KULINER

Locton Cacao, 'Willy Wonka Factory' Versi Indonesia

Yatin Suleha
Minggu 29 Juni 2025 / 14:08
Jakarta: Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar melakukan kunjungan ke Locton Cacao Official Store di Surya Mas Square, Kuta, Bali. Wamen Ekraf Irene menyebut gerai itu sebagai ‘Willy Wonka Factory versi Indonesia’.

“Ini bukan soal jualan cokelat. Ini soal bagaimana produk bisa menjadi cerita, dan cerita bisa menjadi gerakan. Di sini, setiap rasa punya makna,” ujar Wamen Ekraf Irene dalam kunjungannya pada Rabu, 25 Juni 2025.

Baca juga: Selain Cokelat, Ini Makanan yang Cocok Dimakan saat Valentine, Lebih Sehat!

Locton Cacao Official Store merupakan rumah cokelat premium berbasis single origin yang berhasil mengemas potensi lokal menjadi produk global. 

Kunjungan ini merupakan bagian dari komitmen Kementerian Ekraf dalam memperkuat subsektor kuliner sebagai salah satu tulang punggung ekonomi kreatif, melalui inovasi yang berpihak pada keberlanjutan, kearifan lokal, dan pemberdayaan daerah.


(Wamenekraf menyebut Locton Cacao sebagai “Willy Wonka Factory versi Indonesia” saat kunjungan ke gerai resminya Locton Cacao Official Store di Surya Mas Square, Bali. Foto: Dok. Birkom Kemenekraf)

Di tengah denyut inovasi kreatif Bali, Locton tak hanya menawarkan produk cokelat, tapi menciptakan sebuah destinasi rasa dan narasi. 

Dengan filosofi Single & Sustainable, mereka memaksimalkan potensi biji kakao Indonesia—bahkan bagian yang selama ini dianggap limbah, seperti husk (kulit biji kakao)—menjadi inovasi seperti chocolate husk tea, minuman seduh bernuansa teh dengan karakter cokelat yang kuat dan orisinal.

Wamen Ekraf Irene menilai Locton sebagai contoh konkret transformasi industri kuliner yang berpijak pada nilai tambah dan keberlanjutan. 

Wamen Ekraf Irene juga menekankan bahwa cokelat Indonesia memiliki potensi besar untuk mengambil tempat dalam lanskap gaya hidup global, seperti halnya kopi.

“Kopi sudah menjadi identitas kita. Tapi hari ini saya merasakan bahwa cokelat bisa menyusul, bahkan dengan daya emosional yang lebih dalam dan Locton membuktikan itu. This one is truly one of a kind,” ucap Wamen Ekraf Irene.

Dalam kunjungan tersebut, Wamen Ekraf Irene juga menjajal sneak peek dari omakase chocolate—pengalaman pencicipan yang menyatukan kurasi rasa, storytelling visual, hingga elemen kejutan. 


(Locton dinilai sukses menjadikan cokelat lokal sebagai simbol inovasi kuliner berkelanjutan dengan daya saing global, Bali. Foto: Dok. Birkom Kemenekraf)

Wamen Ekraf Irene sampai menyebut pengalamannya di lokasi sebagai ‘Willy Wonka Factory versi Indonesia’ yang memadukan kualitas dan daya cipta dengan estetika dan tradisi.

Namun lebih dari produk dan konsep, Wamen Ekraf Irene menyoroti ekosistem yang dibangun Locton. Di balik setiap batang cokelat, terdapat keterlibatan petani, perajin, peracik rasa, desainer, dan pencerita lokal.

“Inilah yang kami maksud sebagai the new engine of growth yang dimulai dari daerah. Bukan hanya menciptakan produk unggulan, tapi menghidupkan rantai nilai yang menyerap lapangan kerja berkualitas, membuka peluang usaha kreatif, mendorong inovasi, dan memperkuat identitas,” ucap Wamen Ekraf Irene.

Pemerintah menilai pendekatan holistik seperti ini penting untuk direplikasi di berbagai daerah. Locton juga dinilai siap berekspansi, baik secara fisik ke kota-kota besar maupun melalui kanal digital dan ekspor langsung ke luar negeri.

Baca juga: Selain Kopi, Minuman Cokelat juga Kian Populer

“Locton bukan hanya menjual cokelat. Mereka sedang membangun gerakan. Dan kami ingin melihat lebih banyak talenta ekraf dari daerah yang berani seperti ini—mengangkat lokal dengan cara yang mendunia. Dari rasa bisa lahir transformasi. Dari cokelat bisa lahir masa depan,” tutup Wamen Ekraf Irene.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH