KULINER
Restu si 'Seniman Latte' Berikan Tips Mengkreasi Latte
A. Firdaus
Rabu 08 November 2023 / 10:15
Tangerang: Mengkreasi latte telah menjadi salah satu hobi yang kini sudah menjelma sebagai pekerjaan. Seniman latte atau latte artist, Restu Sadam Hasan mengklaim ada pertumbuhan pencinta seni latte.
Restu pun memberikan tips untuk para seniman latte yang baru berkecimpung, terutama bagi pemula yang ingin mengetahui bahan-bahan untuk digunakan membuat latte.
"Pertama, kenali dulu bahannya. Jadi, bahannya ada apa? Ada susu, kopi, serta beverage yang lain, seperti cokelat dan sebagainya,” ujar Restu saat ditemui pada Jakarta Coffee Week 2023 di ICE BSD City, akhir pekan lalu.
Kemudian, Restu mengatakan pengenalan bahan bagi para pemula yang ingin mendalami seni menciptakan pola atau desain di permukaan latte diperlukan. Sebab setiap bahan memiliki jenis dan karakteristik masing-masing.
"Sebagai contoh, susu sebagai salah satu bahan dalam pembuatan seni late memiliki beragam jenis, yaitu fresh milk (susu segar), susu UHT (Ultra High Temperature), dan alternative milk (susu alternatif, seperti susu kedelai)," ungkap Restu.
Selain susu, ia mengatakan bahwa agar bisa menjadi seniman latte yang dapat membuat minuman dengan rasa yang konsisten, kualitas serta takaran kopi yang digunakan juga harus diperhatikan.

Restu Sadam Hasan, juara Indonesia Latte Art Competition (ILAC) 2019 dan 2021. Dok. A. Firdaus/Medcom
Restu juga mengatakan, pemilihan alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan latte, seperti cangkir, milk jug (wadah penuang susu), dan mesin kopi, juga harus dilakukan dengan seksama agar para pembuat seni latte dapat bekerja dengan nyaman.
"Harus benar-benar dipikirkan bagaimana cangkir yang nyaman untuk pouring (menuang milk foam/busa susu di atas kopi) karena diameter dan ketinggian cangkir berpengaruh untuk kenyamanan saat menggambar," ucap Restu.
Restu juga memberikan tips tentang menggunakan wadah dengan cerat yang agak lancip. Gunanya, agar dapat menggambar berbagai bentuk yang mudah maupun sulit.
"Para seniman latte juga perlu memperhatikan setelan tekanan pada mesin kopi karena mempengaruhi proses milk steaming atau memanaskan susu dengan semburan uap mendidih dari mesin kopi," kata Restu yang merupakan juara Indonesia Latte Art Competition (ILAC) 2019 dan 2021.
Selain mengenali bahan dan memahami penggunaan alat, Restu bilang bahwa orang-orang yang tertarik mempelajari seni latte juga harus terus mengasah kemampuan mereka saat melakukan steaming dan menggambar. Ia menyarankan untuk melatih kepekaan terhadap tekstur racikan saat melakukan steaming agar menghasilkan foam yang bagus, serta memperhatikan kontrol dan kecepatan saat menggambar agar foam masih dapat digunakan walaupun tinggal tersisa sedikit.
"Jangan patah semangat, kadang-kadang ada pemula yang berhenti belajar setelah tiga kali mencoba,” tutup Restu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Restu pun memberikan tips untuk para seniman latte yang baru berkecimpung, terutama bagi pemula yang ingin mengetahui bahan-bahan untuk digunakan membuat latte.
"Pertama, kenali dulu bahannya. Jadi, bahannya ada apa? Ada susu, kopi, serta beverage yang lain, seperti cokelat dan sebagainya,” ujar Restu saat ditemui pada Jakarta Coffee Week 2023 di ICE BSD City, akhir pekan lalu.
Kemudian, Restu mengatakan pengenalan bahan bagi para pemula yang ingin mendalami seni menciptakan pola atau desain di permukaan latte diperlukan. Sebab setiap bahan memiliki jenis dan karakteristik masing-masing.
"Sebagai contoh, susu sebagai salah satu bahan dalam pembuatan seni late memiliki beragam jenis, yaitu fresh milk (susu segar), susu UHT (Ultra High Temperature), dan alternative milk (susu alternatif, seperti susu kedelai)," ungkap Restu.
Selain susu, ia mengatakan bahwa agar bisa menjadi seniman latte yang dapat membuat minuman dengan rasa yang konsisten, kualitas serta takaran kopi yang digunakan juga harus diperhatikan.

Restu Sadam Hasan, juara Indonesia Latte Art Competition (ILAC) 2019 dan 2021. Dok. A. Firdaus/Medcom
Restu juga mengatakan, pemilihan alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan latte, seperti cangkir, milk jug (wadah penuang susu), dan mesin kopi, juga harus dilakukan dengan seksama agar para pembuat seni latte dapat bekerja dengan nyaman.
"Harus benar-benar dipikirkan bagaimana cangkir yang nyaman untuk pouring (menuang milk foam/busa susu di atas kopi) karena diameter dan ketinggian cangkir berpengaruh untuk kenyamanan saat menggambar," ucap Restu.
Restu juga memberikan tips tentang menggunakan wadah dengan cerat yang agak lancip. Gunanya, agar dapat menggambar berbagai bentuk yang mudah maupun sulit.
"Para seniman latte juga perlu memperhatikan setelan tekanan pada mesin kopi karena mempengaruhi proses milk steaming atau memanaskan susu dengan semburan uap mendidih dari mesin kopi," kata Restu yang merupakan juara Indonesia Latte Art Competition (ILAC) 2019 dan 2021.
Selain mengenali bahan dan memahami penggunaan alat, Restu bilang bahwa orang-orang yang tertarik mempelajari seni latte juga harus terus mengasah kemampuan mereka saat melakukan steaming dan menggambar. Ia menyarankan untuk melatih kepekaan terhadap tekstur racikan saat melakukan steaming agar menghasilkan foam yang bagus, serta memperhatikan kontrol dan kecepatan saat menggambar agar foam masih dapat digunakan walaupun tinggal tersisa sedikit.
"Jangan patah semangat, kadang-kadang ada pemula yang berhenti belajar setelah tiga kali mencoba,” tutup Restu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)