WISATA
Mengintip Wajah Baru Kampung Gembira Gembrong, Lebih Berwarna dan Modern
Medcom
Selasa 11 Oktober 2022 / 14:12
Jakarta: Kampung Gembrong atau yang biasa disebut dengan Kampung Gembira Gembrong telah dilakukan revitalisasi pasca kebakaran 25 April 2022 lalu. Suasana perkampungan ini berubah dari yang padat penduduk, hingga kini terlihat modern.
Sebanyak 138 rumah telah dilakukan pembangunan ulang akibat kebakaran, dan rumah-rumah tersebut dibangun atas legalitas yang berlaku. Anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp7,8 miliar dari BAZNAS Bazis DKI Jakarta.
Konsep yang diusung dalam melakukan revitalisasi ini adalah ‘Water Front City’ atau daerah tepian air, serta ‘Zero Run Off’, di mana air hujan akan diserap di tanah. Jika terjadi banjir, telah tersedia 16 sumur resapan untuk mengelola air yang datang.
“Dulu kawasan ini kawasan kumuh penduduk, rumahnya terlalu rapat, kondisi resapan airnya tidak terkontrol. Dengan adanya pembangunan ini, baik utilitasnya, sumur resapan nya, pembuangnya lebih terarah dan dari pembangunannya sudah permanen,” kata Staf Kec. Binamarga Jakarta Timur, Muhammad Nurdiansyah.

Saat revitalisasi dilakukan, warga diketahui dipindahkan sementara ke Rumah Susun Cipinang Besar Utara (Rusun CBU). Warga diketahui telah mulai pindah sejak peresmian Kampung Gembira Gembrong bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Besaran rumah pun bervariasi, mulai dari 2 hingga 4 lantai. Setiap rumah diberikan nama di depan pintu, menandakan bahwa rumah tersebut benar-benar wilayah warga itu sebelum kebakaran pada April 2022 lalu terjadi.
“Nama-nama yang ada di pintu, memang awalnya rumahnya di situ. Makanya ditempatkan di situ. Ukuran dan luas memang sesuai apa yang mereka punya,” kata Suratman, Sekretaris RW 01 Pasar Gembrong.
Selain itu, fasilitas di wilayah ini telah tersedia air PAM, WiFi, listrik, dan mushola. Tidak ketinggalan, ruang khusus yang bisa dipergunakan untuk bermain dan bersantai, cocok untuk segala usia, mulai dari anak-anak hingga usia lanjut.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Sebanyak 138 rumah telah dilakukan pembangunan ulang akibat kebakaran, dan rumah-rumah tersebut dibangun atas legalitas yang berlaku. Anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp7,8 miliar dari BAZNAS Bazis DKI Jakarta.
Konsep yang diusung dalam melakukan revitalisasi ini adalah ‘Water Front City’ atau daerah tepian air, serta ‘Zero Run Off’, di mana air hujan akan diserap di tanah. Jika terjadi banjir, telah tersedia 16 sumur resapan untuk mengelola air yang datang.
“Dulu kawasan ini kawasan kumuh penduduk, rumahnya terlalu rapat, kondisi resapan airnya tidak terkontrol. Dengan adanya pembangunan ini, baik utilitasnya, sumur resapan nya, pembuangnya lebih terarah dan dari pembangunannya sudah permanen,” kata Staf Kec. Binamarga Jakarta Timur, Muhammad Nurdiansyah.

Saat revitalisasi dilakukan, warga diketahui dipindahkan sementara ke Rumah Susun Cipinang Besar Utara (Rusun CBU). Warga diketahui telah mulai pindah sejak peresmian Kampung Gembira Gembrong bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Besaran rumah pun bervariasi, mulai dari 2 hingga 4 lantai. Setiap rumah diberikan nama di depan pintu, menandakan bahwa rumah tersebut benar-benar wilayah warga itu sebelum kebakaran pada April 2022 lalu terjadi.
“Nama-nama yang ada di pintu, memang awalnya rumahnya di situ. Makanya ditempatkan di situ. Ukuran dan luas memang sesuai apa yang mereka punya,” kata Suratman, Sekretaris RW 01 Pasar Gembrong.
Selain itu, fasilitas di wilayah ini telah tersedia air PAM, WiFi, listrik, dan mushola. Tidak ketinggalan, ruang khusus yang bisa dipergunakan untuk bermain dan bersantai, cocok untuk segala usia, mulai dari anak-anak hingga usia lanjut.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)