WISATA
Sosok di Balik Kesuksesan The Stones Legian Bali Melalui Masa Pandemi
Medcom
Senin 11 September 2023 / 17:18
Jakarta: Pariwisata menjadi salah satu sektor yang terkena dampak besar ketika pandemi covid-19 melanda Indonesia. Setelah pandemi berlalu industri pariwisata saat ini mencoba bangkit demi menggaet minat wisatawan.
Banyak kisah sukses yang dialami sejumlah hotel setelah pandemi berakhir. Salah satunya The Stones Legian Bali. Hotel bintang 5 di bawah Autograph Collection oleh Marriott ini menjadi salah satu hotel yang sukses dan berkembang pesat selama pandemi.
Pencapaian itu tak lepas dari sosok Franklyn Julius Kocek selaku General Manager. Franklyn memang punya karier baik di industri perhotelan dan pariwisata. Dia tercatat telah memegang tiga posisi General Manager yang bergengsi di Marriott.
Di usia 29 tahun, Franklyn ditunjuk menjadi salah satu General Manager termuda. Dalam kehidupan pribadinya, Franklyn mendapatkan inspirasi dari ibunya yang selalu mendukungnya dalam segala situasi.
"Dalam karier, saya menemukan motivasi dari kata-kata Mr. Ramesh Jackson yang merupakan Vice President of Indonesia and Malaysia at Marriott, yang menyatakan bahwa 'success is never final' yang berarti kesuksesan bukanlah sesuatu yang final, tetapi sesuatu yang terus berkelanjutan," kata Franklyn Julius Kocek.
Pengalaman berkarier di kancah internasional selama di Qatar pada tahun 2006 meninggalkan kesan mendalam bagi Franklyn. Dia berjuang untuk memadukan keramahan-tamahan budaya dan tradisi Bali ke dalam lingkup dan lintas budaya internasional.
"Tujuan utama saya ingin menjadikan kembali hotel ini sebagai pilihan utama bagi semua pemangku kepentingan, termasuk mitra industri, pencari pekerjaan, dan pemilik hotel. Sedangkan untuk mempersiapkan diri menghadapi masa depan, sekarang pekerjaan lebih banyak mengandalkan otak, tetapi di masa depan akan lebih mengandalkan hati," jelasnya.

Salah satu kekhawatirannya, baik dalam kehidupan pribadi maupun karier adalah pertumbuhan era digitalisasi yang terlalu cepat. Oleh karena itu, dia sangat menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara digitalisasi dengan kebaikan, kerendahan hati, dan interaksi personal.
"Kami mengundang pencinta wisata untuk menjelajahi The Stones Legian Bali melalui The Five Sensorial Experiences, yakni Sight, Sound, Smell, Touch and Taste, serta menekankan pentingnya kerendahan hati, keramahan seperti yang tercermin dalam pepatah Indonesia 'seperti padi, semakin berisi maka semakin merunduk'," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(ELG)
Banyak kisah sukses yang dialami sejumlah hotel setelah pandemi berakhir. Salah satunya The Stones Legian Bali. Hotel bintang 5 di bawah Autograph Collection oleh Marriott ini menjadi salah satu hotel yang sukses dan berkembang pesat selama pandemi.
Pencapaian itu tak lepas dari sosok Franklyn Julius Kocek selaku General Manager. Franklyn memang punya karier baik di industri perhotelan dan pariwisata. Dia tercatat telah memegang tiga posisi General Manager yang bergengsi di Marriott.
Di usia 29 tahun, Franklyn ditunjuk menjadi salah satu General Manager termuda. Dalam kehidupan pribadinya, Franklyn mendapatkan inspirasi dari ibunya yang selalu mendukungnya dalam segala situasi.
"Dalam karier, saya menemukan motivasi dari kata-kata Mr. Ramesh Jackson yang merupakan Vice President of Indonesia and Malaysia at Marriott, yang menyatakan bahwa 'success is never final' yang berarti kesuksesan bukanlah sesuatu yang final, tetapi sesuatu yang terus berkelanjutan," kata Franklyn Julius Kocek.
Pengalaman berkarier di kancah internasional selama di Qatar pada tahun 2006 meninggalkan kesan mendalam bagi Franklyn. Dia berjuang untuk memadukan keramahan-tamahan budaya dan tradisi Bali ke dalam lingkup dan lintas budaya internasional.
"Tujuan utama saya ingin menjadikan kembali hotel ini sebagai pilihan utama bagi semua pemangku kepentingan, termasuk mitra industri, pencari pekerjaan, dan pemilik hotel. Sedangkan untuk mempersiapkan diri menghadapi masa depan, sekarang pekerjaan lebih banyak mengandalkan otak, tetapi di masa depan akan lebih mengandalkan hati," jelasnya.

Salah satu kekhawatirannya, baik dalam kehidupan pribadi maupun karier adalah pertumbuhan era digitalisasi yang terlalu cepat. Oleh karena itu, dia sangat menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara digitalisasi dengan kebaikan, kerendahan hati, dan interaksi personal.
"Kami mengundang pencinta wisata untuk menjelajahi The Stones Legian Bali melalui The Five Sensorial Experiences, yakni Sight, Sound, Smell, Touch and Taste, serta menekankan pentingnya kerendahan hati, keramahan seperti yang tercermin dalam pepatah Indonesia 'seperti padi, semakin berisi maka semakin merunduk'," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)