FAMILY

Tidak Berdarah berarti Tidak Perawan, Mitos atau Fakta?

Medcom
Sabtu 15 Oktober 2022 / 19:12
Jakarta: Beberapa di antara kita mengalami rasa kurang puas terhadap pasangan saat berhubungan seks, terlebih kaum pria. Ada dua dari lima laki-laki banyak mengeluh di malam pertamanya setelah menikah. Mereka berekspektasi bahwa istrinya bisa mewujudkan apa yang mereka harapkan, faktanya tak semua wanita bisa melakukan itu.

Masih banyak juga di antara kita semua yang berpikir bahwa wanita yang masih 'perawan' akan berdarah saat pertama kali ia berhubungan. Dan hal tersebut membuat para suami meragukan istrinya dan dianggap pernah bermain dengan laki-laki lain. Padahal semua itu adalah salah.

Untuk menghindarkan keraguan terhadap pasangan, ada baiknya kaum pria memahami mitos terkait organ intim wanita:
 

1. Tidak berdarah, pasti tidak perawan


Darah yang dikeluarkan wanita saat berhubungan seks pertama kali disebabkan karena pecahnya pembuluh darah pada dinding vagina atau sering disebut juga selaput dara. Banyak orang menganggap bahwa, selaput dara merupakan ciri dari keperawanan seorang wanita dan akan rusak ketika berhubungan seks saja.

Namun, pemeriksaan selaput dara bukanlah tes yang akurat terkait aktivitas seksual. Faktanya setiap wanita memiliki perbedaan bentuk pada selaput dara di vaginanya.

Ada selaput yang menjaring di tengah dinding vagina. Ada juga yang hanya mengelilingi pinggir dinding vagina, dan ada juga yang tak memiliki selaput dara. Aktivitas olahraga atau kecelakaan juga bisa membuat selaput dara ini robek. Jadi, tidak berdarah saat malam pertama merupakan hal yang normal.
 

2. Vagina longgar


Biasanya laki-laki akan merasakan vagina longgar terhadap wanita yang belum melahirkan, dan beranggapan bahwa ini menyimpang. Vagina merupakan organ tubuh manusia yang bersifat elastis dan akan longgar saat mereka terangsang.

Sifat ini memudahkan penis untuk masuk ke dalamnya. Padahal longgar yang dirasakan pria juga belum tentu benar adanya, bisa saja karena cairan yang dikeluarkan wanita terlalu banyak saat mereka terangsang dan membuat penis merasa tak digenggam.
 

3. Vagina bau, pasti tak dirawat


Setiap vagina memiliki bau yang khas, berbeda-beda antara satu orang dengan orang lainnya. Normalnya vagina mengeluarkan bau yang kuat seperti bau tembaga dan fermentasi. Malah bisa berbahaya jika vagina diberi parfum atau wangi-wangian, karena dapat meningkatkan risiko iritasi pada kulit.
 

4. Warnanya gelap


Bagian intim memang berbeda warnanya dan lebih gelap dari organ lain. Apalagi Miss.  berada di tengah-tengah kedua kaki yang mana kulitnya jauh lebih sering bergesekan. Pemakaian celana dalam dan luar juga berpengaruh terhadap warnanya. Jadi kalau suami berekspektasi organ intim berwarna pink, jangan insecure. Kamu bisa menjelaskan kepadanya seperti ini.

Nandhita Nur Fadjriah

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH