YOUR FASHION
Intip Koleksi 'Urban Layering' Autumn/Winter Onitsuka Tiger di Milan Fashion Week 2023
Yuni Yuli Yanti
Selasa 28 Februari 2023 / 10:33
Jakarta: Merek fesyen asal Jepang, Onitsuka Tiger mempersembahkan rangkaian koleksi Autumn/Winter 2023 di Milan Fashion Week pada Rabu, (22/2), waktu setempat. Di bawah arahan creative director Andrea Pompilio, brand ini berpartisipasi dalam Milan Fashion Week sejak debutnya pada Autumn Winter 2021.
Mengusung tema 'Urban Layering', koleksi ini terinspirasi dari budaya orang-orang Jepang yang kerap mengenakan baju berlapis, seperti pakaian kimono. Tata cara mengenakan kimono adalah sebuah ritual yang dilakukan dengan menaruh kain demi kain dengan berbagai bobot, dari pakaian dalam yang ringan sampai kimono asli di luarnya. Kemudian diakhiri dengan ikat pinggang lebar. Ini adalah sebuah tradisi; Autumn Winter 2023, dipasangkan dengan jahitan lebar yang mengalir, menjadi keunggulan fashion Jepang.
Andrew Pompilio, Creative Director, telah menyuling esensi tradisi Jepang ini melalui filter DNA Onitsuka Tiger yang sporty. Hasilnya menandakan langkah penting bagi brand tersebut dengan menyajikan sebuah koleksi, yang dalam menjaga jiwa aktifnya, lebih fokus pada sebuah estetika urban.
Pada koleksi ini terdapat beberapa mantel. Pertama adalah mantel oversized yang terbuat dari faux fur berbahan kain needle-punch. Lalu, mantel tailored berbahan wol melton yang memiliki efek see-through dengan detail padding jelas di belakang dan rajutan martingales. Serta, mantel pendek bersiluet lepas dengan kerah syal. Sementara itu, bahan melton dipakai untuk jaket oversized berkancing tiga dan mantel.

(Koleksi Autumn/Winter Onitsuka Tiger 2023. Foto: Dok. Istimewa)
Sejak 1956, Zanter telah menyediakan baju kerja down wear untuk ekspedisi Antartika dan berbagai tim eksplorasi selama lebih dari 60 tahun. Bulu angsa yang dipakai adalah virgin down berkualitas tinggi, dan proses down-proof digunakan untuk mencegah bulu-bulunya agar tidak mencuat dari bahan pelapis, sehingga Zanter menjadi brand Jepang yang menawarkan produk autentik.
Semua item ini bisa digunakan di atas satu sama lain untuk membuat siluet bervolume, tanpa menjadi bulky. Look ini dilengkapi oleh layering bawahan. Baggy trousers berbahan nylon
dan melton, dan shorts dari quilted chiffon dengan padding see-through dipakai di atas boxers.

(Koleksi Autumn/Winter Onitsuka Tiger 2023. Foto: Dok. Istimewa)
Sebaliknya, ada juga close-fitting downhill suits (setelan ketat mirip baju ski). Selain itu, dari French terry hoodies, muncullah kombinasi turtleneck raksasa dari rajutan mohair-touch, kemeja see-through berbahan quilted chiffon ringan dengan padding jelas (detail yang juga ditemukan sebagai hiasan pada outerwear), dan ribbed tight silhouette tank top, serta masih banyak lagi.
Ikat pinggang sash dan drawstrings yang dirancang dalam berbagai model gaun bahan georgette dan chiffon yang menekankan kualitas feminin; baik dress panjang maupun pendek dengan siluet yang flowing. Palette-nya pun minim, dimulai dengan warna hitam signature yang ditambahkan nuansa warna abu-abu, beige dan percikan pumpkin orange.
Bahkan, footwear-nya dirancang untuk suasana kota seperti ankle boots dan below-the-knee boots dari bahan kulit, elegan tapi ringan, atau trainers yang berevolusi dari sepatu bergaya outdoor yang dipadukan dengan partially hallowed soles. Semua koleksi ini diberi tanda oleh logo baru Onitsuka Tiger dengan tulisan yang lebih mencolok dalam warna kuning dan hitam, warna-warna signature dari brand Onitsuka Tiger.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Mengusung tema 'Urban Layering', koleksi ini terinspirasi dari budaya orang-orang Jepang yang kerap mengenakan baju berlapis, seperti pakaian kimono. Tata cara mengenakan kimono adalah sebuah ritual yang dilakukan dengan menaruh kain demi kain dengan berbagai bobot, dari pakaian dalam yang ringan sampai kimono asli di luarnya. Kemudian diakhiri dengan ikat pinggang lebar. Ini adalah sebuah tradisi; Autumn Winter 2023, dipasangkan dengan jahitan lebar yang mengalir, menjadi keunggulan fashion Jepang.
Andrew Pompilio, Creative Director, telah menyuling esensi tradisi Jepang ini melalui filter DNA Onitsuka Tiger yang sporty. Hasilnya menandakan langkah penting bagi brand tersebut dengan menyajikan sebuah koleksi, yang dalam menjaga jiwa aktifnya, lebih fokus pada sebuah estetika urban.
Pada koleksi ini terdapat beberapa mantel. Pertama adalah mantel oversized yang terbuat dari faux fur berbahan kain needle-punch. Lalu, mantel tailored berbahan wol melton yang memiliki efek see-through dengan detail padding jelas di belakang dan rajutan martingales. Serta, mantel pendek bersiluet lepas dengan kerah syal. Sementara itu, bahan melton dipakai untuk jaket oversized berkancing tiga dan mantel.

(Koleksi Autumn/Winter Onitsuka Tiger 2023. Foto: Dok. Istimewa)
Kolaborasi dengan Zanter
Mega anorak dengan volumenya yang memikat mata adalah sajian spesial dalam acaranya. Ini adalah hasil kolaborasi dengan Zanter, yang terkenal atas produksi domestik pertama untuk down-filled outerwear (baju outer bulu angsa) dan telah menjadi pionir down wear di Jepang.Sejak 1956, Zanter telah menyediakan baju kerja down wear untuk ekspedisi Antartika dan berbagai tim eksplorasi selama lebih dari 60 tahun. Bulu angsa yang dipakai adalah virgin down berkualitas tinggi, dan proses down-proof digunakan untuk mencegah bulu-bulunya agar tidak mencuat dari bahan pelapis, sehingga Zanter menjadi brand Jepang yang menawarkan produk autentik.
Semua item ini bisa digunakan di atas satu sama lain untuk membuat siluet bervolume, tanpa menjadi bulky. Look ini dilengkapi oleh layering bawahan. Baggy trousers berbahan nylon
dan melton, dan shorts dari quilted chiffon dengan padding see-through dipakai di atas boxers.

(Koleksi Autumn/Winter Onitsuka Tiger 2023. Foto: Dok. Istimewa)
Sebaliknya, ada juga close-fitting downhill suits (setelan ketat mirip baju ski). Selain itu, dari French terry hoodies, muncullah kombinasi turtleneck raksasa dari rajutan mohair-touch, kemeja see-through berbahan quilted chiffon ringan dengan padding jelas (detail yang juga ditemukan sebagai hiasan pada outerwear), dan ribbed tight silhouette tank top, serta masih banyak lagi.
Ikat pinggang sash dan drawstrings yang dirancang dalam berbagai model gaun bahan georgette dan chiffon yang menekankan kualitas feminin; baik dress panjang maupun pendek dengan siluet yang flowing. Palette-nya pun minim, dimulai dengan warna hitam signature yang ditambahkan nuansa warna abu-abu, beige dan percikan pumpkin orange.
Bahkan, footwear-nya dirancang untuk suasana kota seperti ankle boots dan below-the-knee boots dari bahan kulit, elegan tapi ringan, atau trainers yang berevolusi dari sepatu bergaya outdoor yang dipadukan dengan partially hallowed soles. Semua koleksi ini diberi tanda oleh logo baru Onitsuka Tiger dengan tulisan yang lebih mencolok dalam warna kuning dan hitam, warna-warna signature dari brand Onitsuka Tiger.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)