KULINER

Festival Kopi Media Indonesia Angkat Keunggulan Kopi Konservasi Nusantara

Media Indonesia.com
Kamis 01 Februari 2024 / 22:21
Jakarta: Acara tahunan Festival Kopi Media Indonesia kembali hadir dengan suguhan beragam kopi Nusantara. Memasuki tahun ke-6 penyelenggaraan, acara yang dihelat dalam rangkaian HUT Media Indonesia kali ini fokus pada kopi konservasi Nusantara.

"Untuk kali pertama, kami menggelar festival khusus kopi konservasi Nusantara, dari Aceh sampai Manggarai di Flores (NTT). Saya kira penting bagi kita untuk menikmati kopi dan kopi selalu membawa keceriaan bagi yang menikmatinya," ungkap Direktur Utama Media Indonesia Gaudensius Suhardi saat membuka festival di Kompleks Media Group, Kedoya, Jakarta Barat, Kamis (1/2).

Ia mengungkapkan, Media Indonesia menyelenggarakan festival kopi salah satunya karena filosofi dari produk ini sendiri. Misalnya, kopi dapat merekatkan persahabatan. "Persahabatan itu justru kental di kalangan pencinta kopi," katanya.

"Bagi kami, kopi bukan soal pahitnya hidup. Ternyata yang pahit juga membawa kenikmatan. Secangkir kopi di pagi hari membuka cakrawala sepanjang hari," tambah Gaudens.

Selain pameran dan talkshow kopi, sejumlah kegiatan diadakan pada pameran tersebut, di antaranya kuliah umum dari Menteri LHK Siti Nurbaya tentang Transformasi Ekonomi Lingkungan Indonesia, kuliah umum dari Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto tentang Menjaga Industri Migas Di Tengah Transisi Energi.

Lalu ada Lauching Buku Versi Digital E-book The Indonesian Next Leader, Outlook Media Digital Indonesia 2024, hingga penampilan musik.
 

Serunya acara tahunan Festival Kopi Media Indonesia



(Enggak cuma kopi, kamu juga bisa menikmati kuliner lain di Festival Kopi Media Indonesia. Foto: Dok. Instagram Media Indonesia/@mediaindonesia)

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya turut mengapresiasi Festival Kopi Media Indonesia. Di Kementerian LHK, katanya, kopi juga menjadi maskot untuk keberhasilan perhutanan sosial. Pada areal 6,4 juta hektare hutan sosial, sebanyak 21 persen agroforestri dan 7 persen di antaranya tanaman kopi. 

Menteri Siti juga mengapresiasi festival ini yang mengangkat kopi konservasi Nusantara. Menurutnya, kemitraan konservasi adalah langkah yang sangat bagus di perhutanan sosial Tanah Air.

"Dulu orang masuk ke hutan diusir-usir karena katanya ranting gak boleh patah, nyamuk enggak boleh mati. Artinya orang dateng aja gak boleh. Tapi sekarang sudah ada terobosan-terobosannya karena berbagai kebutuhan sosial, ekonomi dan lain-lain. Maka kita menyebutnya kemitraan konservasi. Jadi ruangnya ada," paparnya.

Ia menyebut luas lahan agroforestri kopi sekitar 291.400 hektare. Sementara produksi kopi Indonesia berada di kisaran 1 juta ton per tahun.

"Jadi ruang untuk produksinya masih banyak. Perhutanan sosialnya juga kesempatannya masih banyak. Saya berterima kasih kepada peserta pameran sudah membawa agroforestri kopi," ungkap Siti.

Dalam berbagai kesempatan ke luar negeri, ia bertemu dengan para konsulat jenderal (konjen) untuk bicara tentang bagaimana mendorong kelompok-kelompok konservasi ini bisa maju ke internasional.

"Maka pada saat itu kita juga melakukan dukungan untuk promosi dan marketing product. Seller meet buyer itu penting menurut saya, kopi, pariwisata, dan lain-lain. Kemudian pameran, katalog produk, elektronik media, dan sosial media," jelas Menteri LHK.

"Peluang ekspor kopi masih sangat besar, di Indonesia tercatat masih 800 ribuan ton. Komposisinya 72 persen robusta, 27 persen arabika, dan 1 persen liberika," pungkasnya.


(Festival Kopi Media Indonesia. Foto: Dok. Instagram Media Indonesia/@mediaindonesia)


Putri Rosmalia/Ihfa Firdaus


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH