YOUR FASHION
SPOTLIGHT Indonesia 2024, Pagelaran Busana dalam Balutan Wastra dan Budaya Tanah Air
Yuni Yuli Yanti
Senin 16 Desember 2024 / 08:00
Jakarta: Memasuki tahun ketiga, SPOTLIGHT Indonesia kembali membuktikan konsistensinya dalam merayakan keberagaman budaya, wastra, dan kerajinan Indonesia dengan konsep kebaruan melalui fesyen kontemporer sebagai keunggulan produk fesyen Indonesia di pasar global.
Berkolaborasi dengan Gemalindo Kreasi Indonesia, Indonesia Fashion Chamber (IFC) sebagai penyelenggara SPOTLIGHT Indonesia mengusung tema 'Cultural Fusion' pada perhelatan yang berlangsung pada 12-15 Desember 2024, di Jakarta Conventon Center (JCC).
Acara fesyen kultural yang terdiri dari fashion show dan pameran, serta dilengkapi kegiatan kompetisi, workshop, talkshow, instalasi fesyen, dan lainnya ini berupaya mempertemukan dan memfasilitasi kolaborasi antara desainer, pengrajin, dan pencinta fesyen.

(Riris Ghofir didukung oleh KPw Bank Indonesia Prov. Jawa Timur di SPOTLIGHT Indonesia 2024. Foto: Dok. IFC)
Dengan mengampanyekan inklusivitas dan sustainability sekaligus melestarikan budaya yang adaptif, SPOTLIGHT Indonesia menampilkan keberagaman karya lebih dari 100 desainer dan jenama Indonesia yang mencakup formal wear, casual/street wear, men’s wear, hingga modest wear yang diharapkan turut memperkuat industri fesyen di Indonesia.
"Tema Cultural Fusion adalah percampuran dari berbagai culture di Indonesia. Jadi kita membebaskan gitu, supaya kreativitasnya lebih luas. Jadi culture juga enggak harus selalu wastra. Konsep-konsepnya ini mengangkat berbagai aspek yang ada di Indonesia. Jadi, budaya apa pun yang ada di Indonesia itu bisa dipakai dan di-mix dalam konsep-konsep setiap desainer," ujar Lenny Agustin, National Chair Indonesian Fashion Chamber.

(andai by aldrie di SPOTLIGHT Indonesia 2024. Foto: Dok. IFC)
Sebagai pembuka, SPOTLIGHT Indonesia 2024 menampilkan parade busana muslim dalam rangka Road to IN2MF 2025 persembahan Bank Indonesia. Mulai dari Risa Maharani Basic didukung oleh Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Prov. Jawa Tengah, Dwico didukung oleh KPw Bank Indonesia Prov. Bali, Hannie Hananto x Batik HUZA, Maharrani didukung oleh KPw Bank Indonesia Prov. Sumatera Barat.
Ada juga BOOLAO didukung oleh KPw Bank Indonesia Prov. Jawa Barat, meLOOKmeL didukung oleh KPw Bank Indonesia Prov. DKI Jakarta, Riris Ghofir didukung oleh KPw Bank Indonesia Prov. Jawa Timur, andai by aldrie, KURSIENKARZAI, dan Nuniek Mawardi.

(Hannie Hananto X Batik HUZA di SPOTLIGHT Indonesia 2024. Foto: Dok. IFC)
Menurut Lenny, koleksi busana muslim tetap ditampilkan dalam gelaran ini dengan mempertimbangkan keunggulan fesyen muslim sebagai kekuatan ekonomi Indonesia ke depannya, khususnya untuk pasar internasional.
"Dengan pertimbangan tersebut, setiap perhelatan fesyen yang diinisiasi oleh IFC akan konsisten melibatkan sektor fesyen muslim meskipun dalam proporsi yang kecil. Begitu pun, sektor fesyen konvensional secara bersamaan tetap menjadi perhatian IFC agar keseluruhan sektor dalam industri fesyen tanah air dapat berkembang secara berimbang," pungkas Lenny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Berkolaborasi dengan Gemalindo Kreasi Indonesia, Indonesia Fashion Chamber (IFC) sebagai penyelenggara SPOTLIGHT Indonesia mengusung tema 'Cultural Fusion' pada perhelatan yang berlangsung pada 12-15 Desember 2024, di Jakarta Conventon Center (JCC).
Acara fesyen kultural yang terdiri dari fashion show dan pameran, serta dilengkapi kegiatan kompetisi, workshop, talkshow, instalasi fesyen, dan lainnya ini berupaya mempertemukan dan memfasilitasi kolaborasi antara desainer, pengrajin, dan pencinta fesyen.

(Riris Ghofir didukung oleh KPw Bank Indonesia Prov. Jawa Timur di SPOTLIGHT Indonesia 2024. Foto: Dok. IFC)
Dengan mengampanyekan inklusivitas dan sustainability sekaligus melestarikan budaya yang adaptif, SPOTLIGHT Indonesia menampilkan keberagaman karya lebih dari 100 desainer dan jenama Indonesia yang mencakup formal wear, casual/street wear, men’s wear, hingga modest wear yang diharapkan turut memperkuat industri fesyen di Indonesia.
"Tema Cultural Fusion adalah percampuran dari berbagai culture di Indonesia. Jadi kita membebaskan gitu, supaya kreativitasnya lebih luas. Jadi culture juga enggak harus selalu wastra. Konsep-konsepnya ini mengangkat berbagai aspek yang ada di Indonesia. Jadi, budaya apa pun yang ada di Indonesia itu bisa dipakai dan di-mix dalam konsep-konsep setiap desainer," ujar Lenny Agustin, National Chair Indonesian Fashion Chamber.

(andai by aldrie di SPOTLIGHT Indonesia 2024. Foto: Dok. IFC)
Sebagai pembuka, SPOTLIGHT Indonesia 2024 menampilkan parade busana muslim dalam rangka Road to IN2MF 2025 persembahan Bank Indonesia. Mulai dari Risa Maharani Basic didukung oleh Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Prov. Jawa Tengah, Dwico didukung oleh KPw Bank Indonesia Prov. Bali, Hannie Hananto x Batik HUZA, Maharrani didukung oleh KPw Bank Indonesia Prov. Sumatera Barat.
Ada juga BOOLAO didukung oleh KPw Bank Indonesia Prov. Jawa Barat, meLOOKmeL didukung oleh KPw Bank Indonesia Prov. DKI Jakarta, Riris Ghofir didukung oleh KPw Bank Indonesia Prov. Jawa Timur, andai by aldrie, KURSIENKARZAI, dan Nuniek Mawardi.

(Hannie Hananto X Batik HUZA di SPOTLIGHT Indonesia 2024. Foto: Dok. IFC)
Menurut Lenny, koleksi busana muslim tetap ditampilkan dalam gelaran ini dengan mempertimbangkan keunggulan fesyen muslim sebagai kekuatan ekonomi Indonesia ke depannya, khususnya untuk pasar internasional.
"Dengan pertimbangan tersebut, setiap perhelatan fesyen yang diinisiasi oleh IFC akan konsisten melibatkan sektor fesyen muslim meskipun dalam proporsi yang kecil. Begitu pun, sektor fesyen konvensional secara bersamaan tetap menjadi perhatian IFC agar keseluruhan sektor dalam industri fesyen tanah air dapat berkembang secara berimbang," pungkas Lenny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)