WISATA

Tak Hanya Punya Potensi Wisatanya, Desa Cibeusi Punya Peran Penting di Kab. Subang

A. Firdaus
Minggu 09 April 2023 / 07:27
Jakarta: Berjarak 30 Km dari Pusat Kota Subang, Desa Cibeusi memiliki destinasi unggulan yang menjadi daya tarik yaitu sebuah objek wisata bernama Curug Ciangin dan situs batu tapak. Kini desa yang masuk ke dalam Kecamatan Ciater, Subang, Jawa Barat ini menembus 75 besar Desa Wisata di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.

Keputusan itu berdasarkan hasil desk assesment terhadap total 4.573 desa wisata yang terdaftar dan melengkapi datanya, dan disampaikan langsung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno saat menyambangi Desa Cibeusi.

"Saya sangat kagum begitu banyak keindahan, bukan hanya keindahan alam, tetapi juga ada budaya dan banyaknya UMKM serta usaha kreatif lainnya. Tadi saya mencoba beberapa atraksi budaya salah satunya Sisingaan," kata Menparekraf Sandiaga.

Selain itu, kata Menparekraf Sandiaga, keindahan alam dan lanskap saat menuju Desa Wisata Cibeusi selalu memanjakan mata. Dan satu yang menarik adalah Curug Ciangin.

Curug ini memiliki ketinggian 9 meter. Di bawah curug membentuk kolam dengan kedalaman 5 meter. Di Kawasan Curug Ciangin juga terdapat hamparan sawah yang hijau dan aliran sungai yang jernih.



“Namun objek wisata tersebut harus di tingkatkan keselamatannya agar masyarakat yang berwisata merasa aman dan nyaman. Untuk itu kami mendukung sarana dan prasarana pendukung keselamatan,” ujar Menparekraf Sandiaga.

Untuk menuju Desa Wisata Cibeusi dapat ditempuh dengan jarak 150 kilometer via darat dari Jakarta atau selama 3 jam perjalanan. Subang bisa menjadi alternatif wisatawan bagi masyarakat yang ingin berwisata ke Puncak Bogor.

"Ngapain 7-9 jam ke Puncak, ke Subang saja semua ada, ada Curug, tidak usah kemana-mana semua ada di Subang. Desa Wisata ‘Jawara’ ini, (Jaya istimewa dan sejahtera). Ini semua terangkum di Desa Wisata Cibeusi," terang Menparekraf Sandiaga.

Tak hanya potensi wisata alamnya yang menjanjikan, Desa Cibeusi juga punya peran penting bagi Kabupaten Subang. Desa ini juga sebagai kawasan penyangga, pelindung, dan konservasi alam, Kecamatan Ciater yang memiliki luas 1.200 hektar. Semua itu untuk menjaga keberlanjutan guna melindungi fungsinya sebagai lahan resapan air (recharge area) bagi daerah aliran sungai (DAS) Cipunagara.

Sebagai bagian dari program pengembangan Desa Wisata Cibeusi, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, Danone Indonesia melakukan program pendampingan masyarakat melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Cipta Asih. Hingga 2023, Danone Indonesia telah melakukan pembinaan kepada Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Giri Asih, dengan melakukan upaya peningkatan kapasitas (capacity building) bagi 75 orang pengurus.

Tidak sampai di situ, Danone Indonesia berkoordinasi dengan PERHUTANI dan melakukan perawatan 10.000 tanaman kopi di sekitar wilayah tersebut. Danone Indonesia juga terus melakukan pembinaan bagi pengurus Kampung Madu Kelompok Sabanda Sariksa.

"Hal ini menjadi satu bagian dari dukungan penyediaan sarana dan prasarana bagi pengembangan UMKM dengan jumlah penerima manfaat hingga 100 orang," ujar Vera Galuh Sugijanto, Vice President General Secretary Danone Indonesia.

"Desa Cibeusi, Subang, Jawa Barat sebagai salah satu desa yang terpilih untuk dikembangkan menjadi desa wisata memiliki potensi ekonomi luar biasa yang berasal dari kelestarian alamnya," terang Vera.
 
Sejak 2019 lalu, Danone Indonesia berkolaborasi bersama Yayasan Javlec (Java Learning Center) Indonesia di bawah payung program CSR Pabrik AQUA Subang telah menjalankan beragam program konservasi lingkungan berbasis green economy dengan mengintegrasikan upaya penguatan; pemberdayaan ekonomi dan sosial budaya; edukasi; dan upaya konservasi fisik seperti penanaman pohon, pembangunan sumur resapan, biopori, serta rorak.

Hingga saat ini, tercatat telah tertanam 49.000 pohon dan terbangun 1.000 lubang biopori, 75 sumur resapan, serta 2.000 rorak. Selain menjaga kelestarian lingkungan, upaya ini juga mampu mencegah bencana banjir dan longsor akibat curah hujan yang tinggi di wilayah ini sepanjang tahun. Pengelolaan tata ruang desa juga dilakukan dengan harapan mencegah alih guna lahan dan menunjang pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

Pada awal tahun ini, Danone Indonesia menandatangani kemitraan dengan Kemenparekraf untuk mendukung pengembangan 14 desa wisata di tujuh provinsi di Indonesia yang mencakup:

- Desa Lumban Bulbul di Sumatera Utara
- Desa Pancawati
- Kampung Adat Banceuy
- Desa Pesanggrahan di Jawa Barat
- Desa Cibeusi, di Jawa Barat
- Desa Blederan, di Jawa Barat
- Desa Tanjunganom, di Jawa Barat
- Desa Karangasem di Yogyakarta
- Desa Jatiarjo di Jawa Timur
- Desa Glagah Linggah, di Bali
- Desa Belok Sidan, di Bali
- Desa Bongkasa Pertiwi di Bali
- Desa Lihunu di Sulawesi Utara
- Desa Tumaluntung di Sulawesi Utara

Dukungan Danone Indonesia tersebut meliputi ruang lingkup antara lain, pemanfaatan dan pertukaran data atau informasi, pelaksanaan dukungan sarana dan prasarana, pendampingan dan penguatan tata kelola, pelestarian lingkungan tau keanekaragaman hayati, serta kegiatan kerjasama lain yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat.

"Melalui berbagai inisiatif keberlanjutan, Danone Indonesia berharap dapat mengembangkan keterampilan dan kemampuan masyarakat di sekitar wilayah operasional kami. Dengan pertumbuhan sumber daya manusia dan pelestarian lingkungan, Danone Indonesia dapat mendorong perekonomian di wilayah tersebut sehingga turut membantu pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yang ditargetkan pemerintah," ujar Vera.

"Mari kita tingkatkan kolaborasi bersama Danone untuk menciptakan akselerasi lapangan kerja yang ingin kita ciptakan 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024. Pilar utamanya adalah desa wisata yang kita gaungkan dalam program ADWI,” tutup Menparekraf Sandiaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH