Kegiatan mewarnai benang dengan kayu kulit mahoni. Foto: UI
Kegiatan mewarnai benang dengan kayu kulit mahoni. Foto: UI

Dukung Wisata Berkelanjutan, Tim Pengmas UI Kembangkan Story Telling Maps Baduy

Citra Larasati • 31 Desember 2024 16:09

Jakarta:  Masyarakat Baduy merupakan salah satu kelompok masyarakat tradisional yang hidup di kaki pegunungan Kendeng, Desa Kanekes, Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten. Kesederhanaan hidup masyarakat Baduy serta lingkungan alam yang asri telah menarik banyak wisatawan untuk datang ke daerah ini.
 
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lebak, di tahun 2023, jumlah kunjungan wisatawan ke Baduy mencapai 1.012.230 orang. Pesatnya laju wisatawan yang datang ke Baduy selayaknya diikuti dengan pengetahuan mengenai adat dan budaya masyarakat Baduy masyarakat itu sendiri.
 
Hal ini karena pengetahuan masyarakat luas mengenai kehidupan masyarakat Baduy dewasa ini didominasi oleh informasi yang diperoleh dari internet, yang masih minim akan perspektif masyarakat Baduy itu sendiri.  Tim pengabdian masyarakat Universitas Indonesia berinisiatif untuk mengembangkan sebuah aplikasi berbasis sistem informasi spasial dalam bentuk story telling maps.

Aplikasi ini bertujuan untuk mendokumentasikan berbagai keragaman budaya dan adat istiadat masyarakat Baduy secara visual disertai penuturan kisah-kisah kehidupan masyarakat Baduy. Kegiatan pendokumentasian berlangsung di beberapa kampung di wilayah Baduy Luar, antara lain Kampung Legok Jeruk, Kampung Balimbing, dan Kampung Gajeboh.
 
Ketua tim pengabdi masyarakat yang berasal dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI, Dian Sulistyowati, mengatakan bahwa aplikasi story telling maps ini adalah suatu upaya yang dilakukan untuk memberi ruang bagi masyarakat Baduy agar dapat menceritakan adat dan budaya Baduy berdasarkan perspektif mereka sendiri. Arus wisatawan dan teknologi informasi yang masuk ke daerah Baduy tidak membuat masyarakat yang datang ke Baduy memahami cara hidup, adat, dan budaya masyarakat Baduy.
 
"Hal ini terbukti ketika melakukan survei kepada beberapa wisatawan yang mengunjungi Baduy mereka tidak mengetahui alasan kenapa masyarakat Baduy memilih untuk hidup tanpa adanya listrik dan koneksi internet. Mereka berfoto di jembatan bambu yang menjadi ikon di Kampung Gajeboh tetapi tidak mengetahui bagaimana jembatan itu dibuat, dan masih banyak hal lainnya mengenai kehidupan masyarakat Baduy yang tidak diketahui oleh masyarakat luas,” kata Dian.
 
Dian dan tim pengabdi masyarakat memulai pembuatan aplikasi story telling maps ini dengan melakukan pemetaan terhadap lingkungan, sistem mata pencaharian, adat istiadat, serta budaya yang ada di wilayah Baduy Luar. Pembatasan area pemetaan di wilayah Baduy Luar ini dikarenakan adanya larangan untuk mendokumentasikan kehidupan masyarakat Baduy Dalam.
 
Dari kegiatan pendokumentasian ini diperoleh beberapa informasi menarik mengenai sistem berladang masyarakat Baduy, arsitektur rumah tradisional, tradisi tenun dan pembuatan benang dengan pewarna alam, pembuatan gula aren yang menjadi salah satu sumber mata pencaharian masyarakat Baduy, peran sungai dalam kehidupan masyarakat, hingga seni musik yang terancam punah.
 
Marno, salah satu warga Baduy Luar menyambut baik adanya upaya pendokumentasian dan pembuatan aplikasi story telling maps ini. Menurut Marno, informasi yang diperoleh oleh wisatawan ke Baduy hingga saat ini masih terbatas pada informasi yang diberikan oleh guide pada saat mereka berkunjung ke Baduy dan melalui internet, terutama tren media sosial yang saat ini sangat marak.
 
“Walaupun telah banyak buku dan artikel-artikel penelitian mengenai Baduy, tapi tidak semua orang mau membaca, mereka lebih menyukai informasi instan yang mudah diakses melalui internet,” ujar Marno.
 
Melalui story telling maps ini mudah-Marno berharap bahwa sebelum datang ke Baduy, masyarakat bisa memperoleh informasi yang bermanfaat untuk dapat mengenal lebih jauh kehidupan dan adat serta budaya masyarakat Baduy dari sisi orang Baduy itu sendiri.  


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan