WISATA
Cap Go Meh, Barongsai Kong Ha Hong Meriahkan Media Group
Medcom
Jumat 03 Februari 2023 / 21:58
Jakarta: 'Singa' merah nan menawan berlenggak-lenggok bersama dengan 'singa' kuning. Diiringi tabuhan tambur, lin dan jik, lobby grand Metro TV, Kedoya, Kamis, 2 Februari kemarin jadi sangat meriah.
Hal ini merupakan kemeriahan Cap Go Meh yang diselenggarakan oleh Metro TV. Dengan pertunjukan Barongsai Tonggak (yaitu Barongsai yang naik di atas tonggak berdiameter 80 cm sampai 2 meter), yang dimainkan oleh Yayasan Kong Ha Hong sukses membius para tamu.
Tampak lelaki berbaju batik cerah, melepaskan senyum bangga dengan penampilan tim Kong Ha Hong Lion Dance Troupe. Ia itu adalah ketua dari Yayasan Sosial Kong Ha Hong yang punya base camp di Taman Sari, Jakarta Barat.
Ronald Syarif atau yang biasa dipanggil Wong Pak adalah sosok dibalik suksesnya Barongsai Kong Ha Hong yang prestasinya sudah mendunia.
Tercatat, Kong Ha Hong sudah mengantongi juara dunia, yakni pada 2009 di Guangzhou, 2014 (Jakarta), 2015 (Beijing), 2017 (Jakarta), dan November 2019 di Guangxi, China.
"Hari ini kita memulai lagi satu tradisi yang sebenarnya dari dulu sudah dilakukan, sempat setop waktu pandemi. Mudah-mudahan in terus akan berlanjut," buka Muhammad Mirdal Akib, CEO Media Group.
Di acara kali ini tim barongsai Kong Ha Hong membawa empat karakter lion dance dengan dua warna merah dan kuning. Dengan satu lion dance yang beratraksi di atas tiang tonggak yang membuat penonton histeris sekaligus kagum.
Setelah melakukan atraksi dan tarian-tarian lion dance, ke empat barongsai tersebut berkeliling untuk mengambil angpao sebagai simbolis sekaligus tradisi Tionghoa untuk bersedekah.
Tak lupa, keempatnya juga berkeliling gedung Media Group yang berlokasi di Kedoya yang bermakna untuk menolak bala.
.jpeg)
(Keindahan dalam seni Barongsai berpadu dengan skill para talent dari Yayasan Kong Ha Hong di perayaan Cap Go Meh di Metro TV. Foto: Dok. Medcom.id/Nandhita Nur Fadjriah)
Menarik, Ronald Syarif mengatakan bahwa berlatih Barongsai di Yayasan Kong Ha Hong cuma-cuma alias gratis. Dan bayaran yang didapatkan plus angpao juga didedikasikan untuk para talent yang menari Barongsai ini.
Ronald mengatakan bahwa Yayasan Kong Ha Hong berasal dari marga Hwang, sama seperti Hwang Fei-hong-seorang praktisi ilmu bela diri Hung Gar, guru besar, tabib tradisional Tionghoa dan juga revolusioner yang kemudian menjadi pahlawan rakyat Tiongkok.
Dalam statement Ronald mengenai mendirikan yayasan ini yaitu, "Karena saya itu marganya sama seperti Hwang Fei-hong. Saya marga Hwang juga. Ayah saya berasal dari Tiongkok tempatnya Hwang Fei-hong. Kita satu kampung, ayah saya sama Hwang Fei-hong."
"Jadi, ini kita diriin perkumpulan Barongsai namanya Kong Ha Hong, yang artinya Yayasan Marga Hwang," tambah lelaki yang ramah ini.
Berdiri sejak 17 Agustus 1999, Ronald terus mendedikasikan kesenian Barongsai yang menjadi simbol mendatangkan keberuntungan ini.
Didirikan di hari 'keramat' yang menurut Ronald semangatnya sama seperti semangat kemerdekaan Indonesia, ia membuktikan cintanya pada perpaduan budaya antara Tiongkok dan Indonesia.
"Saya pilih hari 'keramat' yaitu hari kemerdekaan kita yang tercinta ini Indonesia, 17 Agustus 1999, makanya begitu main dari pagi sampai malam, tidak ada yang ganggu gugat. Kalau ada orang ganggu gugat (kesenian/pertunjukan Barongsai) berarti, (menunjukkan) aku lebih cinta pada Indonesia daripada you," beber Ronald lagi.
Sambil menutup wawancara, Ronald meringkas, "Ternyata Barongsai itu tidak ada kaitannya dengan agama dan ras. Ini semua adalah termasuk hiburan untuk semua rakyat Indonesia. Apalagi istimewanya pemain saya, umumnya orang Indonesia," pungkas Ronald Sjarif sambil tersenyum.
Nandhita Nur Fadjriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Hal ini merupakan kemeriahan Cap Go Meh yang diselenggarakan oleh Metro TV. Dengan pertunjukan Barongsai Tonggak (yaitu Barongsai yang naik di atas tonggak berdiameter 80 cm sampai 2 meter), yang dimainkan oleh Yayasan Kong Ha Hong sukses membius para tamu.
Tampak lelaki berbaju batik cerah, melepaskan senyum bangga dengan penampilan tim Kong Ha Hong Lion Dance Troupe. Ia itu adalah ketua dari Yayasan Sosial Kong Ha Hong yang punya base camp di Taman Sari, Jakarta Barat.
Ronald Syarif atau yang biasa dipanggil Wong Pak adalah sosok dibalik suksesnya Barongsai Kong Ha Hong yang prestasinya sudah mendunia.
Tercatat, Kong Ha Hong sudah mengantongi juara dunia, yakni pada 2009 di Guangzhou, 2014 (Jakarta), 2015 (Beijing), 2017 (Jakarta), dan November 2019 di Guangxi, China.
"Hari ini kita memulai lagi satu tradisi yang sebenarnya dari dulu sudah dilakukan, sempat setop waktu pandemi. Mudah-mudahan in terus akan berlanjut," buka Muhammad Mirdal Akib, CEO Media Group.
Di acara kali ini tim barongsai Kong Ha Hong membawa empat karakter lion dance dengan dua warna merah dan kuning. Dengan satu lion dance yang beratraksi di atas tiang tonggak yang membuat penonton histeris sekaligus kagum.
Setelah melakukan atraksi dan tarian-tarian lion dance, ke empat barongsai tersebut berkeliling untuk mengambil angpao sebagai simbolis sekaligus tradisi Tionghoa untuk bersedekah.
Tak lupa, keempatnya juga berkeliling gedung Media Group yang berlokasi di Kedoya yang bermakna untuk menolak bala.
.jpeg)
(Keindahan dalam seni Barongsai berpadu dengan skill para talent dari Yayasan Kong Ha Hong di perayaan Cap Go Meh di Metro TV. Foto: Dok. Medcom.id/Nandhita Nur Fadjriah)
Berlatih Barongsai gratis
Menarik, Ronald Syarif mengatakan bahwa berlatih Barongsai di Yayasan Kong Ha Hong cuma-cuma alias gratis. Dan bayaran yang didapatkan plus angpao juga didedikasikan untuk para talent yang menari Barongsai ini.
Ronald mengatakan bahwa Yayasan Kong Ha Hong berasal dari marga Hwang, sama seperti Hwang Fei-hong-seorang praktisi ilmu bela diri Hung Gar, guru besar, tabib tradisional Tionghoa dan juga revolusioner yang kemudian menjadi pahlawan rakyat Tiongkok.
Dalam statement Ronald mengenai mendirikan yayasan ini yaitu, "Karena saya itu marganya sama seperti Hwang Fei-hong. Saya marga Hwang juga. Ayah saya berasal dari Tiongkok tempatnya Hwang Fei-hong. Kita satu kampung, ayah saya sama Hwang Fei-hong."
"Jadi, ini kita diriin perkumpulan Barongsai namanya Kong Ha Hong, yang artinya Yayasan Marga Hwang," tambah lelaki yang ramah ini.
Berdiri sejak 17 Agustus 1999, Ronald terus mendedikasikan kesenian Barongsai yang menjadi simbol mendatangkan keberuntungan ini.
Didirikan di hari 'keramat' yang menurut Ronald semangatnya sama seperti semangat kemerdekaan Indonesia, ia membuktikan cintanya pada perpaduan budaya antara Tiongkok dan Indonesia.
"Saya pilih hari 'keramat' yaitu hari kemerdekaan kita yang tercinta ini Indonesia, 17 Agustus 1999, makanya begitu main dari pagi sampai malam, tidak ada yang ganggu gugat. Kalau ada orang ganggu gugat (kesenian/pertunjukan Barongsai) berarti, (menunjukkan) aku lebih cinta pada Indonesia daripada you," beber Ronald lagi.
Sambil menutup wawancara, Ronald meringkas, "Ternyata Barongsai itu tidak ada kaitannya dengan agama dan ras. Ini semua adalah termasuk hiburan untuk semua rakyat Indonesia. Apalagi istimewanya pemain saya, umumnya orang Indonesia," pungkas Ronald Sjarif sambil tersenyum.
Nandhita Nur Fadjriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)