KULINER
Mitos-mitos Mengenai Konsumsi Susu serta Produk Turunannya
Raka Lestari
Sabtu 05 Februari 2022 / 14:15
Jakarta: Setiap hari, kamu perlu mencukupkan asupan nutrisi dengan gizi lengkap dan seimbang yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Banyak makanan yang dapat kamu konsumsi untuk membantu melengkapi asupan gizi harian, salah satunya adalah produk dairy seperti susu sapi segar dan produk olahan susu lainnya yaitu yogurt dan keju.
Produk dairy dilengkapi dengan berbagai kandungan baik seperti protein, Vitamin A, B1, B2, kalsium, fosfor dan mineral lainnya. Produk dairy juga dapat mendukung kesehatan sehari-hari serta kesehatan jantung dan syaraf.
"Seperti halnya makanan lainnya, jangan lupa untuk mengonsumsi susu setiap hari dalam jumlah yang sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan," ujar dr. Christin Santun Sriati Lumbantobing, M.Gizi, SpGK, seorang dokter spesialis gizi klinik.
Mengenai konsumsi susu, dr. Christin membahas beberapa mitos terkait pengonsumsian dan pengolahan produk dairy serta memberikan faktanya sebagai berikut ini:
Mitos:
Produk dairy yang berbeda, seperti susu dan yogurt, tidak dapat dikonsumsi bersamaan.
Fakta:
Mengonsumsi berbagai produk dairy secara bersamaan sebenarnya tidak apa-apa. Bagi para penggemar produk dairy, kamu bisa loh menikmati susu bersama keju, atau susu bersama yogurt. Tetapi, jangan lupa untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang sewajarnya, karena mengonsumsi sesuatu dalam jumlah berlebih tentunya kurang baik.
Mitos:
Minum susu di malam hari membuatmu jadi gemuk.
Fakta:
Salah satu faktor yang bisa menambah berat badan adalah melewati batas konsumsi kalori harian. Selama kamu tidak melewati batas kalori harian, minum susu di malam hari tidak akan berpengaruh pada berat badanmu.
Yang perlu diperhatikan adalah jarak antara waktu mengonsumsi susu dan tidur di malam hari. Pastikan kamu memberi waktu yang cukup untuk badanmu mencerna susu sebelum kamu tidur.
Mitos:
Minum susu di malam hari bisa menambah tinggi badan.
Fakta:
Secara ilmiah, susu kaya akan protein dan mengandung asam amino yang tinggi, yang penting untuk pertumbuhan. Pada malam hari, ada beberapa asam amino yang bekerja lebih optimal saat kamu beristirahat.
Saat kamu tidur, kamu berada dalam kondisi puasa dan tubuh kekurangan energi. Dalam kondisi ini, tubuhmu akan mengambil energi cadangan, salah satunya dari otot. Dengan minum susu sebelum tidur, kamu 'menabung' asupan energi yang nantinya akan digunakan oleh tubuh saat kamu tidur.
Mitos:
Orang yang memiliki intoleransi laktosa (lactose intolerance) sama sekali tidak bisa mengomsumsi susu.
Fakta:
Ada beberapa orang yang memiliki intoleransi terhadap laktosa yang dikandung susu, di mana saat mereka mengomsumsi susu, tubuh mereka akan bereaksi kurang baik seperti gatal-gatal atau mual. Terdapat perbedaan antara alergi dan intoleransi susu:
1. Orang yang memiliki alergi susu sama sekali tidak bisa mengonsumsi susu, namun mereka dengan intoleransi susu tetap bisa mengonsumsi susu dalam jumlah yang terbatas.
2. Orang dengan intoleransi laktosa dapat mengonsumsi sekitar 150-200ml susu per hari agar tubuh tidak bereaksi. Dianjurkan untuk konsultasi dengan dokter gizi untuk memastikan jika kamu memiliki alergi atau intoleransi susu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Produk dairy dilengkapi dengan berbagai kandungan baik seperti protein, Vitamin A, B1, B2, kalsium, fosfor dan mineral lainnya. Produk dairy juga dapat mendukung kesehatan sehari-hari serta kesehatan jantung dan syaraf.
"Seperti halnya makanan lainnya, jangan lupa untuk mengonsumsi susu setiap hari dalam jumlah yang sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan," ujar dr. Christin Santun Sriati Lumbantobing, M.Gizi, SpGK, seorang dokter spesialis gizi klinik.
Mengenai konsumsi susu, dr. Christin membahas beberapa mitos terkait pengonsumsian dan pengolahan produk dairy serta memberikan faktanya sebagai berikut ini:
Mitos:
Produk dairy yang berbeda, seperti susu dan yogurt, tidak dapat dikonsumsi bersamaan.
Fakta:
Mengonsumsi berbagai produk dairy secara bersamaan sebenarnya tidak apa-apa. Bagi para penggemar produk dairy, kamu bisa loh menikmati susu bersama keju, atau susu bersama yogurt. Tetapi, jangan lupa untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang sewajarnya, karena mengonsumsi sesuatu dalam jumlah berlebih tentunya kurang baik.
Mitos:
Minum susu di malam hari membuatmu jadi gemuk.
Fakta:
Salah satu faktor yang bisa menambah berat badan adalah melewati batas konsumsi kalori harian. Selama kamu tidak melewati batas kalori harian, minum susu di malam hari tidak akan berpengaruh pada berat badanmu.
Yang perlu diperhatikan adalah jarak antara waktu mengonsumsi susu dan tidur di malam hari. Pastikan kamu memberi waktu yang cukup untuk badanmu mencerna susu sebelum kamu tidur.
Mitos:
Minum susu di malam hari bisa menambah tinggi badan.
Fakta:
Secara ilmiah, susu kaya akan protein dan mengandung asam amino yang tinggi, yang penting untuk pertumbuhan. Pada malam hari, ada beberapa asam amino yang bekerja lebih optimal saat kamu beristirahat.
Saat kamu tidur, kamu berada dalam kondisi puasa dan tubuh kekurangan energi. Dalam kondisi ini, tubuhmu akan mengambil energi cadangan, salah satunya dari otot. Dengan minum susu sebelum tidur, kamu 'menabung' asupan energi yang nantinya akan digunakan oleh tubuh saat kamu tidur.
Mitos:
Orang yang memiliki intoleransi laktosa (lactose intolerance) sama sekali tidak bisa mengomsumsi susu.
Fakta:
Ada beberapa orang yang memiliki intoleransi terhadap laktosa yang dikandung susu, di mana saat mereka mengomsumsi susu, tubuh mereka akan bereaksi kurang baik seperti gatal-gatal atau mual. Terdapat perbedaan antara alergi dan intoleransi susu:
1. Orang yang memiliki alergi susu sama sekali tidak bisa mengonsumsi susu, namun mereka dengan intoleransi susu tetap bisa mengonsumsi susu dalam jumlah yang terbatas.
2. Orang dengan intoleransi laktosa dapat mengonsumsi sekitar 150-200ml susu per hari agar tubuh tidak bereaksi. Dianjurkan untuk konsultasi dengan dokter gizi untuk memastikan jika kamu memiliki alergi atau intoleransi susu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)