KULINER

Metro TV Sambut Gubernur Pramono Anung dalam Acara Satu Jakarta Sejuta Cerita

Aulia Putriningtias
Kamis 19 Juni 2025 / 18:43
Jakarta: Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Jakarta ke-498, Metro TV mengadakan acara "Satu Jakarta Sejuta Cerita," Kamis, 19 Juni 2025. Acara ini dihadiri langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.

Kedatangan Mas Pram -panggilan akrab Pramono- ke Metro TV sekaligus untuk melakukan wawancara khusus bersama jurnalis senior Aviani Malik dalam program khusus HUT DKI yang akan ditayangkan pada Minggu (22/6) pukul 19.30 WIB. Selain mengundang Pramono Anung, Metro TV juga mengundang dan berbincang dengan empat mantan Gubernur DKI, yakni Sutiyoso, Basuki Tjahaja Purnama, Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan. Dialog dengan para mantan Gubernur DKI akan ditayangkan pada Sabtu 21 Juni 2025. 

Dalam gelaran "Mini HUT DKI" bersama Gubernur Pramono Anung, Metro TV juga menampilkan  berbagai tradisi khas Betawi untuk memeriahkan. Mulai dari melakukan tradisi Palang Pintu, menyediakan kuliner khas Betawi, hingga musik tradisional Tanjidor sebagai penyambut di pintu masuk.

Baca juga: Dicetuskan H. Syamsudin Mangan, Kini PRJ Jadi Ajang Pameran Terbesar se-Asia Tenggara
 

Palang Pintu dalam tradisi Betawi



(Ada pula kerak telor yang hadir di area Metro TV. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)

Palang Pintu sendiri merupakan tradisi khas Betawi yang sering ditampilkan dalam acara pernikahan atau penyambutan tamu penting. Tradisi Palang Pintu tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga mengandung nilai-nilai budaya Betawi yang kaya, seperti keberanian, kecerdasan, dan religiusitas. 

Biasanya Palang Pintu memang digunakan dalam pernikahan. Namun, juga sebagai penyambutan tamu penting, layaknya saat ini, menyambut kedatangan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.
 

Tanjidor, kesenian musik khas Betawi



(Azka, personil termuda grup kesenian Tanjidor "Pusaka Tiga Saudara" . Foto: Dok. Yatin Suleha/Medcom.id)

Berbicara kesenian musik, Betawi memiliki kepunyaan tersendiri, yakni Tanjidor. Tanjidor adalah kesenian musik tradisional Betawi yang menggunakan alat musik Barat, terutama alat musik tiup, dan dimainkan secara berkelompok.

Tanjidor awalnya digunakan untuk mengiringi acara-acara resmi, upacara militer, dan acara keagamaan. Seiring waktu, Tanjidor juga digunakan untuk mengiringi acara-acara hiburan dan perayaan masyarakat Betawi, termasuk penyambutan tamu penting.

Salah satu anggota kesenian Tanjidor termuda yaitu Azka (9) yang tergabung dalam grup Tanjidor bernama "Pusaka Tiga Saudara" mengatakan ia senang bisa hadir di acara sambut perayaan HUT Jakarta di Metro TV. "Pengin ikut, menyenangi (Tanjidor)," ucap Azka. Ia pun menyatakan mengikuti tanjidor ini dari ia berusia enam tahun.
 

Kuliner khas Betawi



(Bir pletok ikut menyemarakkan acara Satu Jakarta Sejuta Cerita di Metro TV. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)

Tak sampai sana, acara ini juga dikelilingi oleh kuliner khas Betawi. Mulai dari selendang mayang, kerak telor, asinan betawi, bir pletok, hingga laksa betawi. Makanan dan minuman ini dibagikan secara gratis untuk para kru dan tamu hadir lainnya.

Selendang mayang sendiri merupakan minuman khas dengan bentuk seperti jeli yang dibuat dari adonan tepung beras, tepung hunkwe, sagu aren, yang diberikan pewarna hijau, merah, dan putih. Kemudian, diberikan gula merah cair dan santan, serta es batu untuk disajikan.

Sementara itu, Laksa Betawi adalah makanan berjenis mie yang diberi bumbu. Laksa Betawi memiliki kuah berwarna kekuningan.

Selain itu, ada Asinan Betawi, yang mana sayuran diasinkan dan diawetkan seperti sawi, kubis, tauge, tahu, selada yang disajikan dalam bumbu kacang yang dicampur cuka dan cabai, ditaburi kacang goreng dan kerupuk (khususnya kerupuk mi).

Berbicara kerak telor, pastinya tidak asing! Kerak telor dibuat dari beras ketan dan telur bebek atau ayam, dimasak bersama dengan berbagai bumbu dan bahan seperti bawang merah cincang halus, udang kering, bawang merah goreng, lada putih, garam dan sebagainya. 

Baca juga: Di Mana Tempat Jajan serta Kuliner di PRJ?

Selanjutnya, yang tak boleh ketinggalan adalah bir pletok. minuman tradisional khas Betawi yang terbuat dari campuran rempah-rempah seperti jahe, serai, kayu manis, kayu secang, dan daun pandan. Meskipun namanya mengandung kata "bir", minuman ini sama sekali tidak mengandung alkohol.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH