YOUR FASHION

Punya Filosofi Mendalam, Ivan Gunawan Tergerak Lestarikan Tenun NTT

Medcom
Sabtu 18 Februari 2023 / 17:14
Jakarta: Nusa Tenggara Timur (NTT) terkenal dengan daerah pesisir dan pariwisatanya yang memukau, tak heran banyak pengunjung lokal maupun mancanegara berdatangan. Namun, di balik potensi alamnya yang kaya, NTT juga memiliki karya tenun yang dikenal di mata dunia. Bahkan teknik pengerjaanya masih terjaga dari teknologi printing.

"Kita pengen tenun NTT kami ini bukan hanya sekadar untuk fashion. Kalau tenun kami ini di printing, pasti mama-mama penenun kami tidak makan," ujar Istri Bupati NTT, Julie Sutrisno Laiskodat.

Di Sumba Timur semakin banyak orang memiliki tenunan maka semakin tinggi status sosialnya. Menurut mereka, tenunan sama halnya dengan investasi emas atau perak, fungsi religius dan simbolis dari tenunan Sumba Timur terdapat dalam corak motifnya.

Dari 22 Kabupaten/Kota dan 3363 Desa di NTT itu memiliki 337 motif tenun yang berbeda-beda. Dan semua motif ini mempunyai filosofinya masing-masing dari leluhur.

"Tapi di balik itu, saya ingin ibu-ibu, perempuan di NTT bisa membantu mata pencarian untuk keluarganya di luar dari petani dan nelayan yang nunggu cuaca musim dengan salah satunya adalah penenun," beber Julie.

Guna memajukan ekonomi masyarakat dan mengenalkan budaya aslinya pada Nusantara, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTT berkolaborasi dengan Desainer Ivan Gunawan melalui koleksi busana 'Mata Hati' yang memanfaatkan tenun-tenun asli Sumba yang dirajut oleh mama-mama penenun lokal.

"NTT memiliki kain tenun dengan nuansa motif yang sangat berbeda dibanding kain wastra yang lain. Selain itu sebagai desainer, aku juga merasa bertanggung jawab untuk melestarikan kain wastra Indonesia dalam desain yang kita buat," Tutur Ivan.

Sebanyak 32 koleksi yang terdiri dari 20 busana wanita dan 12 busana pria. Koleksi ini hadir dengan konsep bertumpuk atau layering, di mana kain tenun NTT tersebut dipadukan dengan organza, sifon, lace , katun, dan linen yang membentuk busana Resort Wear.  
 
Karena motif tenun NTT sangat beragam dan memiliki maknanya masing-masing, haram hukumnya untuk membuat koleksi tanpa menekankan filosofinya karena pengguna bisa jatuh sakit.

"Jadi motif kami ini sangat kaya. Semua daerah tidak mempunyai cerita yang sama dengan motif yang sama. Tetapi, sering kali desainer tidak mengetahui itu maknanya filosofi tersebut" jelas Julie.

"Karena gini, kita salah terbalik saja itu bisa bikin kita mati atau sakit. Makanya kemarin timnya Mas Ivan datang kita harus kasih tau," pungkasnya.

Nandhita Nur Fadjriah

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH