KULINER

Kuliner Solo yang Sarat Akan Filosofi

A. Firdaus
Selasa 22 Agustus 2023 / 11:25
Solo: Surakarta atau kerap disebut Solo merupakan kota yang masuk ke dalam wilayah Jawa Tengah, meski letaknya berdampingan dekat dengan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Letak demografisnya yang unik, membuat Solo menjadi tujuan wisata yang ikonik.

Sisi sejarah dari Kota Solo juga menjadi daya tarik tersendiri. Entah itu bangunan yang melegenda seperti Pura Mangkunegaran, hingga kulinernya yang menyimpan cerita.

Gusti Raden Ajeng (G.R.Aj.) Ancillasura Marina Sudjiwo dalam sambutannya saat menerima rombongan Jelajah Gizi dari Danone Indonesia yang berkolaborasi dengan Citilink, mengatakan, Kota Surakarta atau yang disebut dengan Solo dikenal dengan kekayaan budaya dan kulinernya.

"Namun belum banyak yang mengetahui bahwa ragam kuliner khas Kota Solo juga menyimpan banyak cerita budaya hingga ragam nutrisi dan gizi yang baik bagi kesehatan," ujar Gusti Ancillasura.

Menurut Gusti Ajeng, Kota Solo sendiri sering disebut lokasi perjamuan yang menjadi incaran wisatawan untuk berburu makanan karena ragam kuliner yang hadir di kota ini. Seperti halnya pangan kerajaan yang ada di Mangkunegaran yang menyimpan makna dari setiap pangan yang dihidangkan. Contohnya Apem, Ketan, Kolak, khas Pura Mangkunegaran yang sarat akan filosofi.

Apem adalah jajanan tradisional yang terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan telur, santan, gula dan sedikit garam. Kemudian adonan itu dibakar menggunakan tungku. Apem di Mangkunegaran ini biasanya disediakan di acara-acara tertentu yang menandakan bahwa manusia memohon pengampunan.

"Kemudian kolak berasal dari kata khalik yaitu Sang Pencipta. Kolak ini isinya pisang kepok, yang jika orang Jawa bilang ben kapok (supaya kapok) sehingga bertobat," ujar Gusti Ajeng.


Gusti Raden Ajeng (G.R.Aj.) Ancillasura Marina Sudjiwo. Dok. Ist

"Kemudian ketan merupakan sajian yang diharapkan dapat mempererat hubungan sesama manusia. Ini terlihat dari ketan yang lengket sehingga menyimbolkan hubungan yang erat antar sesama. Jadi dengan menyantap 3 kuliner ini, kita diingatkan untuk mengatur hubungan secara vertikal maupun horizontal. Leluhur memang memberikan nasihat penuh dengan perumpamaan. Itu supaya mudah diingat dan tidak dilupakan," tambahnya.

Sementara itu Wahyu Christina S.S,. M.M - Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kota Surakarta memaparkan, Solo menjadi kota yang didatangi banyak tamu yang memang khusus menikmati kuliner lokalnya. Ia mencatat saat ini jumlah UMKM Kuliner di Solo berjumlah 26,13% atau setara dengan 3.127 pelaku UMKM.

"Untuk itu kami menyadari bahwa kuliner Solo begitu kaya dan menjadi identitas kota yang penting untuk di kembangkan sejalan dengan program 17 Titik Prioritas Kota Solo. Solo dikenal akan varian pangan lokal yang beragam dan terkenal akan masakan yang disukai para raja dengan harga terjangkau," terang Christina.

Sebagai bentuk dukungan untuk para pelaku UMKM Kuliner Solo, pihaknya memiliki fasilitas
dan pendampingan UMKM Kuliner dalam hal legalitas (ijin edar PIRT, BPOM dan sertifikasi halal).
Koperasi juga mengelola kuliner Solo dengan berbagai aktivitas seperti festival kuliner khas Solo, sebagai bentuk promosi karena makanan khas Solo tidak kalah dari makanan yang sedang diminati masyarakat dan juga lebih sehat.

"Kami berharap dari acara hari ini, bisa memberikan wawasan atau referensi kuliner di Kota Solo kepada masyarakat luas," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH