WISATA
Apa Itu Koper Airwheel yang Sedang Hangat Diperbincangkan
Yatin Suleha
Kamis 18 Januari 2024 / 19:21
Jakarta: Sejak populer di tahun 1911, koper telah menjadi simbol para traveler. Setidaknya dalam Eaton & Co. catalog terdapat 20 halaman yang khusus isinya hanya tipe-tipe dari koper saja.
Tentunya patut kita syukuri karena ini hasil evolusi dari potongan peti kotak yang dijuluki dengan nama trunk/travel trunk-yang kalau dilihat lebih mirip sebagai wadah barang hardware.
Baru-baru ini sedang ramai di jagat media sosial soal penggunaan koper bernama Airwheel. Koper AirWheel dilarang masuk kabin pesawat.
"Apa benar peraturannya sudah berubah sekarang Angkasa Pura ataupun yang punya peraturan dari Citilink, Garuda Indonesia, dan lain-lainnya, mohon info, ya," tulis seseorang bernama Febriansyah.
Dalam upayanya mencari kejelasan, ia juga memutuskan untuk menanyakan aturan tersebut secara langsung melalui platform TikTok kepada pihak berwenang, termasuk Angkasa Pura dan Citilink.
Saat tim Medcom.id menyambangi laman resmi dari koper Airwheel Airwheel.co.id, di urutan pertama tertulis *Tidak di sarankan utk penerbangan lowcost.
Setelah itu tertera arti dari koper canggih ini. Airwheel adalah koper robot yang bisa dikendarai seperti kendaraan bermotor, terdapat pegangan di depan saat dikendarai dan tombol untuk menjalankan kopernya.
*Penerbangan lowcost adalah penerbangan dengan menggunakan maskapai low budget sehingga berat koper akan ditimbang, sedangkan sebaliknya diluar penerbangan lowcost asalkan koper termasuk dalam cabin size maka di perbolehkan.
(Koper AirWheel. Foto: Ilustrasi. Dok. Instagram Airwheel Official Store/@airwheelofficialstore)
Dalam laman resmi Garuda-indonesia.com/id, mengenai ketentuan bagasi di maskapai Garuda Indonesia tertulis, "Bagasi kabin mencakup barang/benda yang cocok untuk dibawa ke dalam kabin penumpang dengan ukuran maksimum yang diperbolehkan adalah barang dengan panjang 56 cm, lebar 36 cm atau tebal 23 cm, namun jumlah dari tiga dimensi tersebut tidak melebihi 115 cm atau berat 7kg."
Dalam berita berjudul "Ini Syarat Koper AirWheel Masuk Kabin Garuda Indonesia" dalam Medcom.id pihak maskapai Garuda Indonesia pun memberikan keterangan.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, pihaknya menjalankan aturan bagasi kabin sesuai kebijakan The International Air Transport Association (IATA).
Adapun, ketentuan barang penumpang yang dapat dibawa sebagai bagasi kabin mengacu pada aturan keselamatan penerbangan yang ditentukan berdasarkan ukuran, berat maksimal dan kapasitas baterai litium serta spesifikasi lainnya.
Sesuai dengan kebijakan tersebut maka standar bagasi yang diperbolehkan untuk naik ke dalam kabin (cabin baggage) termasuk smart luggage adalah bagasi dengan berat maksimal 7 Kg, dimensi paling besar yaitu 56 x 36 x 23 cm (linear 115 cm), serta kapasitas baterai yang tidak lebih dari 100 Wh.
"Apabila smart luggage memiliki berat dan atau dimensi dan atau kapasitas baterai melebihi standar tersebut maka bagasi tidak diperkenankan untuk naik ke dalam kabin," kata Irfan dalam siaran pers, Kamis, 18 Januari 2024.
Sedangkan untuk smart luggage yang memiliki kapasitas baterai melebihi 100 Wh namun kurang dari 160 Wh maka dapat diangkut sebagai bagasi tercatat (checked baggage) dengan persyaratan mendapatkan persetujuan dari pihak maskapai.
"Adapun untuk smart luggage yang mempunyai kapasitas lithium baterai melebihi 160 Wh tidak diperkenankan diangkut baik sebagai bagasi kabin maupun bagasi tercatat," pungkas Irfan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Tentunya patut kita syukuri karena ini hasil evolusi dari potongan peti kotak yang dijuluki dengan nama trunk/travel trunk-yang kalau dilihat lebih mirip sebagai wadah barang hardware.
Baru-baru ini sedang ramai di jagat media sosial soal penggunaan koper bernama Airwheel. Koper AirWheel dilarang masuk kabin pesawat.
"Apa benar peraturannya sudah berubah sekarang Angkasa Pura ataupun yang punya peraturan dari Citilink, Garuda Indonesia, dan lain-lainnya, mohon info, ya," tulis seseorang bernama Febriansyah.
Dalam upayanya mencari kejelasan, ia juga memutuskan untuk menanyakan aturan tersebut secara langsung melalui platform TikTok kepada pihak berwenang, termasuk Angkasa Pura dan Citilink.
Berat dan dimensi koper Airwheel
Saat tim Medcom.id menyambangi laman resmi dari koper Airwheel Airwheel.co.id, di urutan pertama tertulis *Tidak di sarankan utk penerbangan lowcost.
Setelah itu tertera arti dari koper canggih ini. Airwheel adalah koper robot yang bisa dikendarai seperti kendaraan bermotor, terdapat pegangan di depan saat dikendarai dan tombol untuk menjalankan kopernya.
Spesifikasi koper Airwheel SE3 Turbo Silver antara lain:
- Ukuran koper: 24 inc
- Dimensi koper: 520x270x605 mm (keseluruhan termasuk roda)
- Material Koper: Shell PC+ABS dan Frame Aluminum Alloy
- Kapasitas Baterai: 1980 mAh / 37V / 26 Wh (Type Li-ion Battery)
- Berat koper kosong: 9 Kg
- Beban utk dinaiki: up to 120 Kg
- Kecepatan: up to 13 Km/jam
- Ukuran roda: Tinggi pedal 120mm - roda depan 6.5" - roda belakang 8"
- Garansi mesin 1 tahun, garansi baterai 6 bulan
*Penerbangan lowcost adalah penerbangan dengan menggunakan maskapai low budget sehingga berat koper akan ditimbang, sedangkan sebaliknya diluar penerbangan lowcost asalkan koper termasuk dalam cabin size maka di perbolehkan.
Ketentuan bagasi Maskapai Garuda Indonesia
(Koper AirWheel. Foto: Ilustrasi. Dok. Instagram Airwheel Official Store/@airwheelofficialstore)
Dalam laman resmi Garuda-indonesia.com/id, mengenai ketentuan bagasi di maskapai Garuda Indonesia tertulis, "Bagasi kabin mencakup barang/benda yang cocok untuk dibawa ke dalam kabin penumpang dengan ukuran maksimum yang diperbolehkan adalah barang dengan panjang 56 cm, lebar 36 cm atau tebal 23 cm, namun jumlah dari tiga dimensi tersebut tidak melebihi 115 cm atau berat 7kg."
Dalam berita berjudul "Ini Syarat Koper AirWheel Masuk Kabin Garuda Indonesia" dalam Medcom.id pihak maskapai Garuda Indonesia pun memberikan keterangan.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, pihaknya menjalankan aturan bagasi kabin sesuai kebijakan The International Air Transport Association (IATA).
Adapun, ketentuan barang penumpang yang dapat dibawa sebagai bagasi kabin mengacu pada aturan keselamatan penerbangan yang ditentukan berdasarkan ukuran, berat maksimal dan kapasitas baterai litium serta spesifikasi lainnya.
Sesuai dengan kebijakan tersebut maka standar bagasi yang diperbolehkan untuk naik ke dalam kabin (cabin baggage) termasuk smart luggage adalah bagasi dengan berat maksimal 7 Kg, dimensi paling besar yaitu 56 x 36 x 23 cm (linear 115 cm), serta kapasitas baterai yang tidak lebih dari 100 Wh.
"Apabila smart luggage memiliki berat dan atau dimensi dan atau kapasitas baterai melebihi standar tersebut maka bagasi tidak diperkenankan untuk naik ke dalam kabin," kata Irfan dalam siaran pers, Kamis, 18 Januari 2024.
Sedangkan untuk smart luggage yang memiliki kapasitas baterai melebihi 100 Wh namun kurang dari 160 Wh maka dapat diangkut sebagai bagasi tercatat (checked baggage) dengan persyaratan mendapatkan persetujuan dari pihak maskapai.
"Adapun untuk smart luggage yang mempunyai kapasitas lithium baterai melebihi 160 Wh tidak diperkenankan diangkut baik sebagai bagasi kabin maupun bagasi tercatat," pungkas Irfan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0151 [51]
