KULINER

Cerita Sore di Liberta

Yatin Suleha
Kamis 16 Januari 2020 / 16:16

Jakarta: Matahari mulai bergeser ke arah Barat. Pukul 4.30 sore, rasanya segelas kopi hangat dan kudapan ringan bisa menjadi penyegar sebelum meneruskan langkah kaki untuk pulang.

Canape - Cacio E Pepe Gnocchi Fritti, kentang gurih yang hangat dibalur cacio e pepe dip. Atau beberapa potongan pizza khas Italia yang tipis dan renyah, rasanya pas jadi peneman segelas teh yang dingin atau cappuccino hangat dengan sedikit brown sugar yang manis-manis jambu.

Truffle Funghi Pizza bisa jadi salah satu snack yang cocok sebelum menutup hari. Pizza tipis dengan truffle white sauce, potongan jamur champignon, dengan mozzarella cheese terasa gurih dan yummy.

Untuk menikmati dua hidangan tersebut di atas kamu sepertinya tak harus bingung untuk mencarinya, karena Liberta menyuguhkan hidangan khas Italia dengan sentuhan modern.

embed(Ada lebih dari 200 jenis wine tersedia. Foto: Dok. Gaya.id/Khalishah Nuramalina)

Baru saja dibuka, tepatnya Rabu, 15 Januari 2020 lalu, resto yang menjadi bagian dari Prima Rasa Dining Group bertempat di CBD Sudirman memanjakan lidah siapa pun penikmat kuliner.

Dengan interior paduan warna coklat dan hitam, kesan klasik khas Italia memberikan atmosfer kehangatan dalam balutan modern industrial. Kevin Lie selaku Brand Owner dari Liberta Restaurant menghadirkan memori restoran Italia yang pernah ia sambangi ketika berada di Amerika.

Nama restoran yang berarti "Kebebasan" ini dihadirkan dalam menunya. "(Lebih tepatnya) freedom to express baik dalam ingredientsnya maupun kreasi yang dihadirkan," tambah Kevin.

embed(Pizza khas Italia yang tipis dan renyah, dengan lapisan truffle white oil. Foto: Dok. Gaya.id/Khalishah Nuramalina)

Makanan Italia yang fleksibel

Yuji Ishiguro, CEO dari Prima Rasa Dining Group memaparkan mengapa memilih makanan Italia. Ia bilang, "Makanan Italia sangat fleksibel dalam hal cara mereka disajikan di berbagai belahan dunia. Kami mendapat banyak inspirasi dari bagaimana koki di seluruh dunia menerjemahkan gaya ke dalam masakan Italia."

Kevin percaya bahwa makan bukan sekedar hanya pengenyang perut semata, karena menurutnya pengalaman dalam kuliner juga merupakan hal yang esensial. Salah satu signature yang unik di resto yang memiliki dua ruang private room dan outdoor yang nyaman ini adalah Bone Marrow Spaetzle.

embed

(Kudapan manis dan ringan dengan  Mix Canoli dalam satu tempat, terdiri dari ricotta cheese, strawberry rhubarb, dan pistachio yang renyah. Foto: Dok. Gaya.id/Khalishah Nuramalina)

Spaetzle yang merupakan hidangan mie ala Eropa ini dihidangakan hangat dengan tulang sumsum di atasnya. Sepiring menu ini bisa menjadi highlight hari kamu setelah sibuk seharian.

Tapi belum selesai sampai di situ, karena mixologist Asa Madani - sang peraih juara di Infinity Mixology Champion 2019 menjadi mixologist di tempat ini yang siap menemani kamu dengan aneka cocktail dan mocktail.

Pencinta wine juga bisa meresapi lebih dari 200 jenis wine yang tersedia. Tak perlu ragu wine kesukaan tersedia atau tidak, karena ada lebih dari 1.000 botol dalam wine cellar.

Bersiap untuk berkunjung ke tempat ini yang setiap hari buka dari jam 11 siang hingga jam 11 malam. Dan dengan rata-rata harga yang disajikan sekitar Rp120 ribu, kamu bisa menyambangi tempat ini bersama kolega, sahabat, atau pasangan kamu.



Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH