WISATA
TOURISE, Sebuah Platform Global Arab Saudi untuk Pariwisata dalam Skala Besar
Yatin Suleha
Senin 26 Mei 2025 / 07:05
Jakarta: Menteri Pariwisata Arab Saudi, Yang Mulia Ahmed Al-Khateeb, secara resmi meluncurkan TOURISE pada 22 Mei 2025. TOURISE merupakan sebuah platform global baru yang visioner, dirancang untuk membuka cakrawala baru dan menyusun peta jalan bersama guna membentuk masa depan sektor pariwisata selama 50 tahun ke depan.
TOURISE dibangun dengan semangat ambisius dan visi yang kuat untuk menghadirkan kolaborasi lintas sektor antara pelaku industri publik dan swasta—untuk pertama kalinya dalam skala global.
Para pemimpin visioner dari berbagai bidang seperti pariwisata, teknologi, investasi, keberlanjutan, dan budaya akan terhubung dalam satu platform untuk menjawab tantangan krusial, membuka peluang transformatif, dan menyusun agenda bersama menuju sektor pariwisata yang berkelanjutan, adil, dan berorientasi pada masa depan.
Baca juga: 5 Destinasi Ciamik untuk Slow Travel
Dengan dukungan mitra global, mulai dari lembaga multilateral hingga pemimpin sektor swasta, TOURISE dirancang untuk membuka alur kesepakatan strategis berskala besar yang belum pernah terjadi sebelumnya. Platform ini juga akan menjadi wadah pengumuman dan aktivasi peluang investasi bernilai tinggi dan akses ke teknologi terobosan.
Lebih dari sekedar acara, TOURISE adalah platform global yang disusun untuk memberikan dampak berkelanjutan berskala besar melalui kolaborasi digital, kelompok kerja tematik, dan kemitraan lintas sektor yang berfokus pada transformasi jangka panjang sektor pariwisata.
Salah satu pilar utamanya adalah pengembangan makalah putih (white paper) dan indeks global yang membahas industri pariwisata, inisiatif keberlanjutan, dan pandangan ekonomi dunia—disusun bersama organisasi internasional terkemuka untuk menetapkan standar baru bagi masa depan sektor ini.
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) perdana TOURISE akan berlangsung di Riyadh pada 11–13 November 2025 dan disiarkan secara langsung ke seluruh dunia.
(TOURISE dibangun dengan semangat ambisius dan visi yang kuat untuk menghadirkan kolaborasi lintas sektor antara pelaku industri publik dan swasta—untuk pertama kalinya dalam skala global. Video: Dok. Instagram TOURISE/@touriseofficial)
Acara ini akan mengangkat empat tema utama:
Zona Inovasi khusus juga akan menampilkan teknologi dan solusi mutakhir dari Usaha Kecil & Menengah (UKM) hingga perusahaan menengah dan besar dalam bidang AI, mobilitas, keberlanjutan, dan lainnya dari para inovator sektor publik maupun swasta.
Baca juga: Cara Asyik Menikmati 48 Jam di Jeddah
Menurut World Travel & Tourism Council (WTTC), tahun ini sektor pariwisata menunjukkan pemulihan yang kuat, dengan kontribusi yang diperkirakan mencapai US$11,7 triliun (setara dengan IDR175.500 triliun) terhadap ekonomi global—atau 10,3% dari PDB dunia.
Namun, tantangan seperti dinamika pasar yang terus berubah, preferensi wisatawan yang berkembang, dan keterbatasan kapasitas tetap menjadi hambatan bagi kelangsungan kemajuan. Dalam situasi krusial ini, TOURISE hadir sebagai dukungan strategis untuk menghadapi tantangan tersebut dan menjaga momentum pertumbuhan industri.
Berbicara dalam peluncuran virtual, Menteri Pariwisata sekaligus Ketua TOURISE, Yang Mulia Ahmed Al-Khateeb, menegaskan, “Pariwisata adalah kekuatan penggerak ekonomi global yang mendukung satu dari sepuluh pekerjaan di dunia."
"Namun, seiring dengan perkembangan dunia, sektor ini pun harus ikut bertransformasi. Mulai dari menanggapi disrupsi teknologi dan perubahan ekspektasi wisatawan, hingga menjawab tantangan mendesak untuk inisiatif keberlanjutan serta pendekatan perjalanan yang lebih adil."
"TOURISE hadir sebagai platform global yang dirancang untuk menjawab berbagai tantangan tersebut dengan menyatukan para pemangku kepentingan utama untuk mengembangkan solusi inovatif dan membangun kemitraan, agar sektor pariwisata menjadi lebih tangguh, terhubung, dan inklusif dari sebelumnya.”
Julia Simpson, Presiden & CEO WTTC sekaligus anggota Dewan Penasihat TOURISE, yang turut meluncurkan TOURISE bersama Yang Mulia Menteri Pariwisata, mengatakan, “Kami sangat senang menjadi bagian dari inisiatif global ini dan melanjutkan kolaborasi jangka panjang kami di seluruh ekosistem pariwisata. Untuk mendorong pertumbuhan industri secara berkelanjutan dan mencapai potensi maksimalnya, sinergi antara sektor publik dan swasta menjadi kunci keberhasilan."
"Bersama, kita dapat mengatasi tantangan masa kini sekaligus membentuk masa depan pariwisata yang lebih inovatif, inklusif, dan berkelanjutan.”
TOURISE didukung oleh dewan penasihat internasional yang diketuai oleh Yang Mulia Menteri Pariwisata, serta beranggotakan para pemimpin global dari berbagai sektor—mulai dari biro perjalanan daring, operator tur, perhotelan, hingga media dan hiburan.
Beberapa tokoh terkemuka yang terlibat antara lain: Mario Enzesberger, Pendiri dan CEO Liberty International Tourism Group; Mo Gawdat, Pendiri One Billion Happy; Stephane Lefebvre, Presiden Cirque du Soleil Entertainment Group; Luis Maroto, CEO Amadeus; Julia Simpson, CEO WTTC; dan Thomas Woldbye, CEO Bandara Heathrow.
TOURISE Awards perdana juga resmi diumumkan pada tanggal 22 Mei—sebuah program penghargaan istimewa yang merayakan keunggulan destinasi dalam ekosistem pariwisata global.
Penghargaan ini akan menyoroti pencapaian penting dalam keberlanjutan, transformasi digital, pariwisata inklusif, pelestarian budaya, dan pengembangan tenaga kerja. Pengajuan nominasi dibuka mulai 2 Juni, dan para pemenang akan diumumkan pada malam pembukaan KTT TOURISE.
TOURISE dibangun di atas peran strategis Arab Saudi yang terus berkembang sebagai kontributor utama dan penggerak dalam lanskap pariwisata global, bersama organisasi industri utama seperti UN Tourism, WTTC, dan World Economic Forum (WEF).
Pada tahun 2024, Arab Saudi telah mencapai target Visi 2030, yakni 100 juta kunjungan pariwisataper tahun, 7 tahun lebih cepat dari target. Sektor pariwisata kini menyumbang hampir 5% terhadap PDB nasional, menjadikannya kontributor terbesar kedua setelah produksi minyak.
Pencapaian ini menegaskan pengaruh Arab Saudi yang semakin kuat dan komitmen jangka panjangnya untuk menjadikan pariwisata sebagai penggerak utama pertumbuhan dan kemajuan global.
Melalui pembangunan TOURISE bersama para mitra global—dari lembaga multilateral hingga pemimpin sektor swasta—Arab Saudi memastikan bahwa kepemimpinannya akan memberikan dampak di seluruh dunia.
(TOURISE. Video: Dok. YouTube resmi TOURISE)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
TOURISE dibangun dengan semangat ambisius dan visi yang kuat untuk menghadirkan kolaborasi lintas sektor antara pelaku industri publik dan swasta—untuk pertama kalinya dalam skala global.
Para pemimpin visioner dari berbagai bidang seperti pariwisata, teknologi, investasi, keberlanjutan, dan budaya akan terhubung dalam satu platform untuk menjawab tantangan krusial, membuka peluang transformatif, dan menyusun agenda bersama menuju sektor pariwisata yang berkelanjutan, adil, dan berorientasi pada masa depan.
Baca juga: 5 Destinasi Ciamik untuk Slow Travel
Dengan dukungan mitra global, mulai dari lembaga multilateral hingga pemimpin sektor swasta, TOURISE dirancang untuk membuka alur kesepakatan strategis berskala besar yang belum pernah terjadi sebelumnya. Platform ini juga akan menjadi wadah pengumuman dan aktivasi peluang investasi bernilai tinggi dan akses ke teknologi terobosan.
Lebih dari sekedar acara, TOURISE adalah platform global yang disusun untuk memberikan dampak berkelanjutan berskala besar melalui kolaborasi digital, kelompok kerja tematik, dan kemitraan lintas sektor yang berfokus pada transformasi jangka panjang sektor pariwisata.
Salah satu pilar utamanya adalah pengembangan makalah putih (white paper) dan indeks global yang membahas industri pariwisata, inisiatif keberlanjutan, dan pandangan ekonomi dunia—disusun bersama organisasi internasional terkemuka untuk menetapkan standar baru bagi masa depan sektor ini.
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) perdana TOURISE akan berlangsung di Riyadh pada 11–13 November 2025 dan disiarkan secara langsung ke seluruh dunia.
(TOURISE dibangun dengan semangat ambisius dan visi yang kuat untuk menghadirkan kolaborasi lintas sektor antara pelaku industri publik dan swasta—untuk pertama kalinya dalam skala global. Video: Dok. Instagram TOURISE/@touriseofficial)
Acara ini akan mengangkat empat tema utama:
- 1. The Future of AI - Powered Tourism – Innovate or Fade
- 2. The Great Tourism Reset – Disruptive Business Models and Investment
- 3. Rebooting the Travel Experience – Upgrade in Progress; dan
- 4. Tourism that Works – for People, Planet, and Progress
Zona Inovasi khusus juga akan menampilkan teknologi dan solusi mutakhir dari Usaha Kecil & Menengah (UKM) hingga perusahaan menengah dan besar dalam bidang AI, mobilitas, keberlanjutan, dan lainnya dari para inovator sektor publik maupun swasta.
Baca juga: Cara Asyik Menikmati 48 Jam di Jeddah
Menurut World Travel & Tourism Council (WTTC), tahun ini sektor pariwisata menunjukkan pemulihan yang kuat, dengan kontribusi yang diperkirakan mencapai US$11,7 triliun (setara dengan IDR175.500 triliun) terhadap ekonomi global—atau 10,3% dari PDB dunia.
Namun, tantangan seperti dinamika pasar yang terus berubah, preferensi wisatawan yang berkembang, dan keterbatasan kapasitas tetap menjadi hambatan bagi kelangsungan kemajuan. Dalam situasi krusial ini, TOURISE hadir sebagai dukungan strategis untuk menghadapi tantangan tersebut dan menjaga momentum pertumbuhan industri.
Pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan
Berbicara dalam peluncuran virtual, Menteri Pariwisata sekaligus Ketua TOURISE, Yang Mulia Ahmed Al-Khateeb, menegaskan, “Pariwisata adalah kekuatan penggerak ekonomi global yang mendukung satu dari sepuluh pekerjaan di dunia."
"Namun, seiring dengan perkembangan dunia, sektor ini pun harus ikut bertransformasi. Mulai dari menanggapi disrupsi teknologi dan perubahan ekspektasi wisatawan, hingga menjawab tantangan mendesak untuk inisiatif keberlanjutan serta pendekatan perjalanan yang lebih adil."
"TOURISE hadir sebagai platform global yang dirancang untuk menjawab berbagai tantangan tersebut dengan menyatukan para pemangku kepentingan utama untuk mengembangkan solusi inovatif dan membangun kemitraan, agar sektor pariwisata menjadi lebih tangguh, terhubung, dan inklusif dari sebelumnya.”
Julia Simpson, Presiden & CEO WTTC sekaligus anggota Dewan Penasihat TOURISE, yang turut meluncurkan TOURISE bersama Yang Mulia Menteri Pariwisata, mengatakan, “Kami sangat senang menjadi bagian dari inisiatif global ini dan melanjutkan kolaborasi jangka panjang kami di seluruh ekosistem pariwisata. Untuk mendorong pertumbuhan industri secara berkelanjutan dan mencapai potensi maksimalnya, sinergi antara sektor publik dan swasta menjadi kunci keberhasilan."
"Bersama, kita dapat mengatasi tantangan masa kini sekaligus membentuk masa depan pariwisata yang lebih inovatif, inklusif, dan berkelanjutan.”
TOURISE didukung oleh dewan penasihat internasional yang diketuai oleh Yang Mulia Menteri Pariwisata, serta beranggotakan para pemimpin global dari berbagai sektor—mulai dari biro perjalanan daring, operator tur, perhotelan, hingga media dan hiburan.
Beberapa tokoh terkemuka yang terlibat antara lain: Mario Enzesberger, Pendiri dan CEO Liberty International Tourism Group; Mo Gawdat, Pendiri One Billion Happy; Stephane Lefebvre, Presiden Cirque du Soleil Entertainment Group; Luis Maroto, CEO Amadeus; Julia Simpson, CEO WTTC; dan Thomas Woldbye, CEO Bandara Heathrow.
TOURISE Awards perdana juga resmi diumumkan pada tanggal 22 Mei—sebuah program penghargaan istimewa yang merayakan keunggulan destinasi dalam ekosistem pariwisata global.
Penghargaan ini akan menyoroti pencapaian penting dalam keberlanjutan, transformasi digital, pariwisata inklusif, pelestarian budaya, dan pengembangan tenaga kerja. Pengajuan nominasi dibuka mulai 2 Juni, dan para pemenang akan diumumkan pada malam pembukaan KTT TOURISE.
TOURISE dibangun di atas peran strategis Arab Saudi yang terus berkembang sebagai kontributor utama dan penggerak dalam lanskap pariwisata global, bersama organisasi industri utama seperti UN Tourism, WTTC, dan World Economic Forum (WEF).
Pada tahun 2024, Arab Saudi telah mencapai target Visi 2030, yakni 100 juta kunjungan pariwisataper tahun, 7 tahun lebih cepat dari target. Sektor pariwisata kini menyumbang hampir 5% terhadap PDB nasional, menjadikannya kontributor terbesar kedua setelah produksi minyak.
Pencapaian ini menegaskan pengaruh Arab Saudi yang semakin kuat dan komitmen jangka panjangnya untuk menjadikan pariwisata sebagai penggerak utama pertumbuhan dan kemajuan global.
Melalui pembangunan TOURISE bersama para mitra global—dari lembaga multilateral hingga pemimpin sektor swasta—Arab Saudi memastikan bahwa kepemimpinannya akan memberikan dampak di seluruh dunia.
(TOURISE. Video: Dok. YouTube resmi TOURISE)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)