WISATA
Bingkai Arsitektur Etihad Museum, Keindahan Deskripsi Kertas Perkamen Konstitusi UEA
Yatin Suleha
Selasa 02 April 2024 / 22:43
Jakarta: Kali kedua, setelah enam tahun lalu memasuki salah satu museum bersejarah di Dubai, tim Medcom.id masih menatap dengan pesona yang dalam berbagai keindahannya. Ia berdiri gagah di atas lahan 25.000 m2. Perkenalkan, ini adalah Etihad Museum.
Tak lengkap rasanya jika tak menengok bagaimana Dubai dan pembentukan UEA terjadi. Di museum ini, dipaparkan bagaimana persatuan atau union UEA berlangsung.
Melihat ke belakang, 2 Desember 1971 Dubai bersama Abu Dhabi dan lima emirat lainnya, membentuk Uni Emirat Arab setelah bekas pelindung Britania meninggalan Teluk Persia tahun 1971. Sejak perkembangan dari kota yang dahulu dikenal karena mutiaranya, kini ia menjadi salah satu kota 'emas' yang paling berkilau di dunia.
Hal itu juga dipaparkan oleh salah satu petugas di Eithad Museum. Bagaimana Dubai bergabung bersama para sosok pendirinya, mengenal sejarahnya, serta peristiwa penting lainnya.
Melalui keindahan bangunan, kecangihan panorama di dalamnya, dan berbagai karya seni dan rupa yang cantik, kamu harus tahu bagaimana keelokannya. Jadi, sudah siap jalan-jalan di Etihad Museum? Let's go!

(Area awal menampilkan sosok pendiri UEA beserta beberapa barang asli mereka. Foto: Dok. Medcom.id/Yatin Suleha)
Museum Etihad yang secara historis disebut Union House, dan sebelumnya disebut Istana al-Diyafah dan Wisma Jumeirah, adalah sebuah museum di Dubai, Uni Emirat Arab yang mengoleksi, melestarikan dan menampilkan warisan Uni Emirat Arab di bidang sejarah sosial, politik, budaya, ilmu pengetahuan, dan militer.
Di dalamnya terdapat segala sesuatu mulai dari paspor lama hingga artefak pribadi para penguasa Uni Emirat Arab. Penandatanganan bersejarah Konstitusi Uni Emirat Arab, pengibaran bendera UEA yang pertama, dan pembentukan Uni Emirat Arab sebagai sebuah negara pada tanggal 2 Desember 1971 berlangsung di dalam area yang menjadi museum saat ini.
Museum ini dirancang sebagai dokumen untuk menandai penandatanganan konstitusi UEA. dirancang oleh Arsitek Moriyama & Teshima dalam bentuk manuskrip, dengan tujuh kolom yang dibangun di dalam museum menyerupai pena yang digunakan untuk menandatangani deklarasi asli.

(Kecanggihan teknologi Etihad Museum membawa pengunjung mengetahui berbagai sejarah secara lebih atraktif. Foto: Dok. Medcom.id/Yatin Suleha)
Dikenali dari bentuknya yang unik seperti gulungan yang meniru kertas perkamen Konstitusi, jalan masuknya menampilkan teks logam perunggu yang mengutip filosofi pendiri negara. Tujuh baris kolom perunggu timbul meniru bentuk dan sudut gerak pena, merujuk pada tindakan menulis yang meresmikan tujuh emirat dalam penyatuan ini. Bergitu melihatnya, dipastikan kamu terpana. Tulisan Arab indah itu terpampang mencolok di atas lantai marmer putih murni.
Pengalaman pengunjung dibawa cermat bagai elemen yang dinavigasi di dalam setiap galerinya. Dalam ruang serba besar dan terbuka, siapa pun dapat dengan mudah memahaminya.
Ruangan-ruangan di dalam Eithad Museum terdiri dari galeri permanen dan sementara, teater, ruang acara, dan fasilitas arsip, ada juga perpustakaan penelitian, dan lainnya. Tepatnya, Etihad Museum punya beberapa paviliun permanen.

(Berbagai daya tarik visual penggambaran perjalanan sejarah Dubai. Foto: Dok. Medcom.id/Yatin Suleha)
Pavilion 1: Menampilkan film dokumenter tentang sejarah UEA
Paviliun 2: Menyimpan peta interaktif panorama yang menyoroti era sebelum pembentukan federasi
Paviliun 3: Garis waktu interaktif yang menunjukkan peristiwa sejarah penting sebelum persatuan
Paviliun 4: Panduan interaktif untuk pembentukan serikat pekerja
Paviliun 5: Penghormatan terhadap momen dan tantangan penting yang dihadapi para founding fathers sebelum tahun 1971
Paviliun 6: Ini didedikasikan untuk Konstitusi UEA dan mencakup deklarasi sebenarnya
Paviliun 7: Paviliun terakhir adalah galeri terbuka yang merayakan kelahiran bangsa

(Di dalam mueum juga terdapat film pendek yang menggambarkan penyatuan dari para sosok pendiri bangsa. Foto: Dok. Medcom.id/Yatin Suleha)
Section 1: Terdiri dari eksibisi "Para Pendiri" dari terbentuknya UEA
Section 2: Terdiri dari "Mimpi Persatuan". Melalui citra dan musik, pameran ini menguraikan kisah Persatuan dan peristiwa besar lainnya yang terjadi pada masa berdirinya UEA
Section 3: Terdiri dari "Peta Interantif UEA"
Section 4: Terdiri dari cerita "Tahun-tahun Awal"
Section 5: Terdiri dari cerita "Jalan Menuju Unifikasi"
Section 6: Terdiri dari Cerita "Menuju ke Persatuan"
Section 7: Terdiri dari cerita "Perubahan dan Unifikasi"
Section 8: Terdiri dari cerita "Menyatukan Emirat"
Section 9: Terdiri dari cerita "Konstitusi"
Section 10: terdiri dari cerita "United Arab Emirates"

(Jantung dari perjalanan awal sejarah Dubai berada di belakang foto ini, yaitu Union House. Foto: Dok. Medcom.id/Yatin Suleha)
Union House adalah jantung dari makna sejarah Museum Etihad. Bangunan sederhana satu lantai ini menjadi latar belakang penyatuan emirat. Perwakilan dari emirat berkumpul di sini untuk menandatangani perjanjian yang menetapkan UEA sebagai negara yang bersatu dan berdaulat.
Lokasi Museum Etihad di Union House bukanlah suatu kebetulan, ini merupakan upaya yang disengaja untuk melestarikan dan menghormati sejarah bangsa serta memberikan wawasan tentang perjalanan yang mengarah pada pembentukannya.
Union House dan Guest House seluas 500 meter persegi telah direnovasi dan dikembalikan ke kondisi aslinya pada tahun 1971 tahun lalu untuk memastikan pelestarian bangunan bersejarah paling penting di negara ini.
Union House di Jumeirah menjadi latar belakang penandatanganan Perjanjian Persatuan tahun 1971 ketika enam emirat – Abu Dhabi, Dubai, Sharjah, Ajman, Umm Al Quwain dan Fujairah – memutuskan untuk bersatu menjadi satu negara. Ras Al Khaimah bergabung setahun kemudian.
Jadi, Etihad Museum lebih dari sekedar bangunan. Ini jadi bukti semangat dan visi suatu bangsa. Saat kamu menjelajahi pamerannya, berdiri di dalam Union House, dan menyelami arsitekturnya yang menawan, sungguh mendapatkan apresiasi yang lebih dalam atas persatuan dan kemajuan yang telah membentuk UEA.
Museum Etihad ini jadi penghormatan nyata terhadap perjalanan UEA melalui sejarah. Dan juga berdiri sebagai simbol dari apa yang dapat dicapai ketika orang-orang bersatu dalam visi yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Tak lengkap rasanya jika tak menengok bagaimana Dubai dan pembentukan UEA terjadi. Di museum ini, dipaparkan bagaimana persatuan atau union UEA berlangsung.
Melihat ke belakang, 2 Desember 1971 Dubai bersama Abu Dhabi dan lima emirat lainnya, membentuk Uni Emirat Arab setelah bekas pelindung Britania meninggalan Teluk Persia tahun 1971. Sejak perkembangan dari kota yang dahulu dikenal karena mutiaranya, kini ia menjadi salah satu kota 'emas' yang paling berkilau di dunia.
Hal itu juga dipaparkan oleh salah satu petugas di Eithad Museum. Bagaimana Dubai bergabung bersama para sosok pendirinya, mengenal sejarahnya, serta peristiwa penting lainnya.
Melalui keindahan bangunan, kecangihan panorama di dalamnya, dan berbagai karya seni dan rupa yang cantik, kamu harus tahu bagaimana keelokannya. Jadi, sudah siap jalan-jalan di Etihad Museum? Let's go!
'Warisan' UEA

(Area awal menampilkan sosok pendiri UEA beserta beberapa barang asli mereka. Foto: Dok. Medcom.id/Yatin Suleha)
Museum Etihad yang secara historis disebut Union House, dan sebelumnya disebut Istana al-Diyafah dan Wisma Jumeirah, adalah sebuah museum di Dubai, Uni Emirat Arab yang mengoleksi, melestarikan dan menampilkan warisan Uni Emirat Arab di bidang sejarah sosial, politik, budaya, ilmu pengetahuan, dan militer.
Di dalamnya terdapat segala sesuatu mulai dari paspor lama hingga artefak pribadi para penguasa Uni Emirat Arab. Penandatanganan bersejarah Konstitusi Uni Emirat Arab, pengibaran bendera UEA yang pertama, dan pembentukan Uni Emirat Arab sebagai sebuah negara pada tanggal 2 Desember 1971 berlangsung di dalam area yang menjadi museum saat ini.
Museum ini dirancang sebagai dokumen untuk menandai penandatanganan konstitusi UEA. dirancang oleh Arsitek Moriyama & Teshima dalam bentuk manuskrip, dengan tujuh kolom yang dibangun di dalam museum menyerupai pena yang digunakan untuk menandatangani deklarasi asli.

(Kecanggihan teknologi Etihad Museum membawa pengunjung mengetahui berbagai sejarah secara lebih atraktif. Foto: Dok. Medcom.id/Yatin Suleha)
Dikenali dari bentuknya yang unik seperti gulungan yang meniru kertas perkamen Konstitusi, jalan masuknya menampilkan teks logam perunggu yang mengutip filosofi pendiri negara. Tujuh baris kolom perunggu timbul meniru bentuk dan sudut gerak pena, merujuk pada tindakan menulis yang meresmikan tujuh emirat dalam penyatuan ini. Bergitu melihatnya, dipastikan kamu terpana. Tulisan Arab indah itu terpampang mencolok di atas lantai marmer putih murni.
Pengalaman pengunjung dibawa cermat bagai elemen yang dinavigasi di dalam setiap galerinya. Dalam ruang serba besar dan terbuka, siapa pun dapat dengan mudah memahaminya.
Ruangan-ruangan di dalam Eithad Museum terdiri dari galeri permanen dan sementara, teater, ruang acara, dan fasilitas arsip, ada juga perpustakaan penelitian, dan lainnya. Tepatnya, Etihad Museum punya beberapa paviliun permanen.
Paviliun dan section yang ada di Eithad Museum:

(Berbagai daya tarik visual penggambaran perjalanan sejarah Dubai. Foto: Dok. Medcom.id/Yatin Suleha)
Pavilion 1: Menampilkan film dokumenter tentang sejarah UEA
Paviliun 2: Menyimpan peta interaktif panorama yang menyoroti era sebelum pembentukan federasi
Paviliun 3: Garis waktu interaktif yang menunjukkan peristiwa sejarah penting sebelum persatuan
Paviliun 4: Panduan interaktif untuk pembentukan serikat pekerja
Paviliun 5: Penghormatan terhadap momen dan tantangan penting yang dihadapi para founding fathers sebelum tahun 1971
Paviliun 6: Ini didedikasikan untuk Konstitusi UEA dan mencakup deklarasi sebenarnya
Paviliun 7: Paviliun terakhir adalah galeri terbuka yang merayakan kelahiran bangsa

(Di dalam mueum juga terdapat film pendek yang menggambarkan penyatuan dari para sosok pendiri bangsa. Foto: Dok. Medcom.id/Yatin Suleha)
Section 1: Terdiri dari eksibisi "Para Pendiri" dari terbentuknya UEA
Section 2: Terdiri dari "Mimpi Persatuan". Melalui citra dan musik, pameran ini menguraikan kisah Persatuan dan peristiwa besar lainnya yang terjadi pada masa berdirinya UEA
Section 3: Terdiri dari "Peta Interantif UEA"
Section 4: Terdiri dari cerita "Tahun-tahun Awal"
Section 5: Terdiri dari cerita "Jalan Menuju Unifikasi"
Section 6: Terdiri dari Cerita "Menuju ke Persatuan"
Section 7: Terdiri dari cerita "Perubahan dan Unifikasi"
Section 8: Terdiri dari cerita "Menyatukan Emirat"
Section 9: Terdiri dari cerita "Konstitusi"
Section 10: terdiri dari cerita "United Arab Emirates"
Union House

(Jantung dari perjalanan awal sejarah Dubai berada di belakang foto ini, yaitu Union House. Foto: Dok. Medcom.id/Yatin Suleha)
Union House adalah jantung dari makna sejarah Museum Etihad. Bangunan sederhana satu lantai ini menjadi latar belakang penyatuan emirat. Perwakilan dari emirat berkumpul di sini untuk menandatangani perjanjian yang menetapkan UEA sebagai negara yang bersatu dan berdaulat.
Lokasi Museum Etihad di Union House bukanlah suatu kebetulan, ini merupakan upaya yang disengaja untuk melestarikan dan menghormati sejarah bangsa serta memberikan wawasan tentang perjalanan yang mengarah pada pembentukannya.
Union House dan Guest House seluas 500 meter persegi telah direnovasi dan dikembalikan ke kondisi aslinya pada tahun 1971 tahun lalu untuk memastikan pelestarian bangunan bersejarah paling penting di negara ini.
Union House di Jumeirah menjadi latar belakang penandatanganan Perjanjian Persatuan tahun 1971 ketika enam emirat – Abu Dhabi, Dubai, Sharjah, Ajman, Umm Al Quwain dan Fujairah – memutuskan untuk bersatu menjadi satu negara. Ras Al Khaimah bergabung setahun kemudian.
Jadi, Etihad Museum lebih dari sekedar bangunan. Ini jadi bukti semangat dan visi suatu bangsa. Saat kamu menjelajahi pamerannya, berdiri di dalam Union House, dan menyelami arsitekturnya yang menawan, sungguh mendapatkan apresiasi yang lebih dalam atas persatuan dan kemajuan yang telah membentuk UEA.
Museum Etihad ini jadi penghormatan nyata terhadap perjalanan UEA melalui sejarah. Dan juga berdiri sebagai simbol dari apa yang dapat dicapai ketika orang-orang bersatu dalam visi yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)