Jakarta: Sejak pandemi covid-19 datang, masyarakat terkadang masih ada yang 'nekat' untuk berwisata. Berbagai alasan pun datang, mulai jenuh di rumah saja, atau sekadar menghabiskan waktu libur.
Pada acara webinar WIND of Change Tourism Industry 2021 yang digelar Universitas Sahid Jakarta dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Sahid, membahas tentang potensi industri wisata pada 2021.
Acara tersebut dihadiri Dr. Hayu Lusianawati, S.TP,M.S selaku Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Sahid Jakarta sekaligus sebagai Dosen Pengampu mata kuliah Wirausaha Komunikasi Industri Pariwisata.
Selain itu sebagai pembicara di antaranya, Budhi Tolfi, M Par selaku Founder Komunitas ExotiKei, Ismayanti S.Tr.Par.,M.Sc selaku Konsultan Pariwisata dan Penulis, Ferdian Indrayana selaku GM Luminor Hotel Banyuwangi, serta Reza Saputra sebagai perwakilan panitia webinar.
Salah satu yang dibahas dalam webinar tersebut yaitu terkait kegiatan wisata yang paling diminati selama pandemi, baik diminati oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.
Salah satunya adalah wisata bahari. Selain terbebas dengan segala kepenatan kota, wisata seperti ini juga lebih membuat stres mereka hilang.
"Masih banyak wisatawan yang berminat dengan wisata bahari. Mereka mau berenang, snorkling, diving, mereka tentu akan cari tempat yang banyak pantai yang bagus-bagus. Apalagi di Indonesia Timur tentu rekomendasi banyak dan itu mereka akan cari. Di mana mereka bisa melepas kejenuhan dengan menikmati alam," ujar Budhi Tolfi.
Untuk ekowisata atau wisata alam, para pelancong juga masih banyak yang mencari. Terutama wisatawan mancanegara, yang terkenal doyan dengan petualangan.
"Mereka (wisatawan mancanegara) suka dengan yang berpetualang, clumbing, hiking, atau wisata-wisata yang memacu adrenalin," terang Budhi.
Selain itu, ada juga yang mencari dari segi spiritualnya. Para pelancong ingin menyendiri dan menyepi atau sekadar bermeditasi.
"Mereka bisa ingin melakukan Yoga. Nah tinggal bagaimana sustainable -nya, supaya mereka bisa benar-benar menikmati keindahan alam yang dijaga," lanjutnya.
Tak lupa juga, memburu kuliner juga menjadi alasan wisatawan datang ke tempat wisata. Untuk itu, kata Budhi, perlu dimaksimalkan pengembangan desa wisata. Sebab ini akan menjadi sesuatu yang menarik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Pada acara webinar WIND of Change Tourism Industry 2021 yang digelar Universitas Sahid Jakarta dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Sahid, membahas tentang potensi industri wisata pada 2021.
Acara tersebut dihadiri Dr. Hayu Lusianawati, S.TP,M.S selaku Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Sahid Jakarta sekaligus sebagai Dosen Pengampu mata kuliah Wirausaha Komunikasi Industri Pariwisata.
Selain itu sebagai pembicara di antaranya, Budhi Tolfi, M Par selaku Founder Komunitas ExotiKei, Ismayanti S.Tr.Par.,M.Sc selaku Konsultan Pariwisata dan Penulis, Ferdian Indrayana selaku GM Luminor Hotel Banyuwangi, serta Reza Saputra sebagai perwakilan panitia webinar.
Salah satu yang dibahas dalam webinar tersebut yaitu terkait kegiatan wisata yang paling diminati selama pandemi, baik diminati oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.
Salah satunya adalah wisata bahari. Selain terbebas dengan segala kepenatan kota, wisata seperti ini juga lebih membuat stres mereka hilang.
"Masih banyak wisatawan yang berminat dengan wisata bahari. Mereka mau berenang, snorkling, diving, mereka tentu akan cari tempat yang banyak pantai yang bagus-bagus. Apalagi di Indonesia Timur tentu rekomendasi banyak dan itu mereka akan cari. Di mana mereka bisa melepas kejenuhan dengan menikmati alam," ujar Budhi Tolfi.
Untuk ekowisata atau wisata alam, para pelancong juga masih banyak yang mencari. Terutama wisatawan mancanegara, yang terkenal doyan dengan petualangan.
"Mereka (wisatawan mancanegara) suka dengan yang berpetualang, clumbing, hiking, atau wisata-wisata yang memacu adrenalin," terang Budhi.
Selain itu, ada juga yang mencari dari segi spiritualnya. Para pelancong ingin menyendiri dan menyepi atau sekadar bermeditasi.
"Mereka bisa ingin melakukan Yoga. Nah tinggal bagaimana sustainable -nya, supaya mereka bisa benar-benar menikmati keindahan alam yang dijaga," lanjutnya.
Tak lupa juga, memburu kuliner juga menjadi alasan wisatawan datang ke tempat wisata. Untuk itu, kata Budhi, perlu dimaksimalkan pengembangan desa wisata. Sebab ini akan menjadi sesuatu yang menarik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
RELATED ARTICLE
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0544 [53]
