KULINER
Ikan Bakar Uda Eri Kota Jambi, Per Hari Bisa Habiskan 40-50 Kg Ikan Nila
Yatin Suleha
Selasa 22 Agustus 2023 / 18:02
Jambi: Jambi yang lekat dengan serba 'Melayu' ini sejak 6 Januari 1957 sudah tidak menyatu lagi dengan Provinsi Sumatra Tengah. Provinsi Sumatra Tengah sendiri sejak tahun 1957 sudah tidak tercatat sebagai provinsi Indonesia setelah dibubarkan dengan UU Darurat No. 19 Tahun 1957, dan dimekarkan menjadi provinsi Sumatra Barat, Riau dan Jambi lewat UU No. 61 Tahun 1958 oleh pemerintahan Soekarno.
Nah, tentu saja jika kita berkunjung ke Jambi yang sering orang sebut "Bumi Melayu" ini, salah satu hal yang menarik adalah kulinernya. Siapa yang bisa menolak aneka kuliner lezat menggoda. Menengok sepintas, pastilah kamu menebak masakan ini adalah masakan Padang.
Tidak sepenuhnya salah, namun saat kamu mencobanya disitulah letak rasa yang berbeda. Standar rasa serupa penuh rempah nan menggugah selera. Tapi, eits jangan salah lho, rasanya beda!
Perbedaan utamanya yaitu jika masakan Padang khas di pedas dan gurih, masakan Jambi lebih menonjolkan di rasa gurih dan pedas yang tidak terlalu 'menggigit'. Cocok sekali dengan kamu yang kurang suka pedas namun menyukai masakan gurih berbumbu ala Melayu.
.jpeg)
(Uda Eri-sang pemilik rumah makan memberi pesan untuk menikmati makan di tempat atau dibungkus jangan sampai telat, nanti ikan bakarnya habis. Foto: Dok. Medcom.id/Yatin Suleha)
Salah satu yang sangat terkenal adalah rumah makan Ikan Bakar Uda Eri. Terletak di Jl. Sultan Agung No.30, Beringin, Kec. Ps. Jambi, Kota Jambi, pas di tengah tikungan segitiga, rumah makan legendaris nan senderhana ini sesak dipadati oleh banyak orang.
Saat jam makan siang, kamu yang melintas jalan ini pastinya langsung menengok ke arah rumah makan Uda Eri ini, karena penuhnya orang. Melihat hal ini, tentunya kamu tak ragu bukan dengan 'dugaan' makanan yang laris manis, sehingga banyak orang ingin menikmatinya.
Tim Medcom.id berkesempatan mencoba kuliner Uda Eri yang tersohor tersebut. Sayur taoge tumis, gulai jengkol, kemudian gulai nangka kuning serta yang menyeruak kepala ikan berbumbu oranye. Aneka ayam bakar, sambal hijau khas Padang yang gurih dan cenderung tidak pedas, kemudian berdatangan ikan bakar nila serta gurame yang menjadi 'ikonik' tersebut.
Jangan sampai lupa harus pesan juga "kerupuk jangek". Apakah itu? Kerupuk jangek juga andalan banyak orang nih. Coba bayangin kerupuk kulit yang disiram kuah gulai... Gimana-gimana? Sudah terbayang kan nikmatnya. Enggak perlu deh dijelasin di tulisan ini ya. Kamu coba sendiri di rumah deh, biar enggak penasaran.
.jpeg)
(Rumah makan Uda Eri tampak dari depan. Foto: Dok. Medcom.id/Yatin Suleha)
Hm, benar saja, bahkan tim Medcom yang tak suka ikan pun mengakui ikan nila bakar olahan Uda Eri begitu nikmat sehingga bisa memakannya. Hebatnya, malah bikin tambah nasi lagi! Bumbu cocol kecap terasa sedap dengan irisan cabai dan bawang merah yang diiris kecil-kecil. Lengkap! Kamu harus mencobanya untuk tahu rasanya-yang bahkan lebih enak daripada gambaran artikel ini. Swear!
