WISATA
Gelaran IQTC Diharapkan Mampu Hadirkan Wisatawan yang Berkualitas ke Indonesia
Medcom
Jumat 30 Agustus 2024 / 09:13
Bali: Indonesia menjadi tuan rumah International Quality Tourism Conference (IQTC). Bertempat di hotel The Meru Sanur Bali, perhelatan IQTC perdana ini dilaksanakan mulai 29 hingga 30 Agustus 2024.
Perhelatan ini guna meningkatkan kesadaran tentang pentingnya Quality Tourism (QT) di antara pemangku kepentingan di kawasan ASEAN+3, mendorong praktik pariwisata yang berkelanjutan dan bertanggungjawab, mengembangkan strategi QT regional yang komprehensif, serta menetapkan standar QT untuk ASEAN+3. Pemerintah telah memiliki indeks QT yang disusun oleh Sekretariat Bersama Percepatan Pengembangan Sektor.
"Di antara berbagai indikator pariwisata lainnya pada tingkat global, indeks quality tourism yang
pertama mengintegrasikan perspektif destinasi dengan perspektif preferensi wisatawan. Untuk itu, hal ini perlu diperluas ke seluruh destinasi, selain lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dan menjadi standar bersama diantara negara tetangga. dari Indonesia untuk dunia," tutur Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Odo R. M. Manuhutu.
Deputi Odo juga menjelaskan, bahwa indeks ini secara lebih luas mengukur performa pengembangan pariwisata, dari sisi suplai, yakni daya saing dasar, pengelolaan destinasi yang berkelanjutan. Kemudian, dari sisi demand, yaitu destinasi yang memiliki keunikan dan destinasi yang menawarkan pengalaman pariwisata bernilai tinggi.
Gelaran IQTC diharapkan agar Indonesia dapat menerima wisatawan yang berkualitas. Baik dari sisi pengeluaran yang dilakukan oleh wisatawan minimal USD250 per hari, maupun dari sisi perilaku dengan menjaga alam, budaya, serta sosial yang baik. Tentunya juga diharapkan wisatawan dapat merasakan pengalaman yang unik dan bernilai
tinggi.
“Tahap selanjutnya dari IQTC ini adalah, kita akan melakukan rapat koordinasi lanjutan. Pertama, prioritas untuk mengimplementasikan QT di destinasi utama. Selanjutnya, kita juga akan berkoordinasi tingkat ASEAN agar standar ini menjadi standar bersama. Harapan kita ASEAN akan dikenal dan diingat sebagai kawasan dengan destinasi pariwisata berkualitas," jelas Deputi Odo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Perhelatan ini guna meningkatkan kesadaran tentang pentingnya Quality Tourism (QT) di antara pemangku kepentingan di kawasan ASEAN+3, mendorong praktik pariwisata yang berkelanjutan dan bertanggungjawab, mengembangkan strategi QT regional yang komprehensif, serta menetapkan standar QT untuk ASEAN+3. Pemerintah telah memiliki indeks QT yang disusun oleh Sekretariat Bersama Percepatan Pengembangan Sektor.
"Di antara berbagai indikator pariwisata lainnya pada tingkat global, indeks quality tourism yang
pertama mengintegrasikan perspektif destinasi dengan perspektif preferensi wisatawan. Untuk itu, hal ini perlu diperluas ke seluruh destinasi, selain lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dan menjadi standar bersama diantara negara tetangga. dari Indonesia untuk dunia," tutur Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Odo R. M. Manuhutu.
Deputi Odo juga menjelaskan, bahwa indeks ini secara lebih luas mengukur performa pengembangan pariwisata, dari sisi suplai, yakni daya saing dasar, pengelolaan destinasi yang berkelanjutan. Kemudian, dari sisi demand, yaitu destinasi yang memiliki keunikan dan destinasi yang menawarkan pengalaman pariwisata bernilai tinggi.
Gelaran IQTC diharapkan agar Indonesia dapat menerima wisatawan yang berkualitas. Baik dari sisi pengeluaran yang dilakukan oleh wisatawan minimal USD250 per hari, maupun dari sisi perilaku dengan menjaga alam, budaya, serta sosial yang baik. Tentunya juga diharapkan wisatawan dapat merasakan pengalaman yang unik dan bernilai
tinggi.
“Tahap selanjutnya dari IQTC ini adalah, kita akan melakukan rapat koordinasi lanjutan. Pertama, prioritas untuk mengimplementasikan QT di destinasi utama. Selanjutnya, kita juga akan berkoordinasi tingkat ASEAN agar standar ini menjadi standar bersama. Harapan kita ASEAN akan dikenal dan diingat sebagai kawasan dengan destinasi pariwisata berkualitas," jelas Deputi Odo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)