WISATA

Covid-19 Menggila, Ahli Virologi Minta Pemerintah Perketat Filter Masuk Bali

MetroTV
Minggu 27 Juni 2021 / 12:21
Jakarta: Ahli Virologi Universitas Udayana I Gusti Ngurah Kade Mahardika mengimbau pemerintah untuk memperketat filter masuk ke Bali. Mengingat kasus penyebaran covid-19 terus melonjak.

"Ini juga jadi perhatian Pak Menteri Sandiaga, bahwa ke depan filternya bagi yang masuk Bali hanya yang sudah divaksin atau menunjukkan hasil tes PCR negatif. Tidak lagi menggunakan antigen atau antibodi," ujar Mahardika saat berdiskusi dengan Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam acara Metro Pagi Prime Time, Sabtu, 26 Juni 2021.

PCR dinilai lebih memiliki sensitivitas tinggi dalam mendeteksi covid-19. Menurut Mahardika, persyaratan masuk Bali menggunakan rapid antigen, antibodi, dan berbagai test yang belum teruji tidak akan menyelesaikan masalah penularan covid-19 di Bali.

Saran itu disampaikan Mahardika kepada Sandi mengingat angka kasus positif terpapar covid-19 di Bali meningkat dalam satu minggu terakhir. Dia menilai, peningkatan ini terjadi akibat peningkatan kasus dari luar Bali.

Baca juga: Persiapan Pembukaan Wisata di Bali

Namun Sandi menyangkal mengenai temuan itu. Berdasarkan data, kata Sandi, lonjakan kasus itu berasal dari transmisi lokal bukan dari wisatawan. Apalagi dari wisatawan yang melakukan work from Bali (WFB).

"Transmisi lokal berkontribusi sebanyak 80 persen dari kasus baru tersebut. Sementara, sekitar 15 persen dari pelaku perjalanan dalam negeri dan yang WFB itu sebetulnya tidak terlalu signifikan. Jadi yang melakukan perjalanan ke Bali dari 7.500-8.000 orang per hari di Ngurah Rai  itu mungkin tidak sampai 10-15 persen," kata Sandi.

Namun, Mahardika tetap meyakini bahwa kemungkinan besar transmisi covid-19 di wilayah Gambir adalah varian delta. Artinya, kata dia, potensi penularan melalui kontak antara turis dan masyarakat lokal dalam single event.

"Pembukaan Bali hanya boleh dilakukan bila vaksinasi sudah mencapai 70 persen penduduk. Kemudian rute masuknya hanya dua, yaitu sudah divaksin, atau melalui PCR. Ketiga, untuk sementara, yang perlu sangat diperhatikan adalah 3M, terutma menjaga jarak," ujar Mahardika. (Mentari Puspadini)

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(MBM)

MOST SEARCH