Jakarta: Untuk sebagian orang, kopi bukanlah minuman yang aman dikonsumsi. Bisa saja kopi membuatmu pening, menaikkan asam lambung, hingga shaking. Tapi apakah kamu tahu faktor penyebab terjadinya hal tersebut?
Bukan soal kafein yang ada dalam kopi, namun tingkat acidic mampu menimbulkan gejala-gejala pada tubuh yang berpengaruh terhadap kesehatan tertentu. Jika kamu masih bingung, acidity merupakan tingkat keasaman pada kopi. Walaupun belum terbukti penyebabnya, tetapi kalau kamu mengalami gejala serupa maka disarankan untuk menghindari kopi.
Chelly Octavia, Marketing Manager %Arabica mengatakan, menurut kedokteran, kafein sangat dibutuhkan untuk tubuh. Biasanya satu cup sehari sudah maksimal. Jadi seharusnya sih enggak memiliki efek yang terlalu buruk.
"Sebenarnya yang membuat tubuh menolak minum kopi itu adalah acidity. Dan tingkat keasaman sangat berpengaruh untuk orang yang memiliki gangguan sistem pencernaan kaya lambung atau gerd," kata Chelly
Kualitas biji kopi dan pengolahannya sangat berpengaruh terhadap level keasaman. Berbeda dengan bir, kopi jika didiamkan terlalu lama bisa meningkatkan acidity-nya.
Selama green bean yang disajikan fresh maka tingkat acidic-nya belum terlalu tinggi. Kopi yang sudah kita roasting sendiri lalu blending, maka sebaiknya kita hanya menyimpannya selama 7 hari, kalau lebih akan dianggap waste.

"Kalo dibandingin kopi sama wine; wine semakin lama semakin tua maka semakin enak rasanya. Tapi kalau kopi makin tua itu sebenarnya makin enak juga tapi jangka waktunya hanya satu minggu, jadi setelah satu minggu langsung drop," ucap Chelly.
"Kalau biji kopinya fresh maka dijamin rasanya pun original dengan acidity sangat rendah, bisa dibilang lumayan aman" sambungnya.
Selain itu faktor yang membuat kopi memiliki acidity yang tinggi adalah, kurangnya quality check setiap harinya dan proses kalibrasi mesin juga jarang dilakukan. Biasanya pada coffee shop hanya melakukan kalibrasi satu kali di pagi hari, seharusnya bisa dilakukan setiap kali setelah mesin itu digunakan. Jadi tidak ada bubuk kopi tersisa yang diolah berkali-kali.
Nah, jika kamu tak bisa minum kopi dengan acidity tinggi kamu bisa mencoba Arabica beans yang tingkat keasamannya lebih rendah dari biji kopi lainnya.
Nandhita Nur Fadjriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Bukan soal kafein yang ada dalam kopi, namun tingkat acidic mampu menimbulkan gejala-gejala pada tubuh yang berpengaruh terhadap kesehatan tertentu. Jika kamu masih bingung, acidity merupakan tingkat keasaman pada kopi. Walaupun belum terbukti penyebabnya, tetapi kalau kamu mengalami gejala serupa maka disarankan untuk menghindari kopi.
Chelly Octavia, Marketing Manager %Arabica mengatakan, menurut kedokteran, kafein sangat dibutuhkan untuk tubuh. Biasanya satu cup sehari sudah maksimal. Jadi seharusnya sih enggak memiliki efek yang terlalu buruk.
"Sebenarnya yang membuat tubuh menolak minum kopi itu adalah acidity. Dan tingkat keasaman sangat berpengaruh untuk orang yang memiliki gangguan sistem pencernaan kaya lambung atau gerd," kata Chelly
Faktor tingginya acidity pada kopi
Kualitas biji kopi dan pengolahannya sangat berpengaruh terhadap level keasaman. Berbeda dengan bir, kopi jika didiamkan terlalu lama bisa meningkatkan acidity-nya.
Selama green bean yang disajikan fresh maka tingkat acidic-nya belum terlalu tinggi. Kopi yang sudah kita roasting sendiri lalu blending, maka sebaiknya kita hanya menyimpannya selama 7 hari, kalau lebih akan dianggap waste.

"Kalo dibandingin kopi sama wine; wine semakin lama semakin tua maka semakin enak rasanya. Tapi kalau kopi makin tua itu sebenarnya makin enak juga tapi jangka waktunya hanya satu minggu, jadi setelah satu minggu langsung drop," ucap Chelly.
"Kalau biji kopinya fresh maka dijamin rasanya pun original dengan acidity sangat rendah, bisa dibilang lumayan aman" sambungnya.
Selain itu faktor yang membuat kopi memiliki acidity yang tinggi adalah, kurangnya quality check setiap harinya dan proses kalibrasi mesin juga jarang dilakukan. Biasanya pada coffee shop hanya melakukan kalibrasi satu kali di pagi hari, seharusnya bisa dilakukan setiap kali setelah mesin itu digunakan. Jadi tidak ada bubuk kopi tersisa yang diolah berkali-kali.
Nah, jika kamu tak bisa minum kopi dengan acidity tinggi kamu bisa mencoba Arabica beans yang tingkat keasamannya lebih rendah dari biji kopi lainnya.
Nandhita Nur Fadjriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)