WISATA
Kemenparekraf Terus Bekali Pelaku Pariwisata di Kawasan BYP
Medcom
Selasa 25 Oktober 2022 / 16:20
Jakarta: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali menggelar pelatihan bagi pelaku pariwisata di Kawasan Borobudur-Yogyakarta-Prambanan (BYP). Langkah ini dilakukan untuk mendorong pelaku wisata desa dapat menemukan potensi pengembangan desa menuju desa wisata mandiri.
Bertempat di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pelatihan dilaksanakan dalam dua tahap yakni pada 22-27 Oktober dan 23-28 Oktober 2022 untuk 20 Kampung/Desa Wisata. Pelatihan ini sendiri masuk dalam rangkaian kegiatan Kampanye Sadar Wisata 5.0.
"Melalui berbagai pelatihan yang diberikan, harapannya kampung atau desa wisata mampu terus berbenah diri meningkatkan keterampilan dan kapasitasnya, sehingga menjadi desa wisata mandiri, memiliki daya saing, serta menjadi lokomotif kebangkitan perekonomian di sektor parekraf," kata Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno.
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Martini Mohamad Paham menambahkan bahwa kualitas dan kompetensi SDM pariwisata berperan signifikan dalam pembangunan dan pengembangan pariwisata, termasuk di desa wisata. Karena itu, mereka harus terus diberikan dukungan
.jpeg)
"Upaya mensinergikan desa dengan pariwisata, dapat dilakukan dengan pendekatan 3C (commitment, competence, champion). Yakni membangun komitmen pemerintah daerah, didukung kompetensi masyarakat untuk mengembangkan desanya sebagai desa wisata. Kemudian champion yaitu dengan menciptakan agen perubahan melalui masyarakat unggul yang berkontribusi bagi perekonomian," paparnya.
Program pelatihan pun disambut baik Husni Eko Prabowo dari Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta. Terpilihnya wilayah BYP sebagai lokasi pelatihan dianggap tetap karena pelaku pariwisata adalah aset penting bagi Kota Yogyakarta.
"Pelaku pariwisata di Yogyakarta menyadari bahwa hidup kami lebih banyak dari pariwisata. Sudah menjadi tekad kami bahwa sejengkal tanah pun di kota Yogyakarta bisa jadi destinasi wisata," kata Husni.
Pelatihan kewirausahaan di lokasi pertama (22-27 Oktober 2022) diikuti perwakilan desa wisata di kota Yogyakarta meliputi, Kampung Wisata Kadipaten, Taman Sari (Patehan), Kauman (Ngupasan), Sosromenduran, Purbayan, Warungboto, Rejowinangun, Sayidan (Prawirodirjan), Cokrodiningratan, dan Pakualaman (Gunung Ketur).
Adapun yang di lokasi kedua (23-28 Oktober 2022) melibatkan perwakilan desa wisata yang berada di Kabupaten Magelang, Sleman, Klaten dan sekitarnya, meliputi Desa Wisata Prenggan, Candirejo, Tanjungsari, Ngargogondo, Wanurejo, Mendut, Bugisan, Kebondalem Kidul, Pereng, dan Bokoharjo.
Secara keseluruhan, peserta pelatihan memperoleh materi yang terdiri dari 3 Paket, meliputi Paket A, terkait pengembangan dan inovasi produk wisata, Paket B terkait paket wisata, homestay, kuliner, dan cinderamata, serta Paket C mengenai kewirausahaan, meliputi perencanaan bisnis dan digitalisasi keuangan, marketing, dan SDM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(ELG)
Bertempat di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pelatihan dilaksanakan dalam dua tahap yakni pada 22-27 Oktober dan 23-28 Oktober 2022 untuk 20 Kampung/Desa Wisata. Pelatihan ini sendiri masuk dalam rangkaian kegiatan Kampanye Sadar Wisata 5.0.
"Melalui berbagai pelatihan yang diberikan, harapannya kampung atau desa wisata mampu terus berbenah diri meningkatkan keterampilan dan kapasitasnya, sehingga menjadi desa wisata mandiri, memiliki daya saing, serta menjadi lokomotif kebangkitan perekonomian di sektor parekraf," kata Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno.
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Martini Mohamad Paham menambahkan bahwa kualitas dan kompetensi SDM pariwisata berperan signifikan dalam pembangunan dan pengembangan pariwisata, termasuk di desa wisata. Karena itu, mereka harus terus diberikan dukungan
.jpeg)
"Upaya mensinergikan desa dengan pariwisata, dapat dilakukan dengan pendekatan 3C (commitment, competence, champion). Yakni membangun komitmen pemerintah daerah, didukung kompetensi masyarakat untuk mengembangkan desanya sebagai desa wisata. Kemudian champion yaitu dengan menciptakan agen perubahan melalui masyarakat unggul yang berkontribusi bagi perekonomian," paparnya.
Program pelatihan pun disambut baik Husni Eko Prabowo dari Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta. Terpilihnya wilayah BYP sebagai lokasi pelatihan dianggap tetap karena pelaku pariwisata adalah aset penting bagi Kota Yogyakarta.
"Pelaku pariwisata di Yogyakarta menyadari bahwa hidup kami lebih banyak dari pariwisata. Sudah menjadi tekad kami bahwa sejengkal tanah pun di kota Yogyakarta bisa jadi destinasi wisata," kata Husni.
Pelatihan kewirausahaan di lokasi pertama (22-27 Oktober 2022) diikuti perwakilan desa wisata di kota Yogyakarta meliputi, Kampung Wisata Kadipaten, Taman Sari (Patehan), Kauman (Ngupasan), Sosromenduran, Purbayan, Warungboto, Rejowinangun, Sayidan (Prawirodirjan), Cokrodiningratan, dan Pakualaman (Gunung Ketur).
Adapun yang di lokasi kedua (23-28 Oktober 2022) melibatkan perwakilan desa wisata yang berada di Kabupaten Magelang, Sleman, Klaten dan sekitarnya, meliputi Desa Wisata Prenggan, Candirejo, Tanjungsari, Ngargogondo, Wanurejo, Mendut, Bugisan, Kebondalem Kidul, Pereng, dan Bokoharjo.
Secara keseluruhan, peserta pelatihan memperoleh materi yang terdiri dari 3 Paket, meliputi Paket A, terkait pengembangan dan inovasi produk wisata, Paket B terkait paket wisata, homestay, kuliner, dan cinderamata, serta Paket C mengenai kewirausahaan, meliputi perencanaan bisnis dan digitalisasi keuangan, marketing, dan SDM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)