, seorang perancang busana keturunan Spanyol.
Melansir dari laman Gutzy Asia, gelang yang diluncurkan pada tanggal 3 Maret di Paris Fashion Week ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Balenciaga untuk meningkatkan status benda sehari-hari yang awalnya biasa saja menjadi status haute couture (mewah) hanya dengan membubuhkan nama prestisiusnya.
Kali ini, merek tersebut membidik bahan kemasan dan menata ulangnya sebagai aksesori fesyen yang cocok untuk runway.
Pada peragaan busana di Paris Fashion Week beberapa waktu lalu, sang model yang berjalan di atas catwalk dengan gelang pita perekat (lakban) ini mengenakan gaun berwarna biru muda yang dibalut dengan pita perekat (lakban bening). Tampilan ini semakin menekankan konsep bahan kemasan yang menjadi pernyataan mode.
Namun, seperti peluncuran akseseori 'nyentrik' lainnya, absurditas penawaran terbaru Balenciaga tidak luput dari perhatian komunitas online. Setelah video yang menampilkan gelang tersebut muncul di halaman TikTok milik influencer fesyen @highsnobiety, video tersebut dengan cepat menjadi viral. Bahkan, ditonton hampir delapan juta kali dan memicu beragam reaksi dari para netizen di seluruh dunia.
"Balenciaga adalah eksperimen sosial untuk menjual barang-barang yang tidak masuk akal kepada orang kaya," kata @toni.montana97.
"Orang kaya sangat ingin merasa miskin," tulis komentar lain.

(Balenciaga 'Garbage Bag' yang dibanderol seharga Rp28 juta. Foto: Dok. Vogue France)
Meskipun beberapa komentator online mengejek keberanian Balenciaga dalam menetapkan harga selangit untuk barang yang pada dasarnya hanya berupa gulungan kaset. Namun, yang lain memuji merek tersebut karena kemampuannya memprovokasi percakapan dan menantang persepsi nilai dalam mode kontemporer.
"Saya pikir orang-orang di Balenciaga duduk di sebuah ruangan dan menghabiskan sepanjang hari menulis di papan “Bagaimana kita bisa membuat orang bodoh menjadi kaya hari ini?”, lalu ketika mereka selesai dan melihat orang-orang menyebut mereka jenius, Kevin tertawa," tulisnya.
Postingan tersebut mendapat lebih dari 300 komentar. Salah satunya dari akun @yorrarah mengajukan teori bahwa Balenciaga dengan sengaja menggunakan kembali barang-barang yang biasanya diasosiasikan dengan orang yang kurang mampu, sehingga meningkatkan daya tariknya di kalangan orang kaya.
"Ini adalah eksperimen sosial… Dan berhasil. Mereka mengambil artikel dari orang-orang miskin, memberi merek, dan meluncurkannya. Ini konyol, tapi berhasil," komentarnya.
Seperti diketahui, ini bukan pertama kalinya Balenciaga menuai kontroversi dengan desainnya yang tidak konvensional. Di masa lalu, merek tersebut telah merilis barang-barang seperti tas jinjing yang menyerupai tas belanja biru ikonik Ikea, dengan harga $2.000, dan sepasang sepatu olahraga usang dan kotor yang dijual seharga $1.850.
Bahkan, pada tahun 2022, Balenciaga memperkenalkan “kantong sampah paling mahal” dengan harga sekitar $1.790 atau setara Rp28 juta, bersama dengan sepatu olahraga usang dan kotor, dengan harga $1.850 atau sekitar Rp29 juta.
Bagaimana Ladies kamu berminat koleksi aksesori 'antik' Balenciaga?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)