WISATA

Potensi EcoTouch Hasilkan Produk Daur Ulang Ramah Lingkungan

Yatin Suleha
Kamis 06 November 2025 / 09:56
Jakarta: EcoTouch adalah sebuah brand atau perusahaan yang mengolah limbah pakaian menjadi produk-produk ramah lingkungan dan bernilai guna, seperti peredam suara untuk bangunan, benang, dan kain daur ulang. 

Perusahaan ini bertujuan untuk mengatasi masalah limbah tekstil di Indonesia dengan menerapkan konsep ekonomi sirkular dan mengolah pakaian bekas menjadi produk baru yang berkelanjutan. 

EcoTouch berupaya dalam mengolah kembali limbah tekstil, untuk memperpanjang usia kain menjadi inovasi produk yang bisa berdaya guna dengan menerapkan ekonomi sirkular. EcoTouch menerima donasi pakaian tidak layak pakai dari masyarakat untuk diolah menjadi peredam bangungan yang ramah lingkungan.
 
Dan Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Ekraf) mendorong pengembangan produk green building dari daur ulang limbah tekstil, menyikapi tingginya permintaan material ramah lingkungan. 

Wamen Ekraf menilai produk fesyen, peredam suara, dan insulasi dari EcoTouch sebagai solusi kreatif dan inovatif yang siap bersaing di pasar.

“Pengembangan produk dan pengolahan produk dari limbah tekstil yang digagas EcoTouch mampu menjadi produk desain fesyen, interior, dan arsitektur yang inovatif serta punya nilai sirkular ekonomi,” ucap Wamen Ekraf dalam audiensi dengan EcoTouch yang digelar di Kantor Kementerian Ekraf, Jakarta, Rabu, 5 November 2025.


(EcoTouch berupaya dalam mengolah kembali limbah tekstil, untuk memperpanjang usia kain menjadi inovasi produk yang bisa berdaya guna dengan menerapkan ekonomi sirkular. Foto: Dok. Birkom Kemenekraf)

Wamen Ekraf juga membahas potensi pengembangan produk-produk EcoTouch yang diketahui memiliki target business to business (B2B) yang mendukung cara hidup untuk berkontribusi pada bumi yang lebih sehat bagi generasi mendatang. 

Meski demikian, tantangan bisnis ini masih terlihat mulai dari penetrasi pasar, persaingan, dan edukasi konsumen tentang nilai material daur ulang.

“Produk-produk EcoTouch sudah punya economic value yang lebih, tinggal seperti apa kita berani support dan mesti diberi edukasi sebagai inovasi produk berkelanjutan yang punya banyak manfaat. Kami juga akan coba membuka koneksi sehingga kolaborasi akan bersambung terus menerus,” ungkap Wamen Ekraf.

Co-founder of EcoTouch, Christina Harjanto yang hadir dalam audiensi tersebut menyampaikan bahwa EcoTouch mengembangkan material peredam suara dari limbah tekstil di bawah naungan PT Superbtex sejak berdiri pada awal tahun 2021. 

Perusahaan ini berekspansi ke pengelolaan limbah dan pengembangan berbagai produk daur ulang, termasuk insulasi dan kain. EcoTouch juga memanfaatkan teknologi canggih untuk mengurangi panas dan menyerap suara.

“Produk utama kami sebenarnya peredam bangunan dan ada produk turunannya seperti tas daur ulang atau merchandise. Semua itu sedang growing terutama untuk produk di green building yang demand-nya tinggi sekali. Apalagi kami melihat banyak masyarakat yang sudah aware untuk memilih produk-produk yang baik untuk lingkungan dan kesehatan,” ujar Christina Harjanto.

Christina juga menyampaikan beberapa kolaborasi EcoTouch pernah dilakukan untuk mendukung komitmen perusahaan menciptakan regenerasi lingkungan yang berdampak. 
 
Misalnya pembuatan instalasi rumah Honai dari Papua dalam gelaran Indonesia Meubel & Design Expo (IFFINA) 2024, pembuatan instalasi “Stack” saat Kids Biennale 2025, dan showcase product yang mewakili Indonesia dalam World Osaka Expo 2025.

“Kami juga ingin memperkenalkan produk green building yang bahan bakunya sudah diproduksi di Indonesia. Harapannya, makin banyak eksplorasi dari para arsitek untuk memberi input yang lebih masif sehingga bisa membantu pertumbuhan kolaborasi. Terima kasih untuk atensi dan arahan dari Ibu Wamen hari ini,” ucap Christina Harjanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH