KULINER

Kuliner Taiwan Makin Diminati di Indonesia

Medcom
Jumat 23 Februari 2024 / 18:31
Jakarta: Taiwan tak hanya memiliki tempat wisata menarik, tapi juga punya sejumlah kuliner ikonik. Tak heran, Taiwan sekarang mulai menjadi destinasi favorit wisatawan asal Indonesia.

Seperti tempat wisata di negara lain, Taiwan juga punya jajanan jalanan atau streetfood yang tak kalah lezat. Salah satu kuliner jalanan di Taiwan adalah sosis. Melihat potensi itu, Taso menghadirkan sosis awal Taiwan ke Indonesia.

"Sosis ini berbahan dasar 100% ayam dan menggunakan bumbu-bumbu asli dari Indonesia. Ini adalah sosis halal ala Taiwan pertama di Indonesia," kata Lio Adrian, CEO PT. Taso Indonesia Raya

Lilo menyebut rasa sosis milik Taso memiliki keunikan dan perbedaan dengan jajanan serupa. Ada rasa manis dan gurih pada sosis ini. Tidak seperti sosis biasa yang cenderung asin.

"Dengan ada rasa manis dan gurih pada sosis tidak seperti yang biasa kita nikmati yang cenderung asin, saya cukup yakin masyarakat Indonesia juga sebenarnya suka ini. Namun demikian jika menggunakan bahan daging yang sama pasti nanti marketnya terbatas," katanya lagi.
 

baca juga: 5 Rekomendasi Tempat Liburan Keluarga di Taiwan



"Makanya kami coba bereksperimen mengganti bahan dagingnya dengan ayam, dan terus menerus kami juga melakukan research, akhirnya bisa membuat sosis yang benar benar mirip sekali dengan yang di Taiwan," lanjutnya.

Taso yang dijual dengan konsep stall atau kaki lima (streetfood) serta sudah mengantongi sertifikat Halal dan ijin edar BP POM. Ada tiga varian menu yaitu Stick Taso berupa Taso yang dipotong-potong dan Taso Rice Bowl. Kisaran harga Taso mulai dari Rp19.500 hingga Rp39.000.

"Kalau varian Rice Bowl terbagi dalam tiga macam seperti Taso Sunny, Taso Chiffon serta Taso Crispy Egg. Ketiganya menggunakan bumbu-bumbu spesial," jelasnya.

Agar kuliner ala Taiwan ini semakin dikenal, Lio membuka sejumlah sejumlah kemitraan yang tersebar di kota-kota besar di pulau Jawa dan Sumatera. Dia sengaja memilih bentuk kemitraan dan bukan waralaba. Di tahun 2024 ini mereka hanya menargetkan sekitar 50 kemitraan Taso.

"Kami sangat hati-hati takutnya kalau terlalu kita push terus nanti tidak organik. Hal ini pula untuk menghindari citra kurang baik yang kadang terdengar tentang kemitraan yaitu jual sebanyak banyaknya setelah itu nanti nggak diurusin segala macam," katanya.

Selama setahun berdiri, Taso sudah memiliki tujuh gerai yang tersebar di beberapa kota. Dalam ajang Info Franchise & Business Concept (IFBC) 2024, mereka mendapatkan penghargaan The Emerging Business Opportunity IFBC 2024.

"Di kesempatan event ini Taso memberikan harga spesial bagi masyarakat yang ingin bermitra yakni dengan harga Rp55 juta sudah dapat dapat stall, alat-alat dan training tapi belum termasuk bahan sosisnya. Nanti mitra akan memilih sendiri tempatnya mau di mana, kita nanti tinggal cuma survei aja," tutupnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)

MOST SEARCH