YOUR FASHION
Teknologi Digital dan Medsos Perkuat Kemajuan Industri Fesyen Tanah Air
Medcom
Selasa 15 Oktober 2024 / 07:00
Tangerang: Dalam pagelaran Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2025, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Moga Simatupang mengatakan industri modest fashion akan semakin berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan devisa negara, dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global.
Gelaran JMFW 2025, menandai momentum penting bagi perkembangan industri modest fashion Indonesia yang terus memberikan kontribusi terhadap perdagangan dalam negeri dan ekonomi nasional.
"Perkembangan teknologi digital membuka peluang bagi industri fesyen tanah air. Para pelaku usaha di industri ini bisa memasarkan produknya melalui e-commerce," ujar Moga saat hadir di Parade ke-8 JMFW 2025 pada Jumat (11/10/2025), di ICE BSD City, Tangerang.
Menurutnya, industri fesyen di Indonesia tidak hanya berkembang dari segi volume, tetapi juga dalam hal inovasi. Tren yang berkembang saat ini juga menunjukkan adanya pergeseran ke arah produk-produk yang tidak hanya mengedepankan dari segi desain, tetapi juga produk yang mengutamakan keberlanjutan dan etika produksi.

(Koleksi Calla the Label di JMFW 2025. Foto: Dok. Istimewa)
Selain itu, perkembangan teknologi digital seperti e-commerce dan media sosial juga telah membuka peluang baru bagi pelaku usaha modest fashion untuk memperluas pasar.
"Teknologi digital telah membuka pintu kesempatan baru bagi para desainer dan pelaku usaha modest fashion. Mereka kini dapat menjangkau konsumen dari berbagai penjuru dunia dengan lebih mudah dan efisien melalui platform digital. Hal ini juga mendukung transformasi bisnis yang lebih inklusif dan adaptif terhadap perubahan gaya hidup konsumen global," jelas Moga.
Lebih lanjut, Moga menyampaikan Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia memiliki keunggulan dalam mengembangkan industri modest fashion.

(Koleksi LisaFitria X Batik Trusmi di JMFW 2025. Foto: Dok. Istimewa)
Hal ini terbukti dari kontribusi signifikan dari industri modest fashion yang menjadi salah satu penggerak utama di perekonomian nasional. Diketahui, Pada 2022, industri fesyen menyumbang sekitar 18 persen dari total kontribusi industri ekonomi kreatif terhadap produk domestik bruto (PDB). Nilainya mencapai Rp220 triliun.
Industri ini juga menciptakan lapangan kerja bagi jutaan masyarakat Indonesia, mulai dari sektor produksi, distribusi, hingga pemasaran. Oleh karena itu, Moga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus mendukung perkembangan industri ini.
"Mari kita bersama-sama membangun masa depan industri modest fashion yang lebih kuat,
inklusif, dan berkelanjutan demi kesejahteraan bangsa. JMFW 2025 adalah bukti, dengan
semangat dan kolaborasi, kita dapat mewujudkan Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia," pungkas Moga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Gelaran JMFW 2025, menandai momentum penting bagi perkembangan industri modest fashion Indonesia yang terus memberikan kontribusi terhadap perdagangan dalam negeri dan ekonomi nasional.
"Perkembangan teknologi digital membuka peluang bagi industri fesyen tanah air. Para pelaku usaha di industri ini bisa memasarkan produknya melalui e-commerce," ujar Moga saat hadir di Parade ke-8 JMFW 2025 pada Jumat (11/10/2025), di ICE BSD City, Tangerang.
Menurutnya, industri fesyen di Indonesia tidak hanya berkembang dari segi volume, tetapi juga dalam hal inovasi. Tren yang berkembang saat ini juga menunjukkan adanya pergeseran ke arah produk-produk yang tidak hanya mengedepankan dari segi desain, tetapi juga produk yang mengutamakan keberlanjutan dan etika produksi.

(Koleksi Calla the Label di JMFW 2025. Foto: Dok. Istimewa)
Selain itu, perkembangan teknologi digital seperti e-commerce dan media sosial juga telah membuka peluang baru bagi pelaku usaha modest fashion untuk memperluas pasar.
"Teknologi digital telah membuka pintu kesempatan baru bagi para desainer dan pelaku usaha modest fashion. Mereka kini dapat menjangkau konsumen dari berbagai penjuru dunia dengan lebih mudah dan efisien melalui platform digital. Hal ini juga mendukung transformasi bisnis yang lebih inklusif dan adaptif terhadap perubahan gaya hidup konsumen global," jelas Moga.
Lebih lanjut, Moga menyampaikan Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia memiliki keunggulan dalam mengembangkan industri modest fashion.

(Koleksi LisaFitria X Batik Trusmi di JMFW 2025. Foto: Dok. Istimewa)
Hal ini terbukti dari kontribusi signifikan dari industri modest fashion yang menjadi salah satu penggerak utama di perekonomian nasional. Diketahui, Pada 2022, industri fesyen menyumbang sekitar 18 persen dari total kontribusi industri ekonomi kreatif terhadap produk domestik bruto (PDB). Nilainya mencapai Rp220 triliun.
Industri ini juga menciptakan lapangan kerja bagi jutaan masyarakat Indonesia, mulai dari sektor produksi, distribusi, hingga pemasaran. Oleh karena itu, Moga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus mendukung perkembangan industri ini.
"Mari kita bersama-sama membangun masa depan industri modest fashion yang lebih kuat,
inklusif, dan berkelanjutan demi kesejahteraan bangsa. JMFW 2025 adalah bukti, dengan
semangat dan kolaborasi, kita dapat mewujudkan Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia," pungkas Moga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)