YOUR FASHION
Lewat Kain Tenun, 2 Jenama Ini Ajak Generasi Muda Melestarikan Budaya Lokal
Yuni Yuli Yanti
Senin 20 Januari 2025 / 13:42
Jakarta: Dalam upaya memperkuat pelestarian budaya, Pendopo, merek usaha Kawan Lama Group di bawah naungan PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk, berkolaborasi dengan TORAJAMELO untuk menginspirasi generasi muda agar lebih peduli terhadap budaya dan wastra nusantara khususnya kain Tenun.
Kolaborasi antara Pendopo dan TORAJAMELO dimulai dengan sesi talk show bertema "The Role of Youth & Community in Culture and Sustainable Fashion." Sederet pembicara ternama, seperti Dinny Jusuf, Founder of TORAJAMELO, Joshua Matulessy atau yang akrab dipanggil JFlow selaku Advisor of TORAJAMELO, dan Putu Laura, Head of Pendopo.
Putu Laura, menyampaikan, sebagai ekosistem yang mendukung pengembangan produk lokal dan pelestarian budaya, Pendopo memahami pentingnya menjaga relevansi budaya tradisional di tengah dinamika gaya hidup modern.
Dengan menjadi rumah bagi lebih dari 300 UMKM di Nusantara, Pendopo meyakini bahwa melalui pendekatan yang tepat, warisan budaya Indonesia dapat diterima dan diapresiasi oleh generasi penerus bangsa.
"Kolaborasi dengan TORAJAMELO merupakan wujud komitmen kami untuk menjadi jembatan antara tradisi dan kehidupan masa kini, dengan memastikan nilai-nilai lokal tetap hidup dan relevan, sekaligus meningkatkan kepedulian generasi muda terhadap budaya lokal, serta mendorong peran aktif mereka dalam mendukung keberlanjutan industri fesyen tanah air," ungkap Laura.
Sementara itu, Dinny Jusuf, Founder of TORAJAMELO, berharap dengan kolaborasi ini lintas generasi dapat memajukan warisan budaya Indonesia. Salah satu upaya yang telah dilakukan Dinny bersama rekannya adalah mendaftarkan kain Tenun dan Tempe sebagai warisan budaya di UNESCO.

(Ki-ka: Dinny Jusuf - Founder of TORAJAMELO, JFlow - Advisor of TORAJAMELO, dan Putu Laura- Head of Pendopo pada sesi talkshow yang berlangsung pada Jumat,(17/1/2025) di Pendopo Living World Mall, Alam Sutera, Tangerang. Foto: Dok. Yuni)
"Harapan saya dengan mendaftarkan Tenun dan Tempe ini adalah agar di setiap generasi tua, generasi muda, di Kota atau pun Desa, untuk mari memajukan budaya Indonesia yang tak benda, karena apa pun yang tak benda, akan nyambung ke benda dan nyambung ke ekonomi," ujar Dinny.
Selain sesi diskusi inspiratif, acara ini juga diwarnai oleh kegiatan menarik seperti styling showcase oleh Julia Orlandy, fashion designer muda lulusan Istituto di Moda Burgo Indonesia
Pada kolaborasi ini, Julia menampilkan lima koleksi pakaian wanita yang menggunakan kain Tenun tanpa jahitan. Pakaian ini di bentuk hanya menggunakan jarum pentul.
Julia Orlandy yang menggunakan kain tenun dalam desain modern, mengintegrasi elemen budaya dalam gaya kontemporer. "Koleksi ini tidak hanya menonjolkan keindahan dan estetika, tetapi juga mengedukasi tentang pentingnya pelestarian kain tradisional dalam dunia fesyen," tutur Julia.
Kolaborasi antara Pendopo dan TORAJAMELO, lanjut Laura, tidak hanya menjadi perayaan budaya, tetapi juga merupakan wujud nyata komitmen kedua pihak dalam mendukung perkembangan ekonomi kreatif Indonesia.
"Ke depannya, Pendopo dan TORAJAMELO akan melanjutkan kolaborasi ini melalui berbagai program yang mengangkat warisan budaya, seperti pelatihan keterampilan, edukasi mengenai kain dan budaya tradisional, serta inisiatif lain yang mendorong partisipasi aktif komunitas lokal. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya melestarikan budaya sekaligus mendukung keberlanjutan ekonomi kreatif di Indonesia," tutup Laura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Kolaborasi antara Pendopo dan TORAJAMELO dimulai dengan sesi talk show bertema "The Role of Youth & Community in Culture and Sustainable Fashion." Sederet pembicara ternama, seperti Dinny Jusuf, Founder of TORAJAMELO, Joshua Matulessy atau yang akrab dipanggil JFlow selaku Advisor of TORAJAMELO, dan Putu Laura, Head of Pendopo.
Putu Laura, menyampaikan, sebagai ekosistem yang mendukung pengembangan produk lokal dan pelestarian budaya, Pendopo memahami pentingnya menjaga relevansi budaya tradisional di tengah dinamika gaya hidup modern.
Dengan menjadi rumah bagi lebih dari 300 UMKM di Nusantara, Pendopo meyakini bahwa melalui pendekatan yang tepat, warisan budaya Indonesia dapat diterima dan diapresiasi oleh generasi penerus bangsa.
"Kolaborasi dengan TORAJAMELO merupakan wujud komitmen kami untuk menjadi jembatan antara tradisi dan kehidupan masa kini, dengan memastikan nilai-nilai lokal tetap hidup dan relevan, sekaligus meningkatkan kepedulian generasi muda terhadap budaya lokal, serta mendorong peran aktif mereka dalam mendukung keberlanjutan industri fesyen tanah air," ungkap Laura.
Sementara itu, Dinny Jusuf, Founder of TORAJAMELO, berharap dengan kolaborasi ini lintas generasi dapat memajukan warisan budaya Indonesia. Salah satu upaya yang telah dilakukan Dinny bersama rekannya adalah mendaftarkan kain Tenun dan Tempe sebagai warisan budaya di UNESCO.

(Ki-ka: Dinny Jusuf - Founder of TORAJAMELO, JFlow - Advisor of TORAJAMELO, dan Putu Laura- Head of Pendopo pada sesi talkshow yang berlangsung pada Jumat,(17/1/2025) di Pendopo Living World Mall, Alam Sutera, Tangerang. Foto: Dok. Yuni)
"Harapan saya dengan mendaftarkan Tenun dan Tempe ini adalah agar di setiap generasi tua, generasi muda, di Kota atau pun Desa, untuk mari memajukan budaya Indonesia yang tak benda, karena apa pun yang tak benda, akan nyambung ke benda dan nyambung ke ekonomi," ujar Dinny.
Selain sesi diskusi inspiratif, acara ini juga diwarnai oleh kegiatan menarik seperti styling showcase oleh Julia Orlandy, fashion designer muda lulusan Istituto di Moda Burgo Indonesia
Pada kolaborasi ini, Julia menampilkan lima koleksi pakaian wanita yang menggunakan kain Tenun tanpa jahitan. Pakaian ini di bentuk hanya menggunakan jarum pentul.
Julia Orlandy yang menggunakan kain tenun dalam desain modern, mengintegrasi elemen budaya dalam gaya kontemporer. "Koleksi ini tidak hanya menonjolkan keindahan dan estetika, tetapi juga mengedukasi tentang pentingnya pelestarian kain tradisional dalam dunia fesyen," tutur Julia.
Kolaborasi antara Pendopo dan TORAJAMELO, lanjut Laura, tidak hanya menjadi perayaan budaya, tetapi juga merupakan wujud nyata komitmen kedua pihak dalam mendukung perkembangan ekonomi kreatif Indonesia.
"Ke depannya, Pendopo dan TORAJAMELO akan melanjutkan kolaborasi ini melalui berbagai program yang mengangkat warisan budaya, seperti pelatihan keterampilan, edukasi mengenai kain dan budaya tradisional, serta inisiatif lain yang mendorong partisipasi aktif komunitas lokal. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya melestarikan budaya sekaligus mendukung keberlanjutan ekonomi kreatif di Indonesia," tutup Laura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)