Jakarta: Perkampungam suku adat Suku Badui yang ada di pedalaman Desa Adat Badui atau Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan. Bagaimana tidak, selain berkunjung karena kawasannya yang masih alami, penduduknya pun tetap menjaga tradisi para leluhur.
Ya, keindahan alam beserta kearifan lokal dari Suku Badui di Banten menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke sana. Di daerah tersebut kamu bisa menikmati alam yang jauh dari hiruk pikuknya perkotaan.
Tak hanya alam dan penduduknya yang masih 'asli' para wisatawan pun bisa menikmati buah-buahan yang tumbuh di kawasan tersebut.
(Jadi bagi penggemar buah berduri beraroma tajam dengan rasa manis ini, kuy icip-icip durian Badui di Kampung Kanekes Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Foto: Dok. Metro TV)
Salah satu dari beragam buah yang ada di Badui, para wisatawan sangat jatuh hati dengan durian lokal yang tumbuh subur di pedalaman lokal suku Badui. Untuk kamu pencinta buah durian, tentu saja harus menyicipi buah durian yang dipanen langsung dari Desa Adat Badui.
Banyak dari wisatawan yang penasaran dan ketagihan dengan cita rasa durian lokal ini. Walaupun ukurannya kecil, durian ini terkenal manis dan legit, apalagi jika dimakan dengan ditemani secangkir kopi pahit sambil mengobrol menikmati keasrian dan keunikan perkampungan adat suku Badui.
Tapi sayang, panen durian tahun ini tak sebanyak tahun sebelumnya. Namun, semua itu tidak menurunkan minat dan semangat wisatawan untuk datang ke objek wisata Suku Badui saat libur Natal dan Tahun Baru. Dengan begitu, omzet penjualan durian pun meningkat.
Apalagi kabarnya, durian Badui, terutama Badui dalam ini legit seperti mentega, karena mereka tanam dengan cara tradisional tanpa pupuk khusus. Wah, benar-benar harus dicicipi!
Seiring merebaknya penyebaran covid-19, saat ini masyarakat Suku Badui menerapkan prokes ketat terhadap wisatawan yang ingin berkunjung. Salah satunya adalah wajib menunjukkan sertfikat vaksin bila kamu ingin berkunjung dan menikmati manis dan legitnya durian Badui. Yuk, tunggu apa lagi?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Ya, keindahan alam beserta kearifan lokal dari Suku Badui di Banten menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke sana. Di daerah tersebut kamu bisa menikmati alam yang jauh dari hiruk pikuknya perkotaan.
Tak hanya alam dan penduduknya yang masih 'asli' para wisatawan pun bisa menikmati buah-buahan yang tumbuh di kawasan tersebut.
(Jadi bagi penggemar buah berduri beraroma tajam dengan rasa manis ini, kuy icip-icip durian Badui di Kampung Kanekes Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Foto: Dok. Metro TV)
Salah satu dari beragam buah yang ada di Badui, para wisatawan sangat jatuh hati dengan durian lokal yang tumbuh subur di pedalaman lokal suku Badui. Untuk kamu pencinta buah durian, tentu saja harus menyicipi buah durian yang dipanen langsung dari Desa Adat Badui.
Banyak dari wisatawan yang penasaran dan ketagihan dengan cita rasa durian lokal ini. Walaupun ukurannya kecil, durian ini terkenal manis dan legit, apalagi jika dimakan dengan ditemani secangkir kopi pahit sambil mengobrol menikmati keasrian dan keunikan perkampungan adat suku Badui.
Tapi sayang, panen durian tahun ini tak sebanyak tahun sebelumnya. Namun, semua itu tidak menurunkan minat dan semangat wisatawan untuk datang ke objek wisata Suku Badui saat libur Natal dan Tahun Baru. Dengan begitu, omzet penjualan durian pun meningkat.
Apalagi kabarnya, durian Badui, terutama Badui dalam ini legit seperti mentega, karena mereka tanam dengan cara tradisional tanpa pupuk khusus. Wah, benar-benar harus dicicipi!
Seiring merebaknya penyebaran covid-19, saat ini masyarakat Suku Badui menerapkan prokes ketat terhadap wisatawan yang ingin berkunjung. Salah satunya adalah wajib menunjukkan sertfikat vaksin bila kamu ingin berkunjung dan menikmati manis dan legitnya durian Badui. Yuk, tunggu apa lagi?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)
RELATED ARTICLE
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0188 [53]