YOUR FASHION
6 Cara Merawat Kain Batik agar Warnanya Tidak Cepat Pudar
Mia Vale
Rabu 02 Oktober 2024 / 08:00
Jakarta: Siapa yang tidak kenal batik? Pakaian yang telah menjadi salah satu kekayaan bangsa Indonesia ini telah diakui dunia mancanegara.
Bahkan, UNESCO menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009. Sejak saat itulah ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional.
Sama halnya dengan kebaya, batik juga awalnya dikenal sebagai pakaian untuk orang tua dan dikenakan pada acara formal saja. Tapi kini, mulai anak-anak, remaja, sampai orang tua pun bisa mengenakan batik. Dan tentu saja bisa dikenakan pada segala suasana. Bahkan, baju tidur pun ada yang menggunakan motif batik.
Melansir dari Wikipedia, kain batik, terutama batik tulis, cenderung menggunakan pewarna dari bahan alami. Akibatnya, warna batik mudah luntur dan pudar serta bahannya mudah rusak jika keliru dalam merawatnya.
Nah, untuk mencegah hal itu, Gaya telah merangkum beberapa cara merawat kain batik agar awet dan tahan lama. Check this out!
Setelah itu, bilas dengan air biasa. Mencuci dengan tangan sangat direkomendasikan karena kamu bisa menyesuaikan kecepatan dan kekuatan kalian saat mengucek, sehingga kekuatan serat kain dan warna tetap terjaga dengan baik.
Selain membersihkan, aroma buah lerak juga membantu melindungi kain dari serangan ngengat dan jamur. Saat mencuci, sebaiknya hindari penggunaan detergen karena memiliki reaksi keras dan membuat warna mudah luntur.
Bila tidak ada lerak, kamu bisa mengguankan sampo untuk mencuci batik. Larutkan sampo secukupnya dalam air sampai benar-benar larut dan encer. Celup-celupkan kain batik, jangan digosok atau dikucek terlalu keras. Setelah itu, bilas dengan air bersih.
Jangan dijemur di bawah sinar matahari langsung. Tetapi, gantungkan kain batik di tempat yang teduh tapi terkena angin dan biarkan sampai kering. Ingat, jangan terkena sinar matahari langsung. Pasalnya, semakin sering dijemur di bawah terik matahari langsung, warna pada batik akan memudar dan terlihat kusam.

(Saat menyetrika, lakukan dari bagian dalam atau gunakan kain lain untuk melapisi permukaan kain. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Perhatikan juga suhu alat setrika, pilih suhu yang khusus digunakan untuk kain katun. Saat menyetrika, lakukan dari bagian dalam atau gunakan kain lain untuk melapisi permukaan kain.
Ingat, jangan menggunakan kapur barus atau kamper karena zat kimia keduanya dapat merusak kain batik. Walaupun tidak dipakai, baju batik perlu sesekali dikeluarkan dan diangin-anginkan untuk mencegah lembap. Cara ini untuk mencegah timbulnya jamur yang akan merusak warna, bahkan kain batik itu sendiri.
Dengan mengikuti beberapa trik di atas, dijamin baju batik kesayanganmu akan awet dan tahan lama. So, selamat hari batik nasional. Tetap lestarikan warisan budaya nenek moyang bangsa Indonesia!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)
Bahkan, UNESCO menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009. Sejak saat itulah ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional.
Sama halnya dengan kebaya, batik juga awalnya dikenal sebagai pakaian untuk orang tua dan dikenakan pada acara formal saja. Tapi kini, mulai anak-anak, remaja, sampai orang tua pun bisa mengenakan batik. Dan tentu saja bisa dikenakan pada segala suasana. Bahkan, baju tidur pun ada yang menggunakan motif batik.
Perlu dirawat dengan benar
Kini, pembuatan kain batik tidak selalu harus satu per satu. Inilah yang menjadi perbedaan kain batik tradisional dengan kain produksi pabrik tekstil. Umumnya, perbedaan itu terletak pada bahan kain dan bahan pewarna yang digunakan.Melansir dari Wikipedia, kain batik, terutama batik tulis, cenderung menggunakan pewarna dari bahan alami. Akibatnya, warna batik mudah luntur dan pudar serta bahannya mudah rusak jika keliru dalam merawatnya.
Nah, untuk mencegah hal itu, Gaya telah merangkum beberapa cara merawat kain batik agar awet dan tahan lama. Check this out!
1. Gunakan air biasa
Saat akan mencuci pakaian batik yang kotor, kamu bisa merendamnya sebentar menggunakan air hangat, bukan panas ya! Tujuannya untuk mengangkat keringat yang menempel di kain.Setelah itu, bilas dengan air biasa. Mencuci dengan tangan sangat direkomendasikan karena kamu bisa menyesuaikan kecepatan dan kekuatan kalian saat mengucek, sehingga kekuatan serat kain dan warna tetap terjaga dengan baik.
2. Gunakan detergen khusus
Untuk mencuci batik yang sudah ada di pasaran, jangan gunakan detergen biasa. Tapi gunakan cairan dari buah lerak. Sejak dulu, lerak sudah digunakan untuk mencuci batik dengan cara melarutkannya dalam air.Selain membersihkan, aroma buah lerak juga membantu melindungi kain dari serangan ngengat dan jamur. Saat mencuci, sebaiknya hindari penggunaan detergen karena memiliki reaksi keras dan membuat warna mudah luntur.
Bila tidak ada lerak, kamu bisa mengguankan sampo untuk mencuci batik. Larutkan sampo secukupnya dalam air sampai benar-benar larut dan encer. Celup-celupkan kain batik, jangan digosok atau dikucek terlalu keras. Setelah itu, bilas dengan air bersih.
3. Jangan diperas
Setelah dicuci, jangan memeras batik apalagi menggunakan mesin pengering. Cukup gantung dan remas-remas lembut sambil sedikit diluruskan dari bagian ujungnya.Jangan dijemur di bawah sinar matahari langsung. Tetapi, gantungkan kain batik di tempat yang teduh tapi terkena angin dan biarkan sampai kering. Ingat, jangan terkena sinar matahari langsung. Pasalnya, semakin sering dijemur di bawah terik matahari langsung, warna pada batik akan memudar dan terlihat kusam.

(Saat menyetrika, lakukan dari bagian dalam atau gunakan kain lain untuk melapisi permukaan kain. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
4. Beri alas saat menyetrika
Bila batik menjadi kusut karena dijemur, usahakan lapisi batik dengan kain saat akan disetrika. Hal itu akan membuat tekstur kain tetep halus dan lembut. Warnanya pun tidak berubah.Perhatikan juga suhu alat setrika, pilih suhu yang khusus digunakan untuk kain katun. Saat menyetrika, lakukan dari bagian dalam atau gunakan kain lain untuk melapisi permukaan kain.
5. Hindari paparan zat kimia
Kandungan bahan kimia dalam cairan pelembut atau pewangi dapat merusak warna kain batik. Jika kain terlalu kusut, cukup semprotkan air biasa ketika menyetrika. Atau lebih baik bila menggunakan setrika uap. Hindari juga parfum, bila ingin menggunakan parfum, jangan semprotkan langsung pada kain batik.6. Simpan di tempat yang tidak lembap
Sebelum disimpan, bungkus kain batik dengan plastik, kain halus, atau kertas tisu khusus terlebih dulu. Ini bertujuan agar kain tidak dimakan ngengat. Kalau ingin simpan di lemari, sebaiknya diberi akar wangi atau merica bulat yang dibungkus kain tipis.Ingat, jangan menggunakan kapur barus atau kamper karena zat kimia keduanya dapat merusak kain batik. Walaupun tidak dipakai, baju batik perlu sesekali dikeluarkan dan diangin-anginkan untuk mencegah lembap. Cara ini untuk mencegah timbulnya jamur yang akan merusak warna, bahkan kain batik itu sendiri.
Dengan mengikuti beberapa trik di atas, dijamin baju batik kesayanganmu akan awet dan tahan lama. So, selamat hari batik nasional. Tetap lestarikan warisan budaya nenek moyang bangsa Indonesia!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)