WISATA
Cara Plataran Indonesia Atasi Tantangan dalam Kembangkan Pariwisata Berkelanjutan
Fatha Annisa
Senin 14 April 2025 / 17:34
Jakarta: Ekowisata kerap kali dianggap sebagai kegiatan wisata yang kurang menarik karena tidak memberikan kenyamanan. Plataran Indonesia punya cara tersendiri untuk mengubah perspektif masyarakat demi mendorong pertumbuhan pariwisata yang berkelanjutan.
Anasthasia Sri Handayani selaku President Director of Plataran Indonesia mengungkapkan bahwa tantangan terbesar dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan adalah mengubah mindset masyarakat terhadap ekowisata.
“Orang berpikir ekowisata itu tidak ada televisi dan pendingin ruangan. Begitu mindset majority-nya. Sedangkan sekarang ekowisata nyamannya ada, tapi tetap menyatu dengan alam,” kata Anasthasia dalam Konferensi Pers Kemitraan Tiket.com dan Plataran, Mendukung Pariwisata Tanah Air yang Berkelanjutan, di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Senin, 14 April 2025.
Selain itu, menjaga keseimbangan lingkungan juga merupakan salah satu hal yang menjadi perhatian penting bagi Plataran Indonesia. Untuk mengatasinya, Plataran Indonesia melakukan sejumlah cara yang tidak hanya mengedukasi, tetapi juga menarik.
Anasthasia memberikan contoh seperti di Plataran Komodo, para tamu diajak menjaga lingkungan dengan memungut sampah yang ada di laut. Nantinya, mereka akan mendapat refreshment gratis sebagai penghargaan.
“Kita selalu encourage tamu untuk memungut sampah yang ada di laut walaupun sampahnya bukan punya kita. Itu nanti dia bisa claim refreshment, misalnya satu kelapa. Untuk anak-anak ‘kan juga menarik dan mengedukasi,” terang Anasthasia.
Plataran Indonesia juga mempunyai program Little Farm yang memungkinkan anak-anak untuk bercocok tanam, lalu mengolah hasilnya menjadi sebuah masakan.
“Itu adalah bagian dari ecotourism yang kita developed. Tidak hanya untuk pasangan atau corporate, tetapi juga keluarga,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(PRI)
Anasthasia Sri Handayani selaku President Director of Plataran Indonesia mengungkapkan bahwa tantangan terbesar dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan adalah mengubah mindset masyarakat terhadap ekowisata.
“Orang berpikir ekowisata itu tidak ada televisi dan pendingin ruangan. Begitu mindset majority-nya. Sedangkan sekarang ekowisata nyamannya ada, tapi tetap menyatu dengan alam,” kata Anasthasia dalam Konferensi Pers Kemitraan Tiket.com dan Plataran, Mendukung Pariwisata Tanah Air yang Berkelanjutan, di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Senin, 14 April 2025.
Baca juga: Ekowisata Disebut Bisa Jadi Rebound Pariwisata Indonesia |
Selain itu, menjaga keseimbangan lingkungan juga merupakan salah satu hal yang menjadi perhatian penting bagi Plataran Indonesia. Untuk mengatasinya, Plataran Indonesia melakukan sejumlah cara yang tidak hanya mengedukasi, tetapi juga menarik.
Anasthasia memberikan contoh seperti di Plataran Komodo, para tamu diajak menjaga lingkungan dengan memungut sampah yang ada di laut. Nantinya, mereka akan mendapat refreshment gratis sebagai penghargaan.
“Kita selalu encourage tamu untuk memungut sampah yang ada di laut walaupun sampahnya bukan punya kita. Itu nanti dia bisa claim refreshment, misalnya satu kelapa. Untuk anak-anak ‘kan juga menarik dan mengedukasi,” terang Anasthasia.
Baca juga: Kolaborasi Tiket.com dan Plataran Indonesia Dorong Pariwisata Berkelanjutan di Tanah Air |
Plataran Indonesia juga mempunyai program Little Farm yang memungkinkan anak-anak untuk bercocok tanam, lalu mengolah hasilnya menjadi sebuah masakan.
“Itu adalah bagian dari ecotourism yang kita developed. Tidak hanya untuk pasangan atau corporate, tetapi juga keluarga,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)