WISATA
Pandemi Berakhir, Tren Staycation Mulai Ditinggalkan
Elang Riki Yanuar
Selasa 26 September 2023 / 11:00
Jakarta: Staycation sempat menjadi tren ketika pandemi covid-19 menerpa Indonesia. Tren Staycation populer setelah masih adanya pembatasan aktivitas terkait covid-19.
Staycation merupakan konsep liburan ke tempat wisata yang dekat dari tempat tinggal seseorang. Namun, setelah pandemi berakhir, tren staycation sepertinya sudah ditinggalkan.
Fenomena itu disampaikan oleh Chief Executive Office (CEO) Nusatrip, Patrick Soetanto yang menyebut tren staycation mulai menurun. Kini berganti dengan liburan ke sejumlah tempat, khususnya luar negeri.
Hal itu tidak lepas dari mulai banyaknya negara yang membuka pintu buat wisatawan mancanegara. Patrick mencatat, kenaikan permintaan wisata di tempatnya meningkat hingga 50%.
"Staycation kayaknya sudah lebih sedikit dibanding zaman Covid-19 itu, jadi sudah mengurang. Tapi keinginan untuk travel meningkat dengan dibukanya negara-negara seperti China, Korea semuanya mulai terbuka jadi lebih banyak orang mau pergi traveling," kata Patrick di acara Stay Fit with NusaTrip.
Menurut Patrick, destinasi wisata paling banyak diminati saat ini Jepang dan Thailand. Kedua negara ini disebut Patrick cukup aktif memberikan promosi wisasta bagi tamu mancanegara, termasuk dari Indonesia.
"Kalau favorit sekarang sih kalau kami itu Jepang. Paling favorit Jepang, kalau Singapura itu kan harganya normal, dan kedua kalau enggak salah itu Thailand, ada promosi untuk ke Jepang juga ada," ucapnya.
Sedangkan destinasi lokal yang menjadi favorit masih Bali. Tempat lain yang cukup mengejutkan favorit baru banyak orang adalah Banyuwangi. Promosi khusus menjadi khusus tempat wisata itu menarik minat wisatawan.
"Pentingnya promosi ini menjadi penting. Sehingga kami juga mencari promosi bekerjasama dengan berbagai maskapai. Hal ini yang menjadi keunggulan pihak untuk menggaet para pelanggan," tutupnya.
(ELG)
Staycation merupakan konsep liburan ke tempat wisata yang dekat dari tempat tinggal seseorang. Namun, setelah pandemi berakhir, tren staycation sepertinya sudah ditinggalkan.
Fenomena itu disampaikan oleh Chief Executive Office (CEO) Nusatrip, Patrick Soetanto yang menyebut tren staycation mulai menurun. Kini berganti dengan liburan ke sejumlah tempat, khususnya luar negeri.
Hal itu tidak lepas dari mulai banyaknya negara yang membuka pintu buat wisatawan mancanegara. Patrick mencatat, kenaikan permintaan wisata di tempatnya meningkat hingga 50%.
"Staycation kayaknya sudah lebih sedikit dibanding zaman Covid-19 itu, jadi sudah mengurang. Tapi keinginan untuk travel meningkat dengan dibukanya negara-negara seperti China, Korea semuanya mulai terbuka jadi lebih banyak orang mau pergi traveling," kata Patrick di acara Stay Fit with NusaTrip.
Menurut Patrick, destinasi wisata paling banyak diminati saat ini Jepang dan Thailand. Kedua negara ini disebut Patrick cukup aktif memberikan promosi wisasta bagi tamu mancanegara, termasuk dari Indonesia.
"Kalau favorit sekarang sih kalau kami itu Jepang. Paling favorit Jepang, kalau Singapura itu kan harganya normal, dan kedua kalau enggak salah itu Thailand, ada promosi untuk ke Jepang juga ada," ucapnya.
Sedangkan destinasi lokal yang menjadi favorit masih Bali. Tempat lain yang cukup mengejutkan favorit baru banyak orang adalah Banyuwangi. Promosi khusus menjadi khusus tempat wisata itu menarik minat wisatawan.
"Pentingnya promosi ini menjadi penting. Sehingga kami juga mencari promosi bekerjasama dengan berbagai maskapai. Hal ini yang menjadi keunggulan pihak untuk menggaet para pelanggan," tutupnya.
(ELG)