Tim Medcom.id berbincang langsung dengan Herizal atau Uda Eri sang pemilik rumah makan Uda Eri. Ia bilang rumah makan ini berdiri sejak 1994, namun baru menambah menu nila bakarnya sejak tahun 2000.
"Selain nila gurame bakar juga ada. Tapi yang banyak orang suka nila (bakar)," jawab lelaki berkamata ini. Uda Eri mengaku hari Sabtu dan Minggu atau libur, bahkan orang dari luar kota datang hanya untuk mencoba aneka masakan Uda Eri.
"Per hari bisa datang ratusan, kurang lebih deh segitu," terang Uda Eri. "Pelanggan makan enggak mesti dia minta ikan. Tetap kita sajikan ikannya. Tapi kalau dia makan oke enggak makan enggak apa-apa," beber Uda Eri.
Kekhasan ikan bakar Nila yaitu terdapat di bumbunya yaitu menggunakan kacang tanah. "Beda dengan bumbu ayam bakar," tukas Uda Eri.
.jpeg)
(Jika bertandang ke rumah makan Ikan Bakar Uda Eri, siapkan perut yang kosong agar kamu dan keluarga dapat mencoba banyak menunya. Foto: Dok. Medcom.id/Yatin Suleha)
Dibandorel dengan harga Rp30 ribu ikan nila bakar menjadi juara dari rumah makan yang sudah berdiri 29 tahun ini. Dan masih termasuk ramah di kantong, Uda Eri hanya mematok rata-rata harga antara Rp17 ribuan hingga paling mahal yaitu ikan nila Rp35 ribuan.
"Nila Rp30 ribu satu porsi. Pakai nasi Rp35 ribu. Kita pakai ini, kalau dibungkus beda harga, makan di tempat beda harga. Dibungkus pakai ikan nila Rp30 ribu. Kalau makan itungannya ikan Rp30 ribu ditambah nasi Rp7 ribu jadi Rp37 ribu. Kalau dibungkus dapat nasi komplet sayur-sayurnya, tapi dipisah enggak disatuin ikannya beda nasinya beda. kalau disatuin enggak muat," kata Uda lagi.
"Per hari ikan bisa habis 40-50 kg kalau hari Minggu 50 kg. Sekilonya (isi) 4 ikan. Kali sendiri aja ya," senyum Uda Eri menutup perbincangan siang ini.
Daripada cuma membayangkan, intip YouTube milik Bilik Biai yang mengulas Rumah Makan Uda Eri yang bisa jadi bayangan kamu nih. Check it out!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Nah, tentu saja jika kita berkunjung ke Jambi yang sering orang sebut "Bumi Melayu" ini, salah satu hal yang menarik adalah kulinernya. Siapa yang bisa menolak aneka kuliner lezat menggoda. Menengok sepintas, pastilah kamu menebak masakan ini adalah masakan Padang.
Tidak sepenuhnya salah, namun saat kamu mencobanya disitulah letak rasa yang berbeda. Standar rasa serupa penuh rempah nan menggugah selera. Tapi, eits jangan salah lho, rasanya beda!
Perbedaan utamanya yaitu jika masakan Padang khas di pedas dan gurih, masakan Jambi lebih menonjolkan di rasa gurih dan pedas yang tidak terlalu 'menggigit'. Cocok sekali dengan kamu yang kurang suka pedas namun menyukai masakan gurih berbumbu ala Melayu.
Ikan Bakar Uda Eri di Kota Jambi
.jpeg)
(Uda Eri-sang pemilik rumah makan memberi pesan untuk menikmati makan di tempat atau dibungkus jangan sampai telat, nanti ikan bakarnya habis. Foto: Dok. Medcom.id/Yatin Suleha)
Salah satu yang sangat terkenal adalah rumah makan Ikan Bakar Uda Eri. Terletak di Jl. Sultan Agung No.30, Beringin, Kec. Ps. Jambi, Kota Jambi, pas di tengah tikungan segitiga, rumah makan legendaris nan senderhana ini sesak dipadati oleh banyak orang.
Saat jam makan siang, kamu yang melintas jalan ini pastinya langsung menengok ke arah rumah makan Uda Eri ini, karena penuhnya orang. Melihat hal ini, tentunya kamu tak ragu bukan dengan 'dugaan' makanan yang laris manis, sehingga banyak orang ingin menikmatinya.
Tim Medcom.id berkesempatan mencoba kuliner Uda Eri yang tersohor tersebut. Sayur taoge tumis, gulai jengkol, kemudian gulai nangka kuning serta yang menyeruak kepala ikan berbumbu oranye. Aneka ayam bakar, sambal hijau khas Padang yang gurih dan cenderung tidak pedas, kemudian berdatangan ikan bakar nila serta gurame yang menjadi 'ikonik' tersebut.
Jangan sampai lupa harus pesan juga "kerupuk jangek". Apakah itu? Kerupuk jangek juga andalan banyak orang nih. Coba bayangin kerupuk kulit yang disiram kuah gulai... Gimana-gimana? Sudah terbayang kan nikmatnya. Enggak perlu deh dijelasin di tulisan ini ya. Kamu coba sendiri di rumah deh, biar enggak penasaran.
.jpeg)
(Rumah makan Uda Eri tampak dari depan. Foto: Dok. Medcom.id/Yatin Suleha)
Hm, benar saja, bahkan tim Medcom yang tak suka ikan pun mengakui ikan nila bakar olahan Uda Eri begitu nikmat sehingga bisa memakannya. Hebatnya, malah bikin tambah nasi lagi! Bumbu cocol kecap terasa sedap dengan irisan cabai dan bawang merah yang diiris kecil-kecil. Lengkap! Kamu harus mencobanya untuk tahu rasanya-yang bahkan lebih enak daripada gambaran artikel ini. Swear!
Tim Medcom.id berbincang langsung dengan Herizal atau Uda Eri sang pemilik rumah makan Uda Eri. Ia bilang rumah makan ini berdiri sejak 1994, namun baru menambah menu nila bakarnya sejak tahun 2000.
"Selain nila gurame bakar juga ada. Tapi yang banyak orang suka nila (bakar)," jawab lelaki berkamata ini. Uda Eri mengaku hari Sabtu dan Minggu atau libur, bahkan orang dari luar kota datang hanya untuk mencoba aneka masakan Uda Eri.
"Per hari bisa datang ratusan, kurang lebih deh segitu," terang Uda Eri. "Pelanggan makan enggak mesti dia minta ikan. Tetap kita sajikan ikannya. Tapi kalau dia makan oke enggak makan enggak apa-apa," beber Uda Eri.
Kekhasan ikan bakar Nila yaitu terdapat di bumbunya yaitu menggunakan kacang tanah. "Beda dengan bumbu ayam bakar," tukas Uda Eri.
.jpeg)
(Jika bertandang ke rumah makan Ikan Bakar Uda Eri, siapkan perut yang kosong agar kamu dan keluarga dapat mencoba banyak menunya. Foto: Dok. Medcom.id/Yatin Suleha)
Dibandorel dengan harga Rp30 ribu ikan nila bakar menjadi juara dari rumah makan yang sudah berdiri 29 tahun ini. Dan masih termasuk ramah di kantong, Uda Eri hanya mematok rata-rata harga antara Rp17 ribuan hingga paling mahal yaitu ikan nila Rp35 ribuan.
"Nila Rp30 ribu satu porsi. Pakai nasi Rp35 ribu. Kita pakai ini, kalau dibungkus beda harga, makan di tempat beda harga. Dibungkus pakai ikan nila Rp30 ribu. Kalau makan itungannya ikan Rp30 ribu ditambah nasi Rp7 ribu jadi Rp37 ribu. Kalau dibungkus dapat nasi komplet sayur-sayurnya, tapi dipisah enggak disatuin ikannya beda nasinya beda. kalau disatuin enggak muat," kata Uda lagi.
"Per hari ikan bisa habis 40-50 kg kalau hari Minggu 50 kg. Sekilonya (isi) 4 ikan. Kali sendiri aja ya," senyum Uda Eri menutup perbincangan siang ini.
Daripada cuma membayangkan, intip YouTube milik Bilik Biai yang mengulas Rumah Makan Uda Eri yang bisa jadi bayangan kamu nih. Check it out!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)