WISATA
Menparekraf Sandiaga Ajak Investor Berinvestasi di 5 DSP dan 8 KEK Pariwisata
A. Firdaus
Jumat 29 Juli 2022 / 16:15
Jakarta: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengajak para investor untuk berinvestasi di lima destinasi super perioritas (DSP) dan delapan kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata.
Hal itu disampaikan Menparekraf Sandiaga saat menghadiri Forum Investasi dan Pembiayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang diselenggarakan oleh Himpunan Anak Media (HAM) berkolaborasi dengan ARTOTEL Group dan Kemenparekraf, Jumat 28 Juli 2022.
“Sebelum saya bertugas ke pemerintahan, dulu mengelola investasi, dan saya melihat peluangnya sangat besar. Apalagi investasi yang begitu banyak menciptakan lapangan pekerjaan,” terang Menparekraf Sandiaga.
Pariwisata dan ekonomi kreatif, lanjut Menparekraf Sandiaga, studinya menciptakan enam kali lipat jumlah lapangan pekerjaan dalam setiap 1 dollar off investment. Yang dibutuhkan sekarang itu eksekusi bagaimana 8 KEK Pariwisata, 5 DSP, dan 12 sustainable tourism yang mencari sustainable projects alternative sekema pembiayaannya pun sudah ada sehingga memberikan dampak yang luas.
Hingga saat ini tercatat kebutuhan investasi dan pembiayaan di 8 KEK Pariwisata seperti Morotai, Singosari, Tanjung Lesung, Likupang, Lido, Nongsa, Tanjung Kelayang, Mandalika sebesar Rp226,79 triliun. Sedangkan kebutuhan investasi dan pembiayaan di 3 Badan Otorita Pariwisata yaitu Borobudur, Labuan Bajo dan Danau Toba sebesar Rp6,7 triliun.
Peluang tersebut, lanjut Menparekraf terlihat lantaran pada Mei 2022, World Economic Forum telah merilis Travel & Tourism Development Index (TTDI) 2022, dan Indonesia berada pada peringkat 32 dari 117 negara atau naik 12 posisi dibandingkan tahun 2019.
“Para investor melihat ada peluang yang signifikan yang dilihat dari TTDI Indonesia yang naik 12 peringkat di atas Thailand dan Malaysia. Sehingga ini membuka untuk berinvestasi,” kata Menparekraf Sandiaga.
Lebih lanjut, Menparekraf Sandiaga juga menjelaskan dengan terbukanya peluang investasi ini diharapkan, terdapat penciptaan dan kebangkitan ekonomi karena terdapat 1.1 juta lapangan pekerjaan baru tahun 2021.
“Sesuai arahan Presiden, bahwa proyek-proyek infrastruktur harus selesai dari 2023-2024, tidak boleh ada yang mangkrak. Untuk itu investor harus bergegas menyelesaikan pembangunannya, sehingga 2024 target 4,4 juta lapangan kerja baru dapat terealisasikan,” ujarnya.
Menparekraf juga menjelaskan, sistem KEK ini menarik karena bisa memberikan insentif dari keuangan, perpajakan, pembiayaan dan pengelolaan lahan. KEK ini adalah model yang juga sudah digunakan negara-negara lain.
Yang paling mendesak adalah realisasi investasi akomodasi di lima DSP juga yang mendesak adalah kesiapan untuk menggelar event-event berskala internasional agar sektor parekraf siap menyambut event-event besar seperti KTT G20 atau ASEAN Summit.
“Diharapkan melalui Forum ini, kita dapat menyaksikan peluang-peluang investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, serta dapat disusun skema-skema pembiayaan yang bisa diterapkan pada project pariwisata lainnya sehingga dapat mendorong percepatan pembangunan di lima DSP dan 8 KEK Pariwisata,” ujarnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Industri dan Investasi menambahkan, forum ini bertujuan untuk percepatan pembangunan KEK pariwisata, Kawasan Otoritatif Badan Otorita Pariwisata, dan Sustainable Tourism Investment Project melalui penyediaan alternatif skema pembiayaan yang bisa diberikan oleh Lembaga Pembiayaan maupun oleh investor lainnya.
“Melalui forum ini, diharapkan dapat dihasilkan komitmen positif antara lembaga pembiayaan dengan pengelola kawasan guna mendorong percepatan pembangunan dan pengembangan project pariwisata,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Hal itu disampaikan Menparekraf Sandiaga saat menghadiri Forum Investasi dan Pembiayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang diselenggarakan oleh Himpunan Anak Media (HAM) berkolaborasi dengan ARTOTEL Group dan Kemenparekraf, Jumat 28 Juli 2022.
“Sebelum saya bertugas ke pemerintahan, dulu mengelola investasi, dan saya melihat peluangnya sangat besar. Apalagi investasi yang begitu banyak menciptakan lapangan pekerjaan,” terang Menparekraf Sandiaga.
Pariwisata dan ekonomi kreatif, lanjut Menparekraf Sandiaga, studinya menciptakan enam kali lipat jumlah lapangan pekerjaan dalam setiap 1 dollar off investment. Yang dibutuhkan sekarang itu eksekusi bagaimana 8 KEK Pariwisata, 5 DSP, dan 12 sustainable tourism yang mencari sustainable projects alternative sekema pembiayaannya pun sudah ada sehingga memberikan dampak yang luas.
Hingga saat ini tercatat kebutuhan investasi dan pembiayaan di 8 KEK Pariwisata seperti Morotai, Singosari, Tanjung Lesung, Likupang, Lido, Nongsa, Tanjung Kelayang, Mandalika sebesar Rp226,79 triliun. Sedangkan kebutuhan investasi dan pembiayaan di 3 Badan Otorita Pariwisata yaitu Borobudur, Labuan Bajo dan Danau Toba sebesar Rp6,7 triliun.
Peluang tersebut, lanjut Menparekraf terlihat lantaran pada Mei 2022, World Economic Forum telah merilis Travel & Tourism Development Index (TTDI) 2022, dan Indonesia berada pada peringkat 32 dari 117 negara atau naik 12 posisi dibandingkan tahun 2019.
“Para investor melihat ada peluang yang signifikan yang dilihat dari TTDI Indonesia yang naik 12 peringkat di atas Thailand dan Malaysia. Sehingga ini membuka untuk berinvestasi,” kata Menparekraf Sandiaga.
Lebih lanjut, Menparekraf Sandiaga juga menjelaskan dengan terbukanya peluang investasi ini diharapkan, terdapat penciptaan dan kebangkitan ekonomi karena terdapat 1.1 juta lapangan pekerjaan baru tahun 2021.
“Sesuai arahan Presiden, bahwa proyek-proyek infrastruktur harus selesai dari 2023-2024, tidak boleh ada yang mangkrak. Untuk itu investor harus bergegas menyelesaikan pembangunannya, sehingga 2024 target 4,4 juta lapangan kerja baru dapat terealisasikan,” ujarnya.
Menparekraf juga menjelaskan, sistem KEK ini menarik karena bisa memberikan insentif dari keuangan, perpajakan, pembiayaan dan pengelolaan lahan. KEK ini adalah model yang juga sudah digunakan negara-negara lain.
Yang paling mendesak adalah realisasi investasi akomodasi di lima DSP juga yang mendesak adalah kesiapan untuk menggelar event-event berskala internasional agar sektor parekraf siap menyambut event-event besar seperti KTT G20 atau ASEAN Summit.
“Diharapkan melalui Forum ini, kita dapat menyaksikan peluang-peluang investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, serta dapat disusun skema-skema pembiayaan yang bisa diterapkan pada project pariwisata lainnya sehingga dapat mendorong percepatan pembangunan di lima DSP dan 8 KEK Pariwisata,” ujarnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Industri dan Investasi menambahkan, forum ini bertujuan untuk percepatan pembangunan KEK pariwisata, Kawasan Otoritatif Badan Otorita Pariwisata, dan Sustainable Tourism Investment Project melalui penyediaan alternatif skema pembiayaan yang bisa diberikan oleh Lembaga Pembiayaan maupun oleh investor lainnya.
“Melalui forum ini, diharapkan dapat dihasilkan komitmen positif antara lembaga pembiayaan dengan pengelola kawasan guna mendorong percepatan pembangunan dan pengembangan project pariwisata,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)