YOUR FASHION

Indonesia Fashion Week 2025 Angkat Tema Ronakultura Jakarta

A. Firdaus
Sabtu 03 Mei 2025 / 09:10
Jakarta: Indonesia Fashion Week 2025 (IFW) akan berlangsung pada 28 Mei sampai 1 Juni di Jakarta Convention Center. Acara yang diusung Asosiasi Perancang-Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) menjadikan 'Ronakultura Jakarta' sebagai tema utama IFW 2025.

Menurut Ketua APPMI, sekaligus Ketua Indonesia Fashion Week Poppy Dharsono, tema 'Ronakultura Jakarta' adalah refleksi dari Jakarta, sebuah kota yang terus bergerak, tempat tradisi bertemu inovasi dan budaya yang terus berinovasi mengikuti zaman.

"Ini merupakan saluran bagi sebuah kota yang tidak pernah berhenti, sebuah negara yang hidup, di mana warisan dan transformasi berjalan bersamaan," kata Poppy pada acara peluncuran video kampanye Indonesia Fashion Week (IFW) 2025, yang menggambarkan Jakarta sebagai kota yang terus berubah.

???????Poppy menyampaikan bahwa 'Ronakultura Jakarta' juga akan menggambarkan modernitas Jakarta sebagai kota bisnis dan kota megalopolitan, serta tempat percampuran beragam kultur.

Baca juga: IFW 2025 di Balik Bayang-bayang Tekanan Produk Fast Fashion Impor

"'Ronakultura Jakarta' menampilkan warna hijau, merah marun, cokelat, dan moka dalam batik Betawi serta batik khas Jakarta," ucap Poppy melansir Antara.

"Karena Jakarta itu ada batik Jakarta, tapi juga batik pesisir itu banyak dipakai oleh None Jakarta. Dan karena memang Jakarta itu adalah kota pelabuhan dari dulu, di mana semua perdagangan itu akan lewat Jakarta pada waktu itu dan untuk perdagangan tekstil di Jakarta itu akan memberikan vibrasi tersendiri kepada kehidupan Jakarta," Poppy menjelaskan.

Poppy juga menyampaikan bahwa upaya untuk memasukkan unsur budaya ke dalam produk fesyen mendorong para perancang untuk lebih banyak belajar tentang sejarah dan budaya.

IFW 2025 juga menghadirkan produk kulit dari Garut hasil kolaborasi dengan sekolah desain Italia.??? "Jakarta itu bukan hanya batik, bukan hanya ikat, tapi termasuk kulit juga. Pasti anak-anak semua seneng dong kulit. Anak muda, kulit, konser, pemain band, naik motor, semua," kata Poppy.

Dengan dukungan dari asosiasi, pemerintah daerah, dan komunitas profesional, ia mengatakan, APPMI dan IFW berkomitmen menjadikan fesyen sebagai media ekspresi budaya.

"Kami percaya, fesyen adalah lebih daripada estetik. Fesyen adalah kuasa budaya, fesyen adalah bagaimana kita mengekspresikan identitas, mendobrak norma, dan membangun hubungan baru di atas batasan," terang Poppy.

IFW 2025 menandai tahun kedua kerja sama penyelenggara dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta. Ajang ini akan menghadirkan 200 desainer dan merek fesyen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